Chapter 7 : The Universe

831 43 7
                                    

Dunia adalah sebuah ruang yang terdiri dari banyak sisi. Timur, barat, selatan, dan utara. Sisi-sisi yang dihuni oleh entitas fana bernama manusia. Dunia yang hanya diisi dengan hal-hal yang mampu dicerna oleh akal manusia. Dunia yang disebut sebagai The Mundane Earth.

Manusia adalah makhluk yang paling ramah, unik, dan cenderung menggunakan perasaan. Kekayaan, kecantikan, cinta dan kekuasaan adalah apa yang menghiasi kehidupan mereka, sebagai pemakna kehidupan dan peliput kasih sayang.

Tetapi sebagian dari mereka telah dibutakan oleh silaunya harta, menyebabkan mereka seringkali melampaui batas.

Gejolak ambisi yang bersarang dalam benak membuat hati mereka yang lemah digerogoti oleh keserakahan dan keangkuhan.

Sebaian besar dari mereka memiliki nafsu untuk menguasai. Mereka rela menumpahkan darah demi memenuhi gairah yang membara. Makhluk yang suka membuat kerusakan.

Pelangi indah yang diciptakan Tuhan harusnya mewarnai hari-hari mereka, justru berubah menjadi awan kelam yang petirnya membinasakan.

Namun, tidak selamanya apa yang ada di Mundane adalah manusia-manusia membosankan yang selalu melakukan hal-hal membosankan.

Ada satu jenis manusia yang berbeda dari manusia lainnya. Mereka memiliki rasa ketertarikan terhadap sesuatu yang ajaib dan indah. Mereka memiliki hati yang bersih, tidak dipenuhi dengan ambisi buta yang berlebihan terhadap harta dunia.

The Wanderer (sang pengembara). Manusia yang memiliki daya imajinasi yang tinggi, unik, dan menyukai tantangan. itulah kenapa rasa bosan menjadi musuh utama seorang wanderer.

Oh, tidak, musuh a wanderer yang sesungguhnya bukanlah rasa bosan.
Yang sudah kita bahas tadi adalah sisi dunia pada bagian-bagian yang disebut Timur, Barat, Selatan, dan Utara; sisi yang mengelilingi bumi itu sendiri. Namun, pernahkah kau berpikir atau mencari tahu tentang apa yang ada di bagian tengahnya?

Have you ever heard of The Middle Earth?

Dulu, semua makhluk hidup yang ada di alam semesta hidup saling berdampingan. Simbiosis mutualisme mereka bagaikan roda kehidupan yang selalu berputar. Manusia, Elf (peri), hewan, dan tumbuhan hidup berdampingan dibalut rasa damai.

Cinta mereka menumbuhkan berbagai macam akar keajaiban yang disirami oleh kebahagiaan setiap harinya. Akar itu kian tumbuh menjadi pohon kokoh yang begitu menakjubkan.

Bangsa Elf adalah makhluk yang paling bijaksana dan paling cantik dari semua makhluk lain. Bangsa terkaya, memiliki banyak hal yang menakjubkan. Takhta kerajaannya adalah yang terbesar dan termegah, terbuat dari hal-hal yang menakjubkan, dinding-dinding istana yang dibangun dari emas, perak, Diamond, bahkan mutiara terpampang nyata menantang dunia.

Ratu-ratu kerajaan bangsa Elf bersifat tegas, namun kebaikan dan rasa cinta senantiasa memenuhi relung hati mereka.

Sedangkan pangerannya … wah tidak usah diragukan. Mereka adalah yang tertampan! Elf memiliki wajah yang bersinar bak rembulan, kemampuan magic yang hanya dianugerahkan kepadanya membuat mereka menjadi yang paling istimewa.

Bangsa Elf dan bangsa manusia saling bekerja sama untuk menjaga dunia mereka yang damai dari kejahatan dunia luar.

Mereka membangun tembok-tembok tinggi yang melingkari The Mundane dan The Middle Earth dengan kokoh. Serta merancang pertahanan yang sulit diruntuhkan.

Namun, semua itu berakhir dikala manusia mulai menampakkan keserakahannya. Hati secerah mentari itu kini berubah menjadi malam tanpa rembulan. Kedamaian yang sudah dibangun bertahun-tahun kini roboh berkeping-keping hanya karena silaunya mata merka terhadap harta dan hasrat ingin menguasai.

Emily Fancy dan Negeri PeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang