*Rinduku pada temaram*
Ku tuliskan bait dalam kesendirian.
Ku bentang, ku terawang
Isi lembaran hari esok.
Lihat senyum dan keindahanmu,
Berubah misteri.
Seakan bagai tetesan racun
Yang mengalir dalam darahku.
Laksana bertabur berjuta bintang
Ku hirup bebas keindahannya.
Hidup ini tanpa sebuah janji.
Tertawalah aku yang lemah.
Hasrat ini kian memaki
Lepaskan resah dalam aksara tanpa suara.
Menangislah hati yang gelisah.
Aku menari tanpa irama
Dalam temaram yang sepi.
Cikarang, 03/04/19
Kunetrakan bait yang kautata
Demikian rumit, tak sanggup kubaca
Segenap jiwa kaucoba bahagia
Di balik siluet; rasa berbeda
Lagi,
Kucoba terka segala misteri
Dengan renjana atau durjana
Atau apalah namanya ...
Tak kutemu jawab di tanya
Meski jengah tengah meracun
Tetap kaunikmati layunya daun
Tanpa kausadari,,,
Kaucampakan indahnya embun pagi ...
Lihatlah keluar,
Air mata langit membuar
Cobalah dengar,,
Temaram pun tampak gemetar
Dinginmu,,, menuju selasar ...
Surakarta, 030419, 21.26
KAMU SEDANG MEMBACA
SECANGKIR DIKSI
PoetryDalam karya ini saya mencoba mengajak kawan semua untuk memperkaya diksi yang kita punya. Caranya? Kalau mau tau, mari baca dan berpartisipasi! Selamat membaca.