Setelah sampai dirumah, chaca masih mengomel karena sikap vano yang kerap kali menggodanya walaupun vano sudah berbaik hati mengantarkannya pulang dengan selamat. Tetapi ia masih saja kesal dan sebal. Bayangkan saja, mana ada gadis yang akan tahan jika dirayu terus-menerus dengan lelaki tampan seperti vano. Hanya orang tidak waras yang tidak mengakui ketampanannya. Dan yaahh!! Sepertinya chaca termasuk salah satu orang kurang waras itu.
Chaca Point Of View
Gue heran sama tuh cowok, kok kebal banget sama ya sama sifat gue. Kan dia udah gue bentak dengan berbagai cara. Dasar aneh.
"Chaaaaa!!!" Teriak mama dengan suara yang keras dari lantai bawah membuyarkan lamunan chaca
"Apa mah? Chaca lagi ganti baju." Balas chaca tak kalah keras
"Cepettt, ini bila ada diruang tamu. Mama mau pergi arisan dulu."
"Iyaaaa maah."
Setelah selesai mengganti seragam sekolahnya dengan baju santai rumahan, chaca pun bergegas menuju ruang tamu karena seperti kata mamanya tadi kalau bila sedang menunggu dirinya.
"Tumben kesini gak ngabarin dulu bil?" Tanya chaca
"Gue putus sama Andre." Ujar chaca dengan nada yang sangat rendah
"Ha? Kok bisa? Kenapa?" Tanya chaca runtut
"Iyaa, kata Andre gue tu deket banget sama Bima dan dia gak suka itu. Padahal kan gue sama Bima itu cuma partner kelompok, gak lebih."
"Lagian ya bil, kenapa juga lo galau. Bukannya lo udah biasa ya mengalami fase putus - cari pdkt baru - jadian - putus - dan begitu seterusnya." Ujar chaca seakan itu adalah hal yang biasa
"Tapi kan chaaa... biasanya gue yang mutusin semua mantan gue. Ini pertama kalinya bagi gue."
"Makanya, jangan suka mainin perasaan anak orang. Kena karma lo kan." Ujar chaca secara blakblakan
"Lo mah gak ngerti perasaan gue. Hati gue itu sakitt cha, sakit." Dramatis bila
"Yaudah kali bil, cari yang lain aja. Masih banyak kok stok cogan di dunia ini."
"Tapi kan gue....."
"Kenapa? Lo udah beneran sayang sama Andre?"
"Kayanya sih." Lirih bila
"Ah elah, gak pahamlah gue kalau begini. Lo tau kan kalau gue itu gak berpengalaman dengan cinta. Karena cinta itu rumit, bahkan lebih rumit dari rumus matematika dan fisika."
Bila memasang wajah memelasnya tanpa bersuara
"Eh by the way bil, lo tau Reno anak SMA Pancasila gak?"
"Tau, kenapa emangnya?"
"Dia kemaren chat gue, sksd gitu sih. Geli gue."
"Ladenin aja kali chaa, lo gak bosen jomblo mulu?"
"Gak ah bil, gue gak mau."
"Gak mau kenapa? Kan dia ganteng, tajir, terus kapten basket lagi."
"Gue gak mau ngasih harapan ke dia, takutnya dia langsung kemakan perasaan padahal gue kan gak ada rasa buat dia. Dan gue gak mau ngehancurin harapan itu, makanya gue mutusin buat gak ngasih respon apa-apa."
"Ah elah chaa, tumben lo bisa berkata bijak. Titisan Mario Teguh lo ya?"
"Susah ngomong serius sama lo."
"Jadi lo pengennya serius ni cha? Duhhhh, jangan jangan selama ini lo doyannya sama gue? Apa karna itu lo milih buat nolak semua cowok yang deketin lo cha?!" Tanya bila sambil berekspresi seolah-olah kaget
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Cute Boy
Teen FictionDia sangat menyebalkan, selalu saja membuat darahku mendidih. Tapi itu yang membuat aku jadi menyukainya Ya Aku menyukainya Ah tidak Kini Aku mencintainya -Salsabilla Maulika- [Jangan lupa Vote + Comment guys] *Since : 15th January 2018