Ladies' First! 20!

68 9 1
                                    

   "Surprise!!".

   Guanlin tercengang saat masuk kerumah, dia baru saja pulang dari RS untuk menjenguk pinky.

   "Selamat ya sayank, sebentar lagi kamu akan menikah.."  ucap ibu guanlin, "Nikah? Nikah sama siapa bu?"  tanya guanlin penasaran dan bingung.

   "Sama.."  belum selesai ibunya menjawab, seorang wanita cantik datang dari dalam bilik kamar tamu sambil tersenyum malu. Guanlin mengamatinya, lalu menatap ibunya meminta jawaban.

   "Hmm..kalau begitu lebih baik kalian kenalan dulu daripada bingung.."  ibunya mendorong tubuh guanlin mendekati gadis cantik belia itu.

   "Ibu, apaan sih dorong dorong, aku bisa jalan sendiri.."  ujar guanlin kesal, "No guanlin sayank, nggak sopan, ayo cepat.."  ujar ibunya ikut ikutan kesal. "Tch.."  guanlin kesal.

   "Kenalin namaku guanlin.."  ucap guanlin ketus sambil mengulurkan tangannya, "aku Tzuyu.."  ucap gadis itu sambil menyalami tangan guanlin.

   "Nah gitu donk, kalau begitu guanlin sana kamu pergi mandi, ibu sudah tidak tahan dengan baumu, busuk.."  ujar ibu sambil menutup hidungnya, gadis yg bernama tzuyu tadi tersenyum sambil tertawa kecil.

   "Apaan sih ibu, bau begini ibu masih tetap sayank kan.."  guanlin menggoda ibunya, "Nggak. Udah cepetan sana mandi!!"  teriak ibunya dengan kesal, guanlin lari terbirit birit, takut kalau ibunya tambah ngamuk kaya singa baru lahiran.

   "Maafkan sikap guanlin barusan ya nak tzuyu, dia masih suka bersikap seperti anak kecil.."  tzuyu hanya tersenyum menanggapi ucapan ibu tentang guanlin. "Tidak papa tante, aku terkadang juga masih suka seperti itu.."  ucap tzuyu yg membuat ibu guanlin ikut tersenyum.

***

   Pletakk..byurr..

   Guanlin melempar batu ke dalam danau, ia kesal dengan ibunya yg menjodohkannya dengan gadis senegara dengannya itu. Dia merasa jadi orang bodoh kalau dijodohkan seperti ini.

   "Menyebalkan..".

   "Apa yg menyebalkan?"  guanlin terkejut dengan kehadiran tzuyu yg tiba tiba dan langsung duduk disampingnya.

   Guanlin membuang mukanya kesamping. "Kenapa kau kesini? Aku sedang ingin sendiri.."  ucap guanlin ketus, "kenapa ya? Entahlah, aku juga tidak tahu.."  jawab tzuyu sambil tersenyum, itu membuat guanlin tambah badmood.

   "Lihat itu guanlin, ada ikan kecil didalam sana.."  tzuyu menunjuk kearah danau, "tentu saja ada ikannya, kau kira ikan sudi hidup di darat.."  jawab guanlin ketus, tapi tzuyu hanya diam sambil tersenyum.

   "Aku tidak mau menikah denganmu.."  ucap guanlin kemudian, dia tidak berani menatap tzuyu karna menurutnya yg baru ia ucapkan itu sangatlah menyakitkan untuk tzuyu.

   "Hahaha..nikah? Denganmu? Bodoh. Siapa yg bilang kita mau menikah? Lagipula aku tidak mau menikah denganmu, aku sudah punya pacar.."  jawab tzuyu santai, guanlin membelalakkan matanya lalu memegang kedua pundak tzuyu.

   "Benarkah?"  tanya guanlin lagi sambil mengguncang guncang kan pundak tzuyu, "hentikan guanlin.."  kesal dengan sikap guanlin, guanlin nyengir sambil melepaskan pundak tzuyu.

   "Tentu saja benar, kau kira aku ini berbohong.."  jawab tzuyu santai, "Ohh..yes, yuhuu.."  teriak guanlin senang sambil memeluk kuat tzuyu.

   "Hmpp..heh lepasin!!aku nggak bisa napas nih!!"  guanlin melepaskan pelukannya yg membuat tzuyu tidak bisa bernafas, "kau ini gila ya?! Kalau aku nanti mati gimana?!"  bentak tzuyu sambil memijat pelipisnya.

   "Hehehe..maap, seneng nih nggak jadi nikah sama kamu.."  ucap guanlin seperti orang konyol, "ihh..siapa juga yg mau nikah sama pria model beginian, no! Bisa hancur badanku nanti.."  ejek tzuyu berjalan pulang meninggalkan guanlin.

   "Yeee..dasar wanita munafik! Bilang aja kalau gue ganteng!.."  teriak guanlin pada tzuyu yg sudah berjalan cukup jauh, tzuyu hanya menoleh sambil mencibir setelah itu berlari pergi.

***

   "Ibu mau kemana sih sebenarnya? Rempong banget.."  ucap guanlin yg melihat ibunya sudah dandan gitu, "apaan sih kamu, ibu dandan tipis dibilang rempong, lalu kalau ibu dandan menor kamu mau bilang ibu apa?"  tanya ibu ganas.

   "Kalau menor ya seperti nenek lampir.."  guanlin tertawa terbahak bahak dan pada akhirnya takut setelah mendapat tatapan evil dari ibunya yg bisa ia lihat dari cermin.

   "Tante udah siap belum, yuk berangkat.."  tzuyu ikut masuk kekamar ibu guanlin, "udah kok, yuk berangkat.."  ajak ibu guanlin. "Owh..mau pergi kumpulan ibu ibu rempong rupanya.."  jawab guanlin saat ibunya tak terlihat mengajaknya.

   "Dasar anak ini, kau juga ikut guanlin.."  ucap ibunya kemudian sambil menarik keluar guanlin dari kamar.

   Hadeh..males banget ikut nih mak emak, mending ke RS ngelihat pinky..

***

   "Ibu, kok ngajak ke RS sih, jangan jangan ibu sakit ya.."  ucap guanlin mengejutkan, "apaan sih guanlin, ibu sehat sehat begini kok dibilang sakit. Udah yuk masuk.."  mereka bertiga akhirnya masuk kedalam RS terbesar di Seoul tersebut.

   Guanlin mengamati ibunya yg jalan terus di lorong lorong RS tanpa diketahui tujuannya oleh guanlin. Tanpa disadari guanlin, ternyata ibunya pergi ke kamar yg ditempati oleh pinky.

   "Guanlin ayo masuk.."  ucap ibunya yg melihat guanlin hanya diam berdiri sambil sibuk memainkan hp nya. Ibu guanlin mendorong masuk guanlin, "apaan sih bu main dorong dorong, emangnya ini kamar siapa sih.."  ucap guanlin kesal tanpa menyadari kalau itu kamar pinky.

   "Guanlin..".

   Guanlin terkejut mendengar suara yg ia kenal, dia mmenolehkan wajahnya mengamati pinky. "Pinky.."  guanlin dengan semangat menghampiri pinky diikuti ibunya dan tzuyu.

   "Hallo nak pinky.."  sapa ibu guanlin, "hallo tante.."  sapa balik pinky sambil mencium tangan ibunya guanlin, sopan.

   "Wahh..jadi ini ya calonnya guanlin.."  ucap tzuyu usil sambil tersenyum senyum. Pinky hanya melongo terkejut sambil melihat ke guanlin.

   Guanlin menginjak kaki tzuyu karna mengatakan hal seperti tadi, "guanlin! Kamu apa apaan sih?! Kenapa nginjek kaki aku?! Kamu kira itu nggak sakit?!"  guanlin hanya mencibir usil.

   "Cukup! Kalian berdua ini kenapa sih dari kemarin bertengkar mulu.."  marah ibu guanlin pada mereka berdua. Mereka berdua langsung diam sambil tatapan sengit.

   "Begini nak, kedatangan saya kemari ingin melamar kan anak saya guanlin dengan kamu nak, mau tidak?"  pinky tampak berpikir.

   "Tapi saya ini sudah punya anak tante, apa tante mau nikahin anak tante sama janda seperti saya?"  jawab pinky apa adanya, "Biarpun janda guanlin tetap mau kok.."  ucap guanlin tiba tiba.

   "Heh! Ibu kan nyuruh kamu diam, sudah diam.."  tzuyu mencibir guanlin, senang melihat guanlin dimarahi ibunya. "Ya memangnya kenapa kalau janda? It's not problem.."  jawab ibu guanlin tersenyum senang, guanlin tersenyum licik kearah tzuyu karna ibunya menyetujui.

   "oke, tapi saya harus membicarakannya dulu sama keluarga saya, ya tante.."  ucap pinky, "Baiklah, saya tunggu keputusan kamu nak.."  jawab ibunya guanlin sambil tersenyum.

   "Yuhuuu.."  teriak guanlin senang sambil memeluk pinky yg membuat ibu guanlin tersenyum bahagia. "Eits, guanlin..belum sah..belum sah..enak aja peluk peluk anak orang.."  tzuyu menarik guanlin menjauh dari pinky.

   "Apa sih anak dragon-_-  bilang aja iri:v"  ucap guanlin masih meluk pinky, "anak dragon?! OMG!! Nih terima.."  tzuyu memukul mukul punggung guanlin. "Hentikan! Sakit tau.."  ucap guanlin menjauh dari tzuyu. "Bodok amat.."  jawab tzuyu ketus.

   Semua akhirnya tertawa bersama, mentertawakan tingkah guanlin dan tzuyu yg masih seperti anak kecil:v

***

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ladies' First! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang