Part 3_Boneka Pertama Edward

160 16 46
                                    

_Boneka Pertama Edward ....

_Boneka Pertama Edward

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

Ayah Edward menyerahkan boneka berambut kuning dengan seragam mirip tentara itu kepada anaknya. "Ambil ini, kuharap boneka ini bisa menemanimu saat kamu merasa sendiri di dunia ini."

Edward mengernyitkan kening melihat ayahnya bersikap aneh. Sebuah boneka untuk seorang anak laki-laki? Itu adalah mainan perempuan.

'Apa yang ada dalam pikiran ayah?'

Boneka itu lebih mirip mainan horor. Dilihat dari sisi mananya boneka itu bisa menghibur orang? Yang ada boneka itu hanya akan menakuti orang-orang. Darah di kepala, wajah pucat, tak memiliki bola mata, memegang kapak dan pisau di sakunya. Tak ada hiburan yang terlihat di boneka itu. Malahan, orang stres bisa makin gila dibuatnya.

"Kenapa harus diberikan kepadaku? Aku kan laki-laki, Yah." Edward sedikit menolak pemberian ayahnya yang satu ini. Mungkin sebelumnya ia menerima semua hadiah yang ayah berikan untuknya meskipun ia tidak menyukainya. Namun, tidak dengan boneka ini. Meskipun penampilannya mengerikan, tapi boneka tetaplah boneka, sebuah mainan yang hanya dimainkan oleh kaum wanita.

"Ambil saja, dia akan menemanimu." Selepas ucapan dengan raut wajah dan nada bicara datar itu, ayah pun beranjak meninggalkan kamarnya.

Edward terpaksa menerimanya lagi meskipun hati kecilnya menolak keras. Demi menyenangkan hati sang ayah, ia tetap menerima boneka itu. Di dalam pikiran Edward, terlintas sebuah niat untuk membuang boneka itu secara diam-diam tanpa ketahuan oleh ayahnya. Ia benar-benar sangat risih dengan kehadiran boneka itu.

Edward kembali menatap boneka itu dengan saksama. Darah di kepalanya terasa begitu nyata baginya. Ia sedikit kagum dengan orang yang mendesain boneka ini. Mainan kapak dan pisaunya terlihat sangat nyata. Edward pun langsung tertuju pada secarik kertas yang menempel di pinggang belakang boneka. Samrick Preston, dua kata itulah yang terucap di bibir Edward saat membaca tulisan di kertas kecil itu, sepertinya itu adalah nama bonekanya.

Saat Edward tengah asyik memandangi bentuk tubuh boneka itu, sontak pandangannya langsung tertuju pada mata boneka yang satu detik lalu ada pergerakan. Edward memfokuskan pandangannya ke arah mata yang kosong itu. Ia sangat yakin kalau ada sesuatu yang bergerak di dalam lubang mata itu. Sesuatu itu seperti ... bola mata.

Hanya sepersekian detik saja Edward melihat pergerakan itu, tapi ia merasa bahwa penglihatan tadi bukanlah halusinasi. Edward terus menatap mata boneka yang kosong itu untuk mencari sesuatu yang bergerak tadi.

Fokusnya itu membuat seluruh masalah yang ia pikirkan menghilang. Namun, fokusnya seketika buyar karena mendengar suara sesuatu yang menghantam kaca jendela kamarnya. Sontak ia berbalik ke arah jendela dan mendapati seekor burung yang terbaring di atas pot gantung. Edward pun berjalan menghampiri jendela lalu membuka kacanya. Tangan kanannya meraih burung berbulu biru dengan perpaduan kuning yang terkapar di atas pot gantung, sepertinya ia masih pusing setelah benturan keras tadi.

The Dark Side of the Doll (Sisi Gelap Boneka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang