chapter 4

3.8K 294 0
                                    

****
"Dimana kamar inap mu Haerin-ah ? " Iqbaal bertanya

ditengah langkahnya. Saat ini mereka tengah melangkah dilorong rumah sakit untuk ke kamar inap Haerin. Tidak, sebenarnya hanya Iqbaal yang tengah melangkah, karena Haerin digendong dipunggung Iqbaal.

"disekitar sini oppa . . "

"Jinjayo (benarkah) ? Tempat harabeoji (kakek) oppa juga di lorong ini. Jadi.. nomer berapa kamarmu ? "

"444 . . "

"nomer kamar harabeoji 440 .. Hanya berbeda 4 ruangan.. "

Iqbaal menghentikan langkahnya didepan sebuah pintu.

"disini. . Apa kau mau masuk? " tawar Iqbaal menolehkan kepalanya.

Haerin menggeleng "aniya. . Aku lelah. Aku ingin tidur ... "

"baiklah.. Kajja . " Iqbaal kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar inap Haerin.
****

"Haerin-ah .. Sebenarnya kau sakit apa? Mengapa alat-alat diruanganmu seperti di ruangan uri harabeoji ? " tanya Iqbaal saat membenarkan selimut Haerin.

"mollayo oppa? Eomma (ibu) dan appa (ayah) tak pernah memberitahuku. . "

"Baiklah. . Oppa pergi eo. " Iqbaal mengelus rambut Haerin lembut.

"Oppa bisakah besok kita kembali bermain? " Tanya Haerin menggenggam tangan Iqbaal.

Iqbaal mengangguk "baiklah . . Aku akan menjemputku besok. Paipai. . "

Setelah mendapatkan anggukan dari Haerin Iqbaal melangkahkan kakinya keluar ruangan.

****

Tbc

Good Doctor⚫IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang