Pernah di suatu masa
Aku bertanya mungkinkah kau jawabnya
Lalu datang suatu masa
Dimana aku tak bertanya
Namun masih berdoa semoga😊😊😊
Pernah di rimbunnya asa
Kukais sisa bahagia
Lalu bertanya; di mana sebuah rasa?Pernah di kusutnya logika
Kucari arti senyum pura
Lalu berkata; obati luka jiwaPernah pula di sesaknya rindu
Mencari detak jantungmu
Lalu bertanya; kamu kah rasa itu?☺☺☺
Aku masih bersembunyi di selasar malam,
Mengisi jutaan rindu di ruang keraguan,
Seiring berlalu detik demi detak,
Biarlah purnama yang bertahta menjadi saksi,
Tentang setiap doa yang terselip di rimbunya kejora,
Tentang embun pagi yang menyucikanmu,
Dan juga tentang harapku😇😇😇
Masih pada takutku akan enigma rasa
Terkadang kelamnya buatnya semakin gila
Menikam begitu dalam
Larut kian tenggelam
Tak rupa
Tak rabaKamu,
Punyai harap tak tersentuh
Ilusi rasa ini sungguhBerbulir tetes embun itu
Tak mampu sucikanku
Hanya sebatas khayal tak terengkuh
Ingin segala tetap utuh
Dalam hati kian bergemuruh😢😢😢
SimbahNic- milistyara
Surakarta, 140118, 20.16
KAMU SEDANG MEMBACA
SECANGKIR DIKSI
PoetryDalam karya ini saya mencoba mengajak kawan semua untuk memperkaya diksi yang kita punya. Caranya? Kalau mau tau, mari baca dan berpartisipasi! Selamat membaca.