Chapter 44

2.4K 282 20
                                    

Hari-hari berlalu begitu saja. Pagi berubah menjadi malam. Begitu pun sebaliknya. Angin berhembus kencang, suhu semakin turun setiap harinya. Membuat semua orang enggan untuk keluar rumah jika sudah seperti ini.

Tapi tidak untuk anak-anak yang masih bersekolah. Mau bagaimana pun juga, mereka tetap menjalankan kewajibannya sebagai pelajar. Belajar demi masa depan yang baik.

Hari-hari ujian pun berlangsung begitu saja. Sama seperti biasa. Dan hari ini adalah hari yang paling menyenangkan bagi seluruh pelajar. Ya benar. Hari terakhir ujian memang selalu dinanti oleh setiap pelajar di mana pun.

Yerin? Bagaimana kabarnya dengan anak itu? Apa dia merasa lebih baik setelah kencan dengan Taehyung? Ahh tidak. Maksudnya berjalan-jalan bersama Taehyung. Walaupun dua kata itu tampak terlihat sama, namun Yerin tetap menganggapnya berbeda. Bagi Yerin, kencan itu hanya pasangan-pasangan yang serasi. Sedangkan berjalan-jalan hanya sebatas jalan biasa bersama teman.

Tetapi teman-temannya selalu bilang kalau ia dan Taehyung waktu itu berkencan. Ya kalau dilihat-lihat memang benar sih. Tapi tetap saja Yerin tidak mau menganggap itu sebuah kencannya. Karena ia dan Taehyung tidak memiliki hubungan apapun selain teman, ya selebihnya bisa dibilang sahabat dan tempat Yerin mencurahkan isi hatinya. Tapi kita lihat saja, seberapa lama lagi hubungan berganti nama dari sebatas teman menjadi sepasang kekasih. Kita tidak tahu bukan apa yang akan terjadi keesokkan hari?

Setelah selesai ujian tadi, mereka langsung melaksanakan sebuah kejutan. Ya lebih tepatnya mereka semua sedang membantu Taehyung. Hari ini akan menjadi hari yang paling indah bagi Taehyung. Mungkin.

Kemarin setelah pulang Taehyung menyuruh Yerin untuk datang ke taman belakang sekolah esok sore. Dan Yerin hanya menyetujui ucapan Taehyung tanpa tahu apa maksud dibalik ucapan Taehyung.

Kalian ingin tahu apa yang ingin Taehyung lakukan?

"Kalau ia menerima-ku, kalian semua akan aku traktir di restoran daging terlezat di Seoul." ucapan Taehyung mendapat sorakan senang dari teman-temannya.

"Kalian membawa baju ganti kan?" semuanya mengangguk.

"Taehyung! Ini di taruh dimana?" teriak Jimin dari kejauhan.

"Kau tempel di pohon itu. Kau susun dengan baik." jawab Taehyung dengan teriakan juga.

"Kau yakin ia akan menerima-mu?" ia mengangguk mantap. "Apa ini tidak terlalu cepat?" Taehyung menatap lawan bicaranya.

"Maksudku aku tidak ingin kau patah hati lagi, Taehyung-ah." Taehyung menghentikan pekerjaannya.

"Apa ia akan menerima-ku?" tanya Taehyung ragu.

"Aku harap ia menerima-mu." ucap lawan bicaranya itu.

"Kau mendukungku juga kan?"

"Tentu saja. Aku selalu mendukung sahabatku." ucapnya menepuk-nepuk pundak Taehyung.

"Gomawo. Aku senang punya sahabat yang selalu mendukung sahabatnya sendiri." Taehyung menepuk bahu Eunha. Ya lawan bicaranya dari tadi Eunha. Gadis mungil dengan pipi yang tembam.

"Taehyung-ah, kemarilah sebentar!" teriak Sowon. Mendengar namanya dipanggil, Taehyung langsung berjalan menuju Sowon dan meninggalkan Eunha.

"Bagaimana? Ada yang salah?" Taehyung menggeleng. "Ini sudah bagus."

"Sekarang jam berapa?" Semuanya melihat jam tangan masing-masing. "Satu jam lagi!" teriak Sinb panik. "Ayo cepat-cepat!"

Semuanya panik. Satu jam lagi Yerin akan datang. Dan semuanya belum siap-siap. Persiapan pun masih ada yang belum di susun maupun di tempel-tempel.

Because of You +Taerin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang