Seorang pemuda menggunakan motor Ninja putih berhenti didepan rumah berlantai dua yang tampak asri karena banyak bunga dan tanaman hias disana. Menunjukkan bahwa pemilik rumah menyukai tanaman dan keindahan lingkungan.
Pemuda itu melepas helm kemudian merogoh ponsel di saku bajunya dan mencocokkan alamat yang tertera dilayar ponselnya. Setelah yakin bahwa ia tidak salah alamat pemuda itu turun dari motornya memasuki gerbang yang kebetulan terbuka. Pemuda itu langsung menekan bel pada setelah sampai didepan pintu.
Tak lama setelah menekan bel seorang wanita paruh baya yang masih cukup cantik membuka pintu untuknya. Pemuda itu tersenyum sopan,kemudian menyalami dan mencium tangannya.
"Teman sekolahnya Giska ya? tebaknya setelah meneliti pakaian pemuda yang ada di depannya disertai senyum ramah.
"Iya tante ,saya Gazha temen sekelas Giska. Giskanya ada tan?"
"Saya Natasha mamanya Giska. Giska nya ada kok.Ayo masuk dulu tante panggilin Giska"ajak mama Giska membuka pintu lebar-lebar mempersilahkan Gazha masuk.Gazha mengangguk dan mengikuti mama Giska masuk kedalam rumah.
"Duduk dulu nak Gazha ,tante panggil Giska dikamarnya"
"Iya tan." jawab Gazha kemudian duduk di sofa berwarna coklat diruang tamu itu. Mama Giska tersenyum kemudian berjalan menaiki tangga menuju lantai dua.
Setelah mama Giska tidak terlihat Gazha memperhatikan sekelilingnya. Di meja panjang yang menempel pada dinding terdapat foto Giska sekitar lima tahun sampai sepuluh tahun bersama seorang laki-laki ada juga mereka sendiri-sendiri yang Gazha yakini adalah kakak dari Giska. Kemudian diatas foto itu terdapat foto keluarga besar, yang menempel pada dinding berisi pria paruh baya,mama Giska ,Giska dan seorang laki-laki terlihat tampan mereka terlihat bahagia.
Gazha tersenyum melihat foto-foto itu. "Lo kelihatan bahagia ya Gis. Lo beruntung banget"gumam Gazha pelan ada rasa iri hinggap dihatinya melihat senyum semua orang di foto itu.
Mama Giska mengetuk pintu kemudian masuk kedalam kamar putrinya. Giska yang sedang tiduran sambil bermain ponsel langsung duduk melihat kedatangan mamanya.
"Kenapa mah?"tanya Giska.
"Itu ada temanmu dibawah"
"Bella?"
"Bukan, anak nya ganteng banget pacarmu ya Gis?"tanya ibunya tersenyum menggoda.
Alis Giska mengkerut mendengar ucapan mamanya. Ganteng? Batinnya bertanya-tanya siapa yang datang kerumahnya rasanya dia tidak memiliki janji dengan siapapun. "Mama ngaco deh Giska nggak punya pacar. Temen kak Rico mungkin" Giska menjawab cuek ucapan mamanya.
"Ih bukan Giska! Dia nyariin kamu dia juga bilang temen sekelasmu namanya tadi siapa ya..Gaz...Gazha ya Gazha namanya"ucap mamanya diiringi dengan senyuman. Giska langsung berdiri dan melotot "Hah mama serius?!!"tanya Giska tidak percaya.
"Iya serius. Kenapa?" tanya mama heran melihat reaksi anaknya.
"Aduh mama dia tuh anaknya nyebelin abis. Rese' banget mending mama bilang Giska nggak dirumah gitu ya maa.."ujar Giska memelas.
"Masa sih? Anaknya tadi sopan banget kok sama mama trus mama juga udah bilang kalo kamu dikamar"
"Haduhh maaa.."keluh Giska
"Udah sana temuin mama mau buat minum" ucap mamanya bangkit berdiri berjalan menuju pintu.
"Tapi maa.."
"Nggak ada tapi-tapian cepetan turun kasihan Gis"jawab mamanya tegas kemudian menutup pintu kamar Giska.
Giska menghela napas kasar tidak ada yang bisa dilakukannya jika mamanya sudah begitu. Menyambar buku PAI di meja belajar nya kemudian bergegas kelantai dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GiGa
Teen FictionAwalnya hidup seorang Giska Amanda normal-normal saja. Tenang seperti air mengalir. Namun semuanya tidak lagi sama setelah kehadiran sosok murid baru bernama Gazha Albiales . Kehadiran nya mengubah hidup Giska . Tingkah menyebalkan Gazha selalu memb...