#GiGa 1

258 10 2
                                    

Alarm berbunyi nyaring mencoba membangunkan seorang gadis cantik yang masih bergumul dengan selimut hangat nya. Gadis itu menggeliat ,tangan nya bergerak meraba-raba nakas samping tempat tidur nya dengan mata terpejam. Setelah berhasil meraih benda yang sedari tadi berteriak nyaring ,gadis itu  mematikan nya lalu masuk kembali kedalam selimut tersayang nya.

Hingga sebuah suara yang sangat familiar di telinganya berhasil mengusik tidur nyaman gadis itu.

"Astaga Giska! Masih tidur! Cepat bangun ini sudah siang! "Teriak seorang wanita paruh baya dari ambang pintu dengan berkacak pinggang.

Gadis yang dipanggil Giska langsung terduduk setelah mendengar teriakan ibu tercintanya.

"Iya Ma,Giska bangun!" sela Giska cepat setelah melihat wajah garang ibunya. Meskipun nyawa nya masih belum terkumpul sempurna, Ia langsung berlari kekamar mandi setelah sebelumnya menyambar handuk biru di kursi belajar nya.

Ibunya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anak gadis nya.

*****


Giska memoleskan pelembab di wajahnya kemudian menaburkan bedak. Tak lupa juga lip blm ia poleskan di bibirnya yang sudah berwarna merah muda itu agar tidak kering. Setelah selesai ia beranjak menuju meja makan.

"Morning my family!" sapa Giska ketika tiba di meja makan.

"Morning princess" sahut Papa dan Mama nya bersamaan. Mamanya nampak sibuk membantu asisten rumah tangga menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Sedangkan Papanya sibuk membaca koran dengan secangkir kopi hitam di hadapan nya.

Giska menarik kursi sebelah papanya kemudian duduk manis disana. Kepala gadis  itu celingak-celinguk mencari sesuatu.

"Kakak mana mah? Kok belum turun?" tanya Giska.

"Kenapa nyariin gue kangen?! " sahut seorang cowok yang baru turun dari lantai dua.

"Pede amat sih, orang kayak elo gak ada ngangeninnya sama sekali!" seru Giska tidak terima.

" Masa? Gue nggak percaya tuh?" balas Arico-kakak Giska.

"Gue nggak butuh lo percaya tuh" balasnya tak mau kalah.

"Eh ini kok malah ribut. Cepat sarapan nanti telat!" tegur Mamanya. Wanita paruh baya itu heran dengan anak-anaknya sering sekali adu mulut,tapi jika salah satunya tak terlihat maka satunya akan sibuk mencari. Memang begitu kan saudara? Meski sering bertengkar tapi mereka saling menyayangi.

"Iya ma" jawab keduanya.

Arico dan Giska langsung menyantap nasi goreng didepan nya dengan khidmat setelah berdoa.

*****

Giska tidak berhenti menggerutu sedari tadi. Mulut mungilnya terus mengomel kepada kakak satu-satunya. Gara-gara kecerobohan kakaknya itu dia bisa telat berangkat sekolah. Mobil mereka kehabisan bahan bakar ditempat yang sepi penduduk.

"Kakak tuh gimana sih! Kok bisa kehabisan bahan bakar. Gue bisa telat nih" kesal Giska,gadis itu langsung keluar dari dalam mobil membawa serta tas ransel nya.

Arico juga keluar dari mobil yang saat ini sangat tidak berguna. "Lupa tuh manusiawi. Emang lo pikir lo doang yang bisa telat? Gue juga ada kelas pagi ini" balas Arico tidak terima disalahkan oleh adiknya.

"Nggak bisa apa lupa nya dipending dulu,ini lagi urgent kak ,gue ada ulangan pelajaran pertama."

Arico menyentil kening adiknya yang cerewet itu. Membuat Giska mengaduh kesakitan. "Ish kakak apaan sih!"

GiGaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang