_Perlakuan Sadis Sang Ayah ....
-oOo-
Ibu Edward sontak menutup wajah dengan kedua tangan, sedangkan Armand yang sedari tadi tersenyum puas kini terkejut memasang raut wajah serius dengan mata membelalak dan bibir yang terus membuka.
Semua tak percaya bahwa sang ayah tega memecut anaknya dengan sangat keras hingga menimbulkan bunyi yang sangat lantang, ketika kawat berduri mendarat pada kedua tangan Edward yang saling menggenggam di depan tubuh.
Tubuh Edward yang tak siap dengan pecutan itu langsung terjatuh membentur dinding yang ada di belakang. Sangat perih luka bergaris merah yang tercipta di pergelangan tangan. Seketika air mata Edward menetes, ternyata sosok ayah yang dikenal sangat baik tega menyakitinya tanpa belas kasihan.
"Berdiri!" perintah ayahnya dengan tegas.
Edward pun bangkit lalu menatap sang ayah dengan mata birunya yang berkaca-kaca. Ia masih tak percaya, apakah benar beliau adalah ayahnya?
"Kau laki-laki atau bukan? Baru sekali hantaman sudah jatuh. Dasar lemah!" Sekali lagi kawat berduri itu mendarat di tubuh Edward, tepatnya di bagian perut. Baju Edward nampak sedikit koyak terkena kawat itu. Namun, Edward sudah tak lagi jatuh karena ia telah siap dengan kawat yang dapat mendarat kapan pun.
Melihat baju itu, ayahnya pun berkata, "Buka bajumu!"
Edward hanya menunduk, ia tak ingin membuka bajunya. Sangat sakit jika kawat itu bersentuhan langsung dengan kulit, seperti ketika kawat berduri mengenai tangan sebelumnya.
"Cepat!"
Titah lantang itu membuat Edward spontan melepas baju. Dada dan perutnya yang rata pun kini terlihat. Semilir angin malam yang masuk dari ventilasi rumah perlahan menyentuh kulit sehingga membuat tubuhnya semakin bergetar.
"Apa sekarang kau ingin menjawab pertanyaan ayah?" tanya ayah sekali lagi.
Edward perlahan mengangguk, tapi ia melakukan itu hanya untuk membuat jeda cambukan sedikit lama. Pemuda malang itu tak akan menjawab dengan jujur pertanyaan tersebut, sebab jika ia menjawab bahwa dirinya tidak suka dengan boneka itu, maka tentu ayah akan semakin marah. Begitupun jika Edward menjawab bahwa boneka itu sangat mengerikan dan terus mengganggu kesehariannya, tentu ayah Edward tak akan menerima alasan seperti itu.
Beberapa detik berlalu terasa hening, ayah Edward masih menunggu suara anaknya. Sedangkan, ibu dan Armand masih terdiam menatap aksi sadis sang ayah.
Setelah menunggu beberapa saat, tapi ayahnya masih tak mendapatkan jawaban apa pun, kawat berduri pun kembali mendarat di perut Edward.
Cak!
Garis merah panjang berbalut darah dari sisi kiri ke kanan pun tercipta. Sontak Edward memegang perutnya yang terasa sakit. Rasa perih itu membuat perutnya mengeluarkan keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side of the Doll (Sisi Gelap Boneka)
Mystery / Thriller"Kau harus menjadi seperti boneka." Semuanya dimulai ketika seorang pemuda dituduh membunuh temannya sendiri. Hal itu membuat ia dikucilkan dan akhirnya mulai menghindari teman-teman sekolahnya. Semenjak itu, ia lebih senang menyendiri. Ada suatu ha...