28. Tanggungan hati

10.5K 1.5K 91
                                    

"Loh mas Arga kok udah pulang aja, katanya mau seminggu di sana? Terus mas Icalnya mana?"
Tanya Jefri saat melihat Arga hanya pulang sendiri, kemarin kan mereka pergi bareng, terus kenapa sekarang yang pulang cuma Arga doang, apa mungkin Arga membuang Ical di tengah jalan karena Arga udah sadar kalo Ical kaya Leak?.

"Mas Arga ngebuang mas Ical di tengah jalan? Atau mas Arga buang mas Ical ke rawa-rawa? Atau mas Arga kirim mas Ical ke kahyangan ke tempat buyutnya mimi peri buat bantuin nyuci sempaknya Suparman?"
Tanya Jefri beruntun.

"Aku lagi nanya loh ini mas, bok toh di jawab"
Jefri bete karena bukannya ngejawab Arga malah melengos pergi dan duduk di sofa gitu aja. Kan Jefri gak bisa di cuekin.

"Kamu kenapa Ga?"
Tanya Rama menepuk pundak Arga. Rama peka akan keadaan Arga. gak kaya Jefri yang gak tau situasi. Udah tau Arga pulang dengan keadaan lesu begitu. Malah di tanyain yang macem-macem. Mana bawa-bawa buyutnya mimiperi segala lagi.

"Ical mana?"
Tanya Rama lagi.

"Ical di kampungnya mas"
Jawab Arga pelan.

"Kenapa gak pulang bareng, terus muka kamu kenapa?"
Tanya Rama khawatir saat melihat wajah Arga yang memar di sana sini.

"Mas, aku udah coming out ke orang tua Ical"
Arga mulai bercerita.

"Terus?"
Penyakit kepo Jefri kumat, dia langsung ikut nimbrung duduk, gak sabar buat ngedenger curhatan Arga yang bak dongeng untuk Jefri.

"Orang tua Ical gak setuju, mereka marah besar. Dan aku di usir dari sana"

Rama menepuk pundak Arga memberi semangat pada Arga, masa-masa coming out memang masa-masa tersulit, seperti dia dulu saat coming out pada kedua orang tuanya, ayahnya sampai marah besar, dan melakukan berbagai cara untuk memisahkannya dengan Jefri. Dan sekarang Arga mengalami itu.

"Terus mas Arga nyerah aja gitu? Mas baru di usir belum sampe di bunuh, mas masih bisa bernapas dan masih bisa berjuang buat mas Ical"
Jefri sewot, dia gak terima kalo Arga menyerah gitu aja. Cinta itu harus di perjuangkan, jangan hanya karena di usir Arga langsung menyerah gitu aja. Selama masih bisa bernafas Arga masih bisa memperjuangkan cintanya ke Ical.

"Ical yang nyuruh aku pergi"
Lirih Arga.

"Aku di sana di pukulin sama Bapaknya, dan Ical nyuruh aku pergi biar aku gak mati di tangan Bapaknya, padahal aku rela mati buat dia. Tapi Ical pengen aku tetap hidup, dengan janji kalo dia akan bahagia asal aku hidup"
Lanjut Arga.

"Terus mas percaya aja gitu kalo mas Ical bakal bahagia?"

Arga menggeleng
"Ical sedih, karena aku masih ngerasain sakit di sini"
Arga meremas dadanya. Dia tau Icalnya di sana masih sedih, dia tau Icalnya di sana masih menangis.

"Apa kamu menyerah ga?"
Tanya Rama.

"Aku gak mau menyerah mas, tapi aku gak mau Ical makin terluka karena aku. Terluka karena keluarganya. Mungkin aku akan nyerah buat kebaikan Ical"

"Terus mas hatinya mas Arga gimana?"

"Aku gak apa-apa, aku bisa menanggung rasa sakit ini seumur hidup aku"

"Hiks.. makanya mas Arga tuh pacaran sama manusia aja bukannya sama Leak"
Isak Jefri.

"Tapi cuma Leak itu yang aku cinta"
Arga tersenyum getir. Cuma Leak itu yang Arga cintai, cuma Ical.

"Huwaaaaa mas Rama aku sedih toh"
Tangis Jefri semakin menjadi, dia sedih dengan nasib asmara Arga dan Ical.

"Kamu istirahat dulu aja Ga"
Suruh Rama.

Balada Anak kosan book 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang