Ladies' First! 11!

42 6 0
                                    

"Diam.." aku melemparkan bantal ke muka xiyeon yg dari tadi tidak habis habisnya mengomel seperti nenek nenek-_-

Aku benci diceramahi atau semacamnya, apalagi jika orang itu lebih muda dariku, contohnya xiyeon. "Jadi pergi kemana saja kau tadi malam?!" aku hanya melirik nya sebal, "sudah ku katakan jangan kepo! Urusi saja masalah mu sendiri.." kalau sudah sebal, aku tidak akan segan segan berkata apapun sesuka hatiku, tidak peduli siapa orangnya.

Drrtt..drttt..

Aku dan xiyeon saling menatap hp di atas meja yg bergetar, itu hp ku. Aku langsung mengambilnya dan pergi menjauh dari xiyeon, mungkin dia sedang bertanya tanya didalam hati tentang siapa yg menelephonku, hah! Dasar kepo!!

"Annyeong, yeoboseyo.."

"Ne, annyeong. Pinky bisa kau menemaniku makan nanti malam??"

"Hmm.. Bisa saja sih, tapi ini siapa ya??"

"Guanlin..partner kerja mu"

"Owh.. Oke, kirimi saja aku alamat cafe nya, nanti aku akan kesana sendiri saja"

"Baiklah, nanti aku kirimkan. Ya sudah kalau begitu, annyeong.."

"Annyeong.."

Tut..tut..ttut.. Dia mengakhiri panggilannya. Kurasa makan malam lebih menyenangkan daripada di bar😏aku menatap xiyeon yg mengamati ku dari tadi, mungkin dia sedang menguping pembicaraan ku.

"Siapa itu?" dia mulai menyipitkan matanya lagi, kepo. "Bukan siapa siapa nona park!" aku menjawab sewot, lalu pergi berlari ke kamar ku tanpa memperdulikan xiyeon.

***

"Hai nona kyulyung, mau kemana lagi kau malam ini? Keluyuran lagi?😏" aku menatap xiyeon sebal, "diam bodoh! Aku memang mau keluyuran, we?!" ucapku sewot sambil menatapnya tajam.

"Kalau begitu, bagaimana kalau aku ikut?😏" dia merehmehkanku, "tidak usah repot repot, aku sedang tidak mau membawa kadal malam ini😏" mengejeknya lebih baik, daripada diam seperti bangkong.

Aku melangkahkan kakiku pergi. Hari ini aku akan dinner bersama guanlin, katanya sih di cafe viva polo. Aku melambaikan tanganku saat melihat sebuah taksi mendekatiku. "Viva polo cafe, paman.." ucapku ramah, "baik, nona..".

***

"Pesan saja apa yg kau mau.." guanlin menyodorkan buku menu padaku, "apa saja, yg penting bisa dimakan.." aku suka semua makanan, dari yg super enak sampai yg menjijikan, menurutku selama bisa di makan kenapa tidak?

Suasana cafe ini ramai sekali, mungkin karena malam minggu. Guanlin menuliskan pesanan pada pelayan yg dari tadi setia menunggu tamunya. "Kenapa tidak menemui ku di bar saja?" tanyaku usil, hahaha.. Mencoba memastikan kalau dia sedang tidak bermimpi. "Aku tidak menyukai bar, mulai dari tempatnya, baunya, dan segala sesuatu yg berhubungan dengan bar.." dia mengucapkan dengan nada polos sambil tersenyum.

"Mwo? Lalu kenapa kau mengajakku kemari? Aku ini masih ada hubungannya dengan bar loh.." jawabku, "hmm.. Entahlah, manager ku menyuruhku untuk pergi denganmu, lalu aku menelephonmu dan mengajakmu kemari.." OMG! Jangan bilang kalau dia pria belum layak umur yg polos dan tak tahu apa apa?!

"Kalau begitu, bagaimana kalau setiap manager ku menyuruhku menemui mu, kita makan malam saja, atau nonton bioskop, bagaimana?" Tuhan bunuh aku! Kenapa kau memberiku pria bau kencur yg tak tahu apa apa ini?!

Ladies' First! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang