Chapter 34

1.5K 121 0
                                    

#Who's Aldi

"Oppa.. ? " (nama kamu) terpaku ketika melihat Iqbaal berdiri di depan pintunya.

"Op-oppa . . Mendengarnya? " tanya (nama kamu) gelisah.

Iqbaal mengangguk dalam diam . (nama kamu) menundukkan kepalanya, ia langsung menubruk tubuh pria itu.

(nama kamu) memeluk Iqbaal erat, ia menangis dalam pelukan Iqbaal. Sementara Iqbaal diam, tak membalas pelukaan (nama kamu).

"oppa mianhae. . " ucap (nama kamu) lirih.

"oppa . . " (nama kamu) semakin menangis kencang ketika Iqbaal tak meresponnya dan tak membalas pelukannya.

"jeongmal mianhae.. Aku tidak tahu apapun. Oppa.. " (nama kamu) memukul -mukul dada Iqbaal. Ia merasa sesak ketika Iqbaal hanya diam saja.

"tidak apa-apa .. " ucap Iqbaal pelan.

****

Iqbaal dan (nama kamu) melangkah keluar dari bandara Seokarna Hatta.

"taksi . . " tangan Iqbaal melambai, ketika matanya melihat sebuah taksi.

"ayo. . " Iqbaal menarik koper (nama kamu) lalu memasukkannya kedalam bagasi, ia lalu masuk kedalam taksi dan duduk disebelah (nama kamu).

"ke alamat ********* ... Ini ya pak. "

supir taksi itu mengangguk mendengar instruksi Iqbaal.

"kamu cape? " tanya Iqbaal karena sedari tadi (nama kamu) hanya diam. Biasanya (nama kamu) akan bercerita apa saja sehingga membuat suasana ramai.

(nama kamu) mengangguk, Iqbaal lalu menyandarkan kepala (nama kamu) dibahunya. Dan mengelus rambut gadis itu pelan, sebenarnya Iqbaal ingin marah.

Tapi (nama kamu) juga tak tahu apa-apa. Jadi tak pantas jika Iqbaal memarahi (nama kamu).

"maafin aku. . " ucap (nama kamu) lirih.

"kamu gak salah. . " bisik Iqbaal pelan.

"tapi. . "


"sutt. . Ada waktu 30 menit, itujuga kalo gak macet. Kamu bisa tidur. " ucap Iqbaal mengelus pipi (nama kamu)

"emm . . "



****


"(nama kamu). . Bangun hey. " Iqbaal mengelus pelan pipi (nama kamu).

"bangun. . " bisik Iqbaal.

(nama kamu) mengerjapkan matanya, dan perlahan mata itu terbuka "ughh.. "

"bangun. . Kita udah nyampe, kamu bisa tidur lagi didalem.. " ucap Iqbaal lembut.

"emm.. " (nama kamu) mengangguk.

Iqbaal membuka pintu sebelahnya lalu keluar dan berjalan memutar ke sebelah pintu (nama kamu) dan membukanya.

"ayo . . " Iqbaal mengulurkan tangannya.

(nama kamu) mengangguk, lalu menerima uluran tangan Iqbaal dan keluar dari taksi itu dengan perlahan. Karena ia masih lemas, kesadarannya belum sepenuhnya kembali.

"pak. . Tunggu sebentar ya. " ucap Iqbaal sebelum menutup pintu taksi, ia berjalan ke bagasi dan mengeluarkan koper (nama kamu).



"kamu gak mampir? " tanya (nama kamu) memegang tangan Iqbaal, mereka sedang berada diteras rumah (nama kamu).

Good Doctor⚫IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang