part 16

8.7K 121 4
                                    

"you wanna to play game guy?"

Senyum melebar dan tatapan optimisme. Willy.

"Siapa orang-orang tempo hari yang datang?" Tanya Arnold

"Dia, orang berandal"

"Hanya itu?Kamu yakin?are u okay?" Sederet pertanyaan Arnold

"Jika aku mengatakanya,apakah kamu bisa menolongku, em tidak tidak." Willy tidak melanjutkan

"I can't help, tapi aku bisa melindungimu disini, aku tidak suka ribut, tapi kalau terancam, aku yakin aku bisa melindungi diriku dan apa lagi dirimu"

Arnold adalah anak nakal yang dikirim orang tuanya untuk menyelesaikan studi bisnis dan melanjutkan perusahaan milik orang tuanya kelak. Arnold adalah laki laki genit, tapi dia sebenarnya sangat gugup dengan wanita, hanya dari jarak jauh saja dia menggoda.

Mereka kenal saat keduanya berada di ruang yang sama mengikuti kelas Yang Sama, keduanya memiliki impian Yang hampir sama. Yakni membangun bisnis dengan terbuka, bagi mereka, negaranya sudah cukup tidak sehat untuk berbisnis.

"Apa sudah lelah? Ejek Arnold

"Tentu saja, aku ada kelas pagi nanti."

"Hey dude, ini memang sudah pagi"

"Ijinkan aku Tidur 10 menit saja" pinta Willy.

"Okey lah, 10 menit lagi kubangunkan"

--------kring-------
Telepon berbunyi

"Hallo?"

"Oh baiklah, itu pasti masalah pribadi, jangan ikut campur, tapi kalau dia Ada apa apa saat bersamaku, kalian wajib melindungi kami."

"Sampaikan saja ke Daddy, I'm good, no problem"

"Ohh hallo daddy." Karena tidak sabar mendengar kabar Arnold, ayahnya sampai merebut telepon ajudanya.

"I'm okey Dad, I don't know, he not tell me. Tapi aku harap daddy bisa melindungi kami.

"Thanks dad"

Percakapan singkat Arnold dan ayahnya. Akhirnya dia mengetahui apa yang menjadi permasalahan yang Willy hadapi.

Arnold terbayang-bayang sebuah pelarian.

"Dia melarikan diri dari masalahnya kesini, umm ternyata dia cukup berani melakukan itu" Arnold mengernyit keheranan Dan sedikit tersenyum. Dia sedang berbicara sendiri.

------------+--+------------------+--+-------------------

Disebuah meja berukuran besar, sebuah meja bertuliskan President Director. Seseorang duduk bermuka lusuh.

"Biadab... Bajingan.... Akan kupatahkan kakimu hingga kamu tidak bisa lari lagi"

Dia ayah Rona, yang gelisah menunggu pertanggungan Willy yang tidak kunjung memberikan jawaban. Sedangkan Rona sebentar lagi juga akan melahirkan anaknya.

Dia putus asa dan memilih mencelakai Willy.

--------kring-------
Handphone berbunyi

"Bagus, dia punya anak laki laki yang lain, biarkan si tua itu juga menderita karena melindungi anaknya Willy"

------------------+++++-----------+++++-----------------

" Aku sepertinya malas mengikuti kelas Hari ini"

"Why? Baiklah mungkin aku akan lebih Kaya nantinya sibanding kamu" Arnold terkekeh tertawa sambil melempar bantal kearah Willy.

My Boss By NonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang