"Lo ngapain liatin gue terus sih" ucap Kalang sedikit ketus. pasalnya sosok gadis bernama Luna itu memaksanya untuk makan bersama dan kali ini ia terus saja menatapnya dengan tatapan yang membuat dirinya merasa tak nyaman.
ia memiringkan kepalanya lalu menatap manik mata Luna yang masih setia menatapnya padahal Kalang sendiri sudah memperhatikan tingkah aneh gadis ini. tapi tetap saja gadis dihadapannya ini terus menatapnya tanpa tahu malu.
"woyyy" Kalang berucap keras serta tangannya yang menggebrak pelan meja yang mereka tempati.
"ihhhhhh, kaget oon" sontak Luna tersadar dengan apa yang baru saja ia lakukan ia menatap jengkel ke arah pria dihadapannya.
"bisa ga sih gausah bikin kaget"
"gabisa"
"oh"
"Kalang menurut kalang cantikan Luna atau mimi peri" tiba tiba saja mulut luna ingin bertanya hal bodoh seperti itu karna Luna fikir pasti Kalang akan menyebut namanya.
"cantikan mimiperi"
"beneran?"
"iyalah"
"Luna juga cantikk"
"gak"
Luna dibuat melongo dengan apa yang Kalang katakan, pria ini benar benar menyebalkan.
tapi Kalang tetaplah Kalang yang terkadang ucapannya sedikit menyakitkan.Luna mengerutkan bibirnya lalu menatap sinis. matanya terus menatap Kalang dengan tatapan kesalanya.
saat ini Luna kesal harusnya ia tidak mendengar ucapan kalang tadi bisa bisanya dia bilang kalau Luna tidak cantik dan malah mimi peri yang ia bilang cantik.
"iya deh, btw makasih kemarin ngajak Luna nonton"
"bukan gue yg ngajak"
"iya maksud gue makasih udah mau nonton bareng Luna" ucapnya dengan mimik muka yang menahan kekesalannya.
"Lagian cuma biar lu maafin gue"
Luna benar benar dibuat geram dengan ucapan Kalang, lelaki itu benar benar tidak berperasaan.
Luna menghelakan napasnya ia tau yang Kalang kemarin lakukan hanya sekedar untuk menebus kesalahan.
tapi setidaknya pria dihadapannya ini berbicara sejujur itu demi menjaga perasaan Luna.Luna melihat lagi ke arah Kalang. pria itu masih saja bersikap biasa saja seolah ia tidak memiliki kesalahan.
"Kalang" panggil Luna
"hmm"
"pulang bareng ya" ucapnya berusaha mengalihkan topik yg sebelumnya sedikit menyakitkan.
"gak" tolak Kalang
"sekali aja" pinta Luna sedikit memohon
"Gak"
"benerdeh hari ini, sekalii aja" pintanya dengan sedikit penekanan
"kenapa harus sama gue si, sama mang angkot aja sana"
"idihh maunya sama Kalang"
"iya kenapa"
"ya mau aja"
"oh iya iya gue tau soalnya lu suka kan sama gue"
"idih pede banget"
"siapa yang pede orang ini fakta"
"gakkkk, Luna ga suka"
"terus surat sama coklat apaan dong"
"idih apaan ya Luna lupa" ucap Luna sedikit gelagapan.
melihat Luna yang gelagapan membuat pria didepannya ini puas menertawainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alunan.
Acak"Aku ingin menulis sebuah kalimat yang benar benar tulus, sangat tulus, bahkan teramat tulus. Kali ini aku katakan bahwasannya AKU BARUSAJA MENCINTAIMU" ............................. ini hanya kisah seorang Luna, gadis periang yang memiliki nama pan...