part 25

2.7K 63 8
                                    

"Risa" Willy memeluk tubuh Risa dengan hangat.

"Will, apa kamu siap untuk tau rahasia besarku dan akan aku katakan padamu."

Willy membalikan tubuh Risa kearahnya. Meletakan tanganya pada wajah dan mencium keningnya.

"sebesar apa? Bahkan kamu sampai menyimpanya sendiri?"

"ini mungkin akan membuatmu terkejut. Mungkin kamu bisa saja menyalahkanku"

"tidak Risa, sejak aku berjanji menikahimu, aku akan tetap memegang janji itu, aku sudah sangat berjuang untuk pendapatkanmu"

Willy mendekap Risa dan meletakan dagunya dikepala Risa. Menenggelamkan wajah Risa pada tubuh dan lehernya.

"apa kamu ingat? Aku selalu memintamu menikah denganku,dan kamu selalu menolaknya?"

"meskipun akhirnya aku tau Rissa, kamu menolakku karena aku terlalu bodoh, bahwa cinta adalah hal terpenting buatmu, kekayaan mungkin kamu tidak terlalu peduli. Aku semakin jatuh hati padamu. Karena kamu mampu mempertahankan jatidirimu. Disaat sulit sekalipun."

"entah will, waktu itu aku bersikukuh dengan rasa suka ku yg dulu. Tapi aku sudah menutupnya saat pernikahan itu terjadi. Karena aku sadar, sumpah janji pernikahan sudah seharusnya  mengakhiri dan menutup pintu untuk orang lain"

"aku tau itu Jo."

Risa tercengang.

"apakah kamu tidak marah Will?"

" tentu saja aku marah, tapi apa yang bisa dilakukan seorang kakak kepada adiknya?"

" aku juga tidak marah karena adikku menjagamu dengan baik, malah justru aku yang melakukanya"

"aku sudah melukaimu, Rissa"

"tapi aku menikmatinya Will."

Wajah Rissa menengadah kearah Willy.

"Ah Risa, kamu menggodaku. Jangan membuatku membalasmu." willy tersenyum geli mendengar apa yang dikatakan Rissa.

Seketika Risa melepaskan pelukan Willy dan membalikan tubuhnya kearah kaca jendela berukuran sangat besar. Melihat pemandangan pantai membentang di pagi itu.

"ayo kita susul Jo." pinta Risa

"kenapa tiba tiba? Apa kamu merindukanya lagi?"

"jangan salah paham dulu Will, dia pasti disana kesepian dan sangat lelah"

"dia baik baik saja sayang, dia pasti berbahagia disana, kabarnya pun baik, kamu tau sendiri aku seeing video call, hanya saja memang istrinya sedang sibuk"

"apa kamu yakin? Seyakin itukah sampai tidak merasa ganjil"

"apa sebenarnya maksudmu Rissa"

Rissa menoleh kearah Willy.

" istri Jo, dia terkena HIV, entah bagaimana keadaanya sekarang. Aku tau dan Jo tidak mau meninggalkannya"

Willy tampak syok, ia berjalan mundur dan terduduk diatas ranjang king size dengan balutan ranjang berwarna putih lembut.

"apa ini benar? Mengapa baru sekarang?"

"aku tidak bisa, seperti katamu, aku terlalu kukuh pada pendirian, dan aku tetap memegang janji Jo, tapi setiap kamu berkata bahwa aku selalu memegang prinsip, aku selalu merasa sesak."

"maafkan aku Will"

Willy berkesiap dan keluar kamar Hotel.

"aku akan pergi, ayo kita pergi ketempat Jo"

My Boss By NonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang