Ladies' First! 10!

52 7 0
                                    

   "Kau.."

   "Sohye.."

   "Sungwoo.. Apa yg kaulakukan disini?"  sohye terlihat panik, entahlah apa yg membuatnya seperti itu, padahal cuma seorang pria.

   "Bisa tinggalkan kami.."  ucap sungwoo, cih..siapa juga yg mau nungguin mereka berdua, "tentu.."  aku pergi meninggalkan mereka. Lagipula aku mau merilekskan otot otot leher ku setelah berteriak teriak tadi, juga berdebat panas dengan sejeong-,-

***

   Aku mengoleskan cream masker kewajahku secara merata, sambil bersenandung ria. Apalah daya, kalau libur bekerja gini aku sangat bosan,sehingga terkadang aku suka menggantikan job kerja saudara ku yg lain, walau sebenarnya bekerja itu melelahkan, tapi okelah agar tidak boring:v

   Drtt..drtt..drtt..

   Aku langsung menyambar benda sialan ini, yg berdering disaat yg tidak tepat.

   "Yeoboseyo.."

   "Hai, apakah ini pinky noona?"

   "Hmm, ne..ini siapa?"

   "Aku Kasper, apakah Ryder ada bersamamu?"

   Ryder? Gila! Aku saja terakhir bertemu dengannya kemarin.

   "Tidak, aku terakhir bertemu dengannya kemarin, itupun tidak sengaja dia menolongku yg pingsan.."

   "Hmm, jadi dia tidak bersamamu?"

   "Tidak..memangnya ada apa?"

   "Sebenarnya, dia dari tadi malam tidak pulang. Saat terakhir bertemu dengannya, dia bilang mau menemui pinky, jadi aku memutuskan untuk menelephonmu.."

   Ryder mencari ku? Untuk apa, bukankah dia sudah bersama wanita itu kemarin, wanita sialan nan menyebalkan😑

   "Begitu ya, tidak, dia tidak bersamaku.."

  "Owh, ya sudah kalau begitu. Nanti kalau bertemu dengannya, tolong bilang padanya, kalau dia harus latihan dance di kantor SM, anyeong.."

   "Ne, annyeong.."

   Aku menutup telephone. Kalau begini jadinya kan bikin khawatir, aduh bagaimana ini? Lagipula kenapa sih dia pakai sok menghilang seperti ini? Seperti orang gila saja-,-

   Aku berlari memasuki kamar mandi, membasuh mukaku, lalu mengganti bajuku. Aku akan ikut menolong mencarinya, mungkin dia sedang di bar, tapi firasat ku dia memang sedang di bar, semoga benar.

   Aku memakai mantelku, lalu menyambar tas selempang, dan berlari keluar.

   Semoga dia tidak benar benar hilang..

***

   "Ini uangnya paman.."

  "Gomawo nona.."  aku hanya tersenyum sebisaku, setelah itu langsung berjalan masuk menuju bar tempat dimana biasanya aku bekerja.

   Aku mengedarkan pandangan ke seluruh bar, tapi aku tidak menemukannya, mungkin karna suasana yg sangat ramai dengan pengunjung. "Pinky, apa yg kaulakukan disini?"  aku memutar tubuhku saat ada suara yg menyapaku. "Eh, Kyuhyun..itu, aku sedang mencari seseorang.."  dia menganggukkan kepalanya, "siapa?"  tanyanya kemudian.

   "Ryder.."

***

   Aku memapah Ryder keluar dari bar, dia mabuk berat sepertinya. "Kau membunuhku.."  racaunya, dia daritadi meracau terus, entah apa yg diracaukannya.

   "Ryder..Ryder.."  aku menepuk nepuk pipinya. "Hmm..apa?"  dia mengamatiku dengan mata sayu nya itu, "kuantarkan pulang oke?"  tawar ku padanya, "tidak mau, aku mau disini saja.."  ia memanyunkan bibirnya.

   Sebenarnya bocah ini mabuk atau tidak sih? "Tidak, aku akan mengantar mu pulang.."  aku menyetop sebuah taksi yg lewat, lalu mengantarnya pulang ke apartemennya itu.

   "Aku tidak mau pulang.."  ucapnya seperti anak kecil. "Tidak Ryder, kau harus pulang.."

***

   "Hah.."  aku menjatuhkan tubuh Ryder ke kasur, bisa dibayangkan betapa pegalnya bahu dan lenganku. Aku kemudian ikut merebahkan badanku di kasur dibagian yg lainnya, Ryder menolehkan kepalanya kepadaku.

   "Kenapa Ryder?" bukannya menjawab, malah dia mengamatiku. Dia menggeser badannya mendekati ku, aku menelan ludah ku takut. Takut? Biasanya juga tidak:v

   Dia menatap mataku lekat, sambil kakinya mengapit kedua kakiku, rasanya seperti diikat saja. "Kau membunuhku.."  itu kata kata kesekian kalinya yg ua ucapkan dari tadi, aku tidak tahu kenapa dia mengatakan itu terus.

  "Aku tidak mengerti maksudmu.." ucapku terus terang. Kali ini dia benar benar mengikatku, membuatku tidak bisa bergerak, dia menindih tubuhku, bahkan hembusan nafasnya saja bisa kurasakan dipipiku. Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan menyentuhkan bibirnya kebibirku, lalu aku merasakan lumatan bibirnya. Dia menciumku!

   Dia terus menciumku, walau aku tidak membalas cium nya, aku membiarkan dia bekerja sendiri, sesuka hatinya. Aku bisa merasakan nafasnya yg memburu, dan penuh nafsu, padahal aku biasa saja, mungkin saking seringnya melakukan ini, jadinya aku merasa biasa saja.

   Disaat yg sama, dibawah sana aku bisa merasakan sebuah jendolan yg menyenggol pahaku, aku mencoba mengamatinya. Oh, ternyata itu berasal dari balik celana Ryder, hah..sudah tegang dia rupanya, cuma ciuman doank bisa bikin tegang?😏memalukan!

   Tapi sebenarnya aku kasihan, tapi masa iya sih aku harus membuka celananya agar junior nya tidak merasa sesak napas, kan gak lucu jadinya😅

   Dia semakin ganas, tangannya kanannya sudah menarik keatas kaos oblong yg kukenakan, dia menciumi perut rampingku. Hadeh, kayaknya malam ini gue harus bekerja gratis untuknya, tidak papalah, hitung hitung menyenangkannya yg kelihatan depresi.

   "Stt..ahh.."  dia mendesah sendiri, sambil terkadang mengerang ngerang kecil. Dia membuka kemejanya, aku terpesona dengan badannya yg seperti roti sobek itu, tapi aku tidak boleh terpedaya begitu saja.

   Aku bisa melihat celananya sudah basah, mungkin dia sudah mencapai klimaks nya, tapi tidak denganku. Dia merebahkan badannya di atas ku, kecapekan sambil mengatur nafasnya yg masih tersengal sengal.

   "Jangan pergi lagi.."  ucapnya lirih, sampai sampai suaranya terdengar kecil. Aku mengusap usap punggungnya, "kenapa?" Jawabku bertanya. "Karna aku mencintaimu.."  aku tersenyum hambar, semua orang mabuk dan bernafsu akan mengatakan hal seperti itu, jadi aku hanya mampu berpura pura mengerti apa yg diucapkannya, hanya begit saja caraku mengerti perkataan setiap orang mabuk.

   Dia mengeratkan pelukannya padaku, sambil mengendus endus leher ku.

   Tuhan, jangan kau ampuni dosaku ini. Biarkan aku merenungkan penyeselan nanti di neraka sendirian..

***

Bersambung

Ladies' First! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang