24. Berawal dari telpon

13.5K 1.7K 252
                                    

Arga dan Ical lagi menikmati waktu mereka berdua dengan berpelukan di kamar. Mereka berdua lagi males buat malam mingguan, takut masuk angin kalo motor-motoran malem-malem. Mending di kamar aja pelukan jadinya anget.

"Mas tadi siang aku gak sengaja ketemu sama Anita"
Cerita Ical. Tadi siang saat dia malakin Bayu buat jajanin dia ice cream di Indomirit dia gak sengaja ketemu sama mantan mas Arganya. Mereka emang gak ngomong apa-apa, gak saling pelotot-pelototan kaya di sinetron-sinetron. Mereka cuma saling berpapasan dan pura-pura gak ngeliat. Tapi tetep aja Ical merasa gak enak sama Anita. Walaupun muka dia jelek tapi hatinya kan seganteng Bidadara yang baru turun dari angkot.

"Terus dia jahatin kamu?"
Tanya Arga hawatir kalo Anita ngejambak rambut Ical pas mereka ketemu. Arga takut aja kalo Anita masih dendam sama Ical, karena dia lebih memilih Ical.

"Enggak kok mas. Anita gak jahatin aku. Cuma aku ngerasa gak enak aja sama dia"
Ucap Ical jujur.

"Kenapa?"

"Karena aku kalian jadi putus. Coba kalo aku gak ada di antara kalian pasti kalian masih pacaran"

"Cal itu bukan salah kamu, kan kita udah bahas itu berulang kali kalo itu bukan salah kamu. Aku pilih kamu karena hati aku yakin"

"Tapi tetep aja mas"

Arga mendongakan kepala Ical agar dia bisa melihat wajah Ical secara langsung.
"Apa kamu nyesel cinta sama aku?"
Tanya Arga.

Ical menggeleng
"Enggak mas, aku gak pernah nyesel cinta sama mas"

"Anita masa lalu aku Cal. Dan aku mau kita gak ngebahas dia lagi. Karena sekarang cuma ada kita, kamu dan aku"
Ucap Arga lembut.

"Maafin aku ya mas, aku belum bisa jadiin mas satu-satunya"
Ical memeluk Arga lebih erat, kepalanya di benamkan di dada Arga.

"Gak apa-apa aku ngerti kok posisi kamu lebih sulit dari pada aku"
Arga mengelus punggung Ical.

"Aku pengen jadiin mas Arga satu-satunya di hidup aku, bukan cuma di hati aja"

"Pelan-pelan Cal, pasti nanti ada jalannya. Lagian kita gak akan kawin cepet-cepet"

"Nikah mas bukan kawin. Kalo kawin kan hampir tiap hari kita kawin"
Koreksi Ical.

"Iya maksud aku nikah. Atau kamu emang pengen buru-buru aku nikahin?"
Goda Arga. Soal nikahin Ical Arga siap kapan aja. Soal modal nikah Rama udah siap modalin buat nikahan di luar negri.

"Aku pengen nikah sama mas Arga. Pengen ngerasain berumah tangga kaya Jefri. Tapi enggak untuk sekarang, kita kan belum dapet restu dari orang tua kita"

"Soal orang tua aku, bahkan aku gak tau keberadaan ibu sama adik aku Cal. Terakhir kali aku denger Ibu ku udah nikah dan tinggal di luar kota sama suami barunya. Emang sih mereka cuma Ibu dan adik tiri aku aja. Tapi aku udah anggep mereka ibu dan adik kandung aku, tapi kayanya mereka udah gak mau nganggep aku lagi"
Cerita Arga. Dia sayang ibu dan adik tirinya, dia bela-belain merantau ke kota orang agar bisa menghidupi mereka berdua setelah kepergian Ayahnya. Tapi sepertinya itu sia-sia, karena sekarang Ibunya pergi entah kemana dengan suami barunya yang kabarnya orang kaya.

"Mas"
Ical mengelus pipi Arga, kenapa hidup mereka selalu sulit.

"Kalo kamu nikah sama aku, kamu gak akan punya mertua Cal"
Kata Arga getir.

"Gak apa-apa. Yang penting aku punya mas Arga"
Ical menangkup pipi Arga dan mengecup bibir Arga.

"Aku cinta sama kamu Cal"

"Aku juga cinta sama mas Arga"

Mereka kembali menyatukan bibir mereka, memanggut dengan rasa cinta yang mereka salurkan untuk satu sama lainnya.

Balada Anak kosan book 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang