Kamar bernuansa putih itu tampak ramai oleh suara Aris, Jodi, Surya, dan Rian. Mereka berempat sedang bermain ular tangga di bawah ranjang Jodi didepan tv. Sedangkan Yudha asik sendiri bermain mobile legend diatas kasur bersama Gazha yang fokus bermain rubik. Memang sejak pulang sekolah mereka sudah mengungsi dirumah Jodi karena malas nongkrong di keluar. Mereka mandi dan makan dirumah Jodi seenaknya menganggap rumah sendiri sang empunya rumah pun tidak keberatan dengan kelakuan sahabat-sahabatnya.
"Eh licik lo Jo masa ngocok dadunya lama banget."ujar Rian yang sedari tadi kalah bermain membuat wajahnya penuh bedak bayi. Karena memang mereka sudah sepakat membuat peraturan bagi yang kalah harus rela wajahnya dipoles bedak bayi.
"Elah suka-suka gue lah! Gue yang main ini. Makanya jangan kalah terus Yan"jawab Jodi sombong tangannya masih mengocok dadu sejak tadi. Membuat teman-temannya jengah karena menunggu padahal sudah dari tadi mereka menegur Jodi karena cara bermain laki-laki itu.
"Ya nggak gitu juga lah Jo. Masa ngocoknya sampe lima tahun sendiri bosen nunggunya. Kaya nunggu doi yang nggak peka"ujar Aris yang mulai lelah melihat cara Jodi bermain.
"Gimana mau peka deketin aja kagak! Lo suka tapi diem-diem aja nunggu ditembak lo! Lo cowok woy"ledek Surya. Mereka semua tahu Aris menyukai Selly teman sekelas mereka anak cheerleaders. Tapi Aris hanya diam memperhatikan dari jauh tidak mau mendekati membuat sahabat-sahabatnya heran ada laki-laki macam Aris.
"Lah dari pada lo deketin Dela dari jaman SMP sampe sekarang udah SMA nggak nembak-nembak akhirnya jadian tuh doi sama senior hahaha"balas Aris tidak mau kalah. Teman-temannya tertawa melihat Aris dan Surya saling mengejek.
"Anjir jangan nginget in dia lagi masih retak nih hati."jawab Surya tangannya menekan dada dramatis. Sudah dua tahun mendekati tapi tidak juga menyatakan perasaan membuat Dela lelah karena perempuan itu butuh kepastian. Sedangkan Surya masih selalu ragu-ragu takut ditolak.
"Duh babang Surya gagal move on"ujar Rian dengan suara dimiripkan wanita tangannya memeluk lengan Surya.
"Hahh... Iya nih bantu abang ya buat move on agar mencintai adek sepenuhnya"jawab Surya dramatis. Teman-temannya langsung bergidik melihat kelakuan keduanya.
"Aaaa pastinya dong bang"ujar Rian dengan suara ala-ala banci manja.
"Woy maho diem elahhh kuping gue geli dengernya"seru Yudha yang sudah tidak tahan mendengar adegan absurd mereka. Yudha melempar bantal kearah Surya dan Rian.
"Akhirnya babang Yudha terusik haha" Mereka semua tertawa termasuk Gazha yang sedari tadi diam berkonsentrasi bermain rubik. Mereka senang sudah berhasil mengusik diamnya Yudha karena memang hanya Yudha yang paling pendiam diantara mereka.
"Lagian ya lo pada udah SMA masih aja main ular tangga kayak anak SD. Malu sama badan"ujar Yudha yang heran melihat kelakuan teman-temannya.
"Ya nggak papa lah main ular tangga kaya anak SD daripada mainin hati cewek kayak anak jaman sekarang"jawab Jodi ngawur.
"Hahaha... Gaya lo Jo ..bahasa lo Jo ampuh bener"balas Surya membuat mereka tergelak.
Gazha geleng kepala melihat teman-temannya. Senyumnya terukir manis dibibir merahnya. Ia sangat bersyukur memiliki sahabat macam mereka meski absurd tapi selalu bisa menghibur membuatnya melupakan masalahnya sejenak.
Gazha mengangkat tangannya menatap jam yang sudah menunjukkan pukul delapan. Sebenarnya ia sangat malas pulang tapi dia juga tidak enak berlama-lama dirumah Jodi apalagi orang tua Jodi sudah pulang dari kerja.
Orang tua Jodi tidak keberatan mereka malah senang rumahnya ramai oleh teman-temannya karena Jodi anak tunggal di keluarganya. Tapi perasaan sungkan tetap saja ada dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GiGa
Teen FictionAwalnya hidup seorang Giska Amanda normal-normal saja. Tenang seperti air mengalir. Namun semuanya tidak lagi sama setelah kehadiran sosok murid baru bernama Gazha Albiales . Kehadiran nya mengubah hidup Giska . Tingkah menyebalkan Gazha selalu memb...