Sun(day)

182 15 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu, hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pelajar. Dimana di hari minggu mereka dapat beristirahat dari seluruh kegiatan yang sangat melelahkan.

Begitu juga halnya dengan vano. Ia sangat menyukai hari minggu, bukan karena ia dapat bermalas-malasan dikasur dengan udara AC yang dingin beserta selimut hangat untuk menikmati tidur nyenyak seperti remaja pada umumnya. Bukan karena itu. Melainkan karena ia dapat menjalani rutinitas kegemarannya setiap hari minggu, karena hanya pada hari itulah ia akan terbebas dari segala macam tugas dari sekolah.

"Hoaaam, udah jam berapa nih?" Vano bermonolog dengan dirinya sendiri sambil mengucek kedua matanya

Setelah mengumpulkan semua nyawanya sebangun dari tidur, vano bangkit dan menuju kamar mandi yang terdapat dikamarnya untuk membasuh wajah serta menyikat giginya. Kemudian ia langsung berganti pakaian untuk melakukan rutinitas mingguannya.

Vano memulai kegiatannya dengan berlari kecil memutari komplek perumahan, sambil mengenal lingkungan baru di sekitar katanya.

Saat sedang asyik berkeliling di taman sekitar komplek sambil mendengar lagu menggunakan earphone yang baru ia beli beberapa minggu lalu di situs jual-beli online, vano melihat seorang gadis cilik yang sedang berdiri di pinggiran jalan setapak sambil tersenyum manis. Cantik. Itulah satu kata yang melintas di benak vano.

Karena penasaran dengan apa yang sedang dilakukan gadis cilik itu sendirian, vano pun menghampirinya seraya tersenyum hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karena penasaran dengan apa yang sedang dilakukan gadis cilik itu sendirian, vano pun menghampirinya seraya tersenyum hangat. "Haiii adik cantik, kamu ngapain disini sendirian? Mama kamu mana?" Sapa vano saat sudah berada di hadapan gadis cilik tadi

"Aku kesini gak bareng mama." Jawab anak itu dengan aksen imutnya

"Kamu sendirian kesini? Kan bahaya." Balas vano, karena setaunya anak kecil tidak baik bila berkeliaran sendiri tanpa pengawasan orangtua

"Enggak kok om, aku kesini bareng aunty."

"Kok kamu manggil kakak om sih? Kan kakak masih muda."

"Iyaa, soalnya aunty aku jugak sebesar om kok. Masih muda"

"Terus aunty kamu sekarang dimana? Kok kamu sendirian disini?"

"Aunty lagi pergi beliin aku ice cream di seberang sana om." Ujar gadis cilik itu sambil menunjuk ke seberang jalan

"Yaudah, om temenin kamu disini ya sambil nungguin aunty kamu balik." Ah tidak, rasanya geli bagi vano untuk menyebut dirinya sendiri sebagai om

Tak selang beberapa lama, datanglah chaca menghampiri gadis cilik tadi dengan tergesa-gesa dan menyodorkan ice cream yang sedang dipegangnya .

Tak selang beberapa lama, datanglah chaca menghampiri gadis cilik tadi dengan tergesa-gesa dan menyodorkan ice cream yang sedang dipegangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lalu ia pun menoleh kesamping kanan ponakannya dan langsung mengomel "Hehhh mau lo apain ponakan gue ha?!"

"Oh jadi ini keponakan lo, pantesan."

"Pantesan apa?"

"Pantesan sama-sama cantik dan gemesin."

Blushhhh

"Aa.. apaa....apaan sih"

"Eh? Itu lo make blush on ketebalan ya?"

"Eh.. ah... engh... enggaakkk kok." Jawab chaca terbata, kini jantungnya ingin copot rasanya

"Tapi pipi lo merah banget loh."

"Ish apaan sih, gak usah merhatiin gue." Ujar chaca salah tingkah seraya sedikit menundukkan kepala untuk menetralisir kegugupannya

Vano semakin menggoda chaca sebab melihat chaca salah tingkah menjadi kesenangan sendiri baginya, "Yakin kagak mau diperhatiin sama abang vano yang ganss ini?" Tanya vano sambil mengedipkan sebelah matanya

"Pede banget lo. Udah ah, gue pengen balik." Elak chaca, karena benar dalam hati ia mengakui bahwa vano itu sangatlah tampan

"Lo balik sendiri? Sini biar gue anterin." Tawar vano dengan senang hati

"Lo gak liat gue sama ponakan gue, jadi gak sendirian." Chaca mencari alasan agar ia bisa cepat-cepat berpisah dengan vano, sebab apabila vano selalu di dekatnya maka ia tak akan kuat lagi menahan debaran jantungnya yang sangat kuat

"Ya tapi kan gak ada yg bisa lindungi lo dari orang-orang jahat di luar sana. Rumah lo juga jauh banget dari sini."

"Gue nginep rumah saudara gue deket sini."

"Oh ya? Di deket mananya? Rumah gue juga deket-deket sini loh."

"Gue gak nanya."

Vano terdiam saat chaca membalas ucapannya dengan ketus. Lama-lama vano juga kesal dijudesin oleh chaca, padahal niatnya kan baik. Ingin lebih akrab.

Melihat vano yang hanya melamun dan tak memberi respon apa pun lagi, chaca mulai berjalan meninggalkan tempat ia berdiri tadi sambil menggandeng lengan
Thalia -ponakan chaca-

*****

"Kok baru pulang no? Biasanya kalau jogging jam setengah sembilan juga udah balik. Tumben lama." Tanya mommy vano, karena tak biasanya vano pulang jogging hampir jam 11 siang dan matahari juga sudah mulai terik

"Iya mom,tadi jumpa temen baru di taman komplek pas lagi keliling. Jadi ya gitu, ngobrol bentar."

"Oh gitu, yaudah langsung mandi sana. Bau banget kamu keringetan begini."

"Oke mom."

"Oh iya noo, ntar ada temen kerja papa kamu mau dinner bareng. Jadi jangan keluyuran kemana-mana ya." Ujar Clara mengingatkan vano, karna ia tau kalau putera semata wayangnya itu jarang berada di rumah

Vano memutar mata jengah, "Gak ada vano juga gak ngaruh kali mom." Ia sangat malas untuk makan malam bersama dengan teman kerja daddy. Karena jika sudah duduk bersama,maka topik yang selalu dibicarakan itu tentang bussiness. Bukan hanya itu, daddy juga selalu berangan dan menyebar berita pada teman-temannya bahwa vano akan melanjutkan bussinessnya. Padahal sudah sering vano katakan bahwa ia tak ingin menjadi seorang pengusaha, ia ingin menjadi pilot saja.

"Ya tapi kamu juga ngehargai juga dong vano. Kan kita baru pindah ke Jakarta, jadi daddy mau teman-temannya juga mengenal keluarganya dengan baik. Lagipula temen daddy kamu yang satu ini bukan seperti yang biasanya, dia bisa dikatakan sebagai sahabat daddy kamu sejak smp dulu,cuma ya baru ketemu aja di Jakarta."

"Terserah deh mom. Vano mau mandi dulu, gerah."

*****

Absurd banget ya? Eheheheee
Ntar kalau alur ceritanya udah mulai tergambar jelas, gue bakalan revisi ulang kok agar lebih menarik. By the way sekali lagi buat kalian para readers, makasih ya udah selalu support karya gue :)

Terus jangan lupa juga buat Vomment (Vote and Comment) ya guys ❣❣

Thankyou.

Annoying Cute BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang