Seperti yang direncanakan sebelumnya, malam ini akan ada acara sebuah makan malam kecil-kecilan dalam rangka temu kangen bersama sahabat lama daddy. Sebenarnya vano sangat malas, tapi ia tidak ingin dikatakan sebagai anak durhaka yang tidak mendengarkan kata orang tua.Saat tengah asyik melamun di balkon kamarnya, tiba-tiba suara mommy terdengar di depan pintu kamar sambil mengetuk-ngetuknya, "Vano buruan turun, temen daddy kamu udah nyampe tu."
Dengan cuek dan tanpa ekspresi vano pun menuruni anak tangga kemudian langsung menempati kursi di sebelah mommy.
"Vano, kenalin ini om Maulana sahabat daddy dulu pas masih sekolah di Singapore. Tapi dia orang asli Indonesia kok."
"Vano om" ujar vano sambil menjabat tangan Maulana
Setelah perkenalan singkat dengan Vano- anak dari sahabatnya itu- Maulana seketika terdiam sesaat lalu berkata , "Ah gue jadi keinget sama anak gue kalau gini, udah lama gak ketemu juga. Kayaknya anak lo sebaya anak gue deh ndree." "Emang anak lo dimana?" sahut daddy vano.
"Anak gue tinggal bareng Santika, mantan istri gue." Jawab Maulana
"Mantan istri lo gak ngelarang buat jumpa anak lo kan? Terus masalahnya dimana?" Jawab Aldston -daddy vano- tenang
"Ya tapi kan gue juga sibuk, kadang pulang udah larut malam terus langsung balik kerumah. Weekend pun kadang lembur" Ujar Maulana memelas
"Yuk mari langsung disantap aja makanannya selagi masih anget." Suara Rina memecahkan aura ketegangan yang ada
"Ah iya, mari lan dimakan buatan istri gue. Dijamin mantap deh." Kekeh Aldston
Merekapun menyantap makan malam dalam suasana yang tenang dan damai. Hingga vano tiba-tiba berdiri seraya berkata, "Mom, vano keatas duluan ya masih banyak tugas." Dan berlalu tanpa menunggu jawaban mommy.
*****
Di lain tempat, chaca tengah asyik menonton drama korea dengan mata berair dan hidung memerah. Drama yang tengah ditontonnya sangat menyentuh perasaan. " Ah gue udah gak kuat, masa cowo itu harus pergi ninggalin si cewe sih hikss hiks... Jahat banget, emang semua cowo itu sama, pandainya cuma bikin baper lalu bikin sakit." Chaca bermonolog dengan dirinya sendiri
Chaca yang merasa dirinya sudah tidak kuat lagi menyaksikan perpisahan antara sepasang kekasih yang akan berpisah itu pun menutup laptopnya dan beranjak dari kasur nyamannya untuk menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi, chaca membasuh wajahnya dan menyikat gigi.
Setelah keluar dari kamar mandi, chaca mematikan saklar lampu dan langsung berbaring diatas kasur untuk memasuki alam mimpi yang indah.
Saat akan hampir terlelap, tiba-tiba ponsel chaca berdering. Rupanya ada sebuah pesan masuk dari nomor tidak ia kenal
+628527195XXXX
Selamat malam dan mimpi indah calon kekasihChaca menyerngit menatap layar ponselnya dan berfikir keras, kira-kira siapa yang kurang kerjaan mengiriminya pesan tidak penting seperti itu.
Salsabilla M
Siapa lo?Sudah hampir 15 menit namun chaca tak kunjung mendapat balasan. Saat chaca ingin kembali memejamkan mata ponselnya berdering kembali dan memunculkan sebuah pesan dari nomor yang sama
+628527195XXXX
Pangeran berkuda putih yang sebentar lagi akan jadi kekasih hati lo.Chaca berdecak membaca balasan yang ia dapatkan, entah siapa yang iseng mengiriminya pesan tak bermutu seperti ini. Karna merasa tidak penting, chaca pun mengabaikan pesan tersebut. Sampai beberapa saat masuk sebuah pesan lagi
+628527195XXXX
Jangan diread doang pesan dari aa vano terganteng sedunia ini,ntar nyesel lohWhatt the........ ternyata si cowo belagu yang tidak ada kerjaan dengan mengirimi pesan seperti itu.
Salsabilla M
Dapet nomor gue dari mana lo?+628527195XXXX
Apapun bisa gue dapetin dengan mudah, termasuk cinta loDi lain tempat vano terkekeh sambil melihat ke arah ponselnya, ia tak bisa bayangkan bagaimana ekspresi chaca saat ini. Pasti sangat lucu dan menggemaskan
*****
Di pagi hari, chaca bergegas menuju sekolah karena takut terlambat lagi. Karena geram dengan ulah vano tadi malam, chaca jadi terlambat tidur.
Awas aja tuh anak, gue habisin kalau jumpa batin chaca.
Saat sampai di parkiran sekolah chaca langsung berlari menuju lapangan untuk mengikuti upacara bendera.
Upacara berjalan dengan sangat tenang dan khidmat. Tapi berbeda dengan chaca, ia gelisah menahan sakit perutnya karena ia tak sempat sarapan tadi pagi. Ia juga merasakan pusing yang sangat berat di kepalanya. Rasanya ia sudah tak sanggup lagi.
Vano yang melihat gerak gerik chaca yang aneh pun berbisik pada temannya untuk bertukaran posisi agar ia bisa dapat berdiri di sebelah chaca.
Selang beberapa saat, chaca pun jatuh tumbang dan pingsan. Vano yang menyadarinya pun langsung menahan pundak chaca dan memapahnya menuju ruang UKS
Di ruang UKS, vano tampak begitu gelisah menunggu chaca siuman. Ia masih setia mengoleskan minyak kayu putih pada daerah sekitar hidung dan telapak tangan chaca.
Chaca yang merasa panas pada area atas bibirnya langsung membuka mata dan terkejut sebab hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah vano.
"Lo!!! Ngapain lo ada di sini?" Teriak chaca tiba-tiba
"Dasar gadis tak tau kata terima kasih. Gue yang udah nolongin lo barusan." Balas vano sambil menatap sinis
"Oh ya? Gue gak minta tuh." Jawab chaca sekenanya.
"Walaupun gak minta, tapi gue yang inisiatif. Karna gue gak mau lo digendong cowo lain."
"Bodo." Balas chaca jutek, sebenarnya ia ingin berterimakasih tapi gengsi dan egonya masih mengalahkan segalanya.
"Lo istirahat aja dulu disini, gue mau keluar dulu. Ntar lagi gue balik." Ujar vano seraya meninggalkan ruang UKS
Saat di perjalanan menjauh dari UKS, vano melangkah menuju kantin. Ah bukan maksudnya vano ingin nongkrong di kantin pada awal jam pelajaran seperti saat ini. Vano ke kantin dengan maksud lain, yakni membelikan chaca sarapan pagi karena ia tau perut chaca dalam kondisi kosong pagi ini. Setelah membeli roti dan susu untuk mengisi perut chaca, vano kembali lagi menuju ruang UKS.
Saat sampai di UKS, vano melihat chaca sudah tertidur sangat manis di ranjang. Karena tidak ingin menggangu waktu istirahat chaca, vano meletakkan roti dan susu yang ia belikan untuk chaca di atas nakas dengan sebuah sticky note.
Jangan lupa dimakan !
-DevanoGotchaa!! Sangat singkat, padat, dan jelas. Sifat vano sangat sulit untuk ditebak, kadang hangat, kadang dingin, dan kadang juga manis.
Sorry buat readers, gue jarang banget update karna sempat stuck sedikit dan juga lagi sibuk-sibuknya dengan urusan di sekolahan. Btw makasii buat yang masi setia membaca cerita Annoying Cute Boy ❣❣
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Cute Boy
Fiksi RemajaDia sangat menyebalkan, selalu saja membuat darahku mendidih. Tapi itu yang membuat aku jadi menyukainya Ya Aku menyukainya Ah tidak Kini Aku mencintainya -Salsabilla Maulika- [Jangan lupa Vote + Comment guys] *Since : 15th January 2018