1. baik juga Kalang

56 18 8
                                    

Luna menolehkan kepalanya ke samping berharap ibunya akan cepat datang, karna sudah hampir tiga puluh menit ia menunggu kehadiran ibunya untuk menjemputnya.
Tapi sial ibunya belum muncul sama sekali.

Karna keadaannya Luna saat ini sedikit basah kuyup dan ia sudah yakin setelah ini ia akan flu. Luna mencoba bangkit dari duduknya dan berjalan menuju sebuah warung yang berada tepat di samping parkiran sekolah ia berniat membeli air minum dan sebuah tisu untuk berjaga jaga.

"Pak beli air mineral ya, sama tisu satu" ucap Luna kepada sang pemilik warung
Setelah air dan tisu di sodorkan tiba tiba tanpa tau malu seseorang disampingku mengambil tisu itu dengan sangat cepat lalu membayarnya

"Woi itu tisu punya gue" ucapku kesal

"Tapi yang bayar duluankan gue" ucapnya membela diri

"Tapi gue pesen duluan"

"Dimana mana juga siapa cepat dia dapat"

"Tapi yang lu lakuin itu gasopan tau, main rebut rebut aja pesenan orang"

"Udah deh repot banget pesen lagi aja" ucapnya lalu pergi

"Maaf non tisu yang tadi yang terakhir sekarang sudah habis" ucap sang penjual

Luna hanya bisa pasrah jika nanti hidungnya akan memerah.

Luna duduk kembali di kursi yang berada di depan sekolah. hidungnya sedik demi sedikit sudah mulai kumat, ditambah hawa dingin yang menyelimutinya yang sudah pasti akan berimbas kepada kondisinya nanti.
Hingga tiba tiba

"Hachiiiimm" luna mencoba menahan supaya tidak bersin bersin lagi tapi sial memang faktanya sangat sulit untuk bisa menahannya.

"Hachiiim, hachimm" Luna mulai kesal karna ibunya yang belum juga datang ditambah lagi tragedi tisu yang diambil oleh pria yang tak tau malu

ia mengambil ponselnya di dalam saku ia membuka pesan dari ibunya, betapa kesalnya ia saat melihat isi pesan tersebut bahwa ibunya tidak jadi menjemputnya.

Luna memberankan diri berjalan menuju segerombolan teman teman pria menyebalkan itu

"Hey sini tisu gue, lo gabutuh butuh amatkan gue beli aja ya mau lo lebihin harganya juga terserah asalkan itu tisu buat gue" ucap Luna

"Gue gajualan tisu" ucap pria itu

"Plis kasih gue tisu, gue butuh banget satu aja eh tiga helai deng" ucap Luna memohon

"Beli aja sono ke warung"

"Lu gatau malu ya udah ngambil pesenan orang diminta dikit kaga bagi" ucap Luna lalu kembali ketempatnya semula

"Hachiii, hachiim"
Luna menutup hidungnya yang sedari tadi bersin tidak ada satupun tisu yang ia pegang,
Mata luna sudah mulai berkaca kaca tidak kuat menahan hawa dingin yang menyelimutinya.
Tangannya ia gunakan sebagai penghangat meskipun hujan sudah reda tapi hawa dingin yang ia rasakan akibat bajunya yang basahlah yang membuat luna tidak tahan.

"Nih ambil tisunya'' ucap seorang pria yang tiba tiba menghampirinya
Luna melihat ke atas ditatap kedua mata pria itu, Luna terdiam cukup lama mencerna perlakuan baik pria yang ada dihadapannya

"Woi ko bengong, ni ambil tisunya gue gatega liat lu bersin bersin mulu, lo mau kan?" ucap pria itu

"Gausah, bukannya lu tadi gamau ngasih" ucapku malas

"Yaudah" ucapnya lalu pergi

"Eh gue mau tisunya" ucapku berteriak karena berubah fikiran

Pria itu memberikan tisunya kepada ku lalu pergi

"Tunggu gue boleh minta tolong" ucap ku berteriak karna lagi lagi pria itu akan pergi

"Anterin gue pulang badan gue meriang gue gamungkin naik angkot, pliss anterin ya" ucapku tak tau malu

"Gak, ngapain gue nganterin lu"

"Pliss sekali aja"

"Yaudah tunggu gue ngambil motor dulu" ucapnya lalu pergi

"Jangan kabur yaaa" ucapku berteriak

Disempanjang jalan yang Luna rasakan adalah rasa canggung yang begitu besar bagaimana mungkin ia diantar pulang oleh pria yang baru ia kenal bahkan ia sama sekali belum tau namanya.

Tapi Luna suka saat ia bersama dengan pria ini. Ia rasa pria yang mengantarkannya pulang sangat peduli dengan sesama buktinya saat melihat keadaan Luna yang bersin bersinan dengan sendirinya pria ini memberikan tisunya.

ia rasa ia menyukai pria yang baru saja ia temui padahal sebelumnya Luna sangat sulit untuk membuka hati.

                           🍃

Pagi ini cuaca sangat tidak mendukung untuk bersemangat kesekolah.
Luna berlari menuju kelasnya, ia mengatur nafasnya lalu menata kembali tataan rambutnya yang telah berantakan akibat kegiatan bersembunyi sembunyi tersebut.

Luna sengaja bangun lebih pagi agar ia bisa masuk ke kelas Kalang secara sembunyi sembunyi.

Hal itu ia lakukan hanya untuk memberi sekotak kue coklat dan juga segulung kertas kecil berisi ucapan semangat.

Luna tersenyum misinya untuk memberikan kue coklat kepada Kalang sudah berhasil, bahkan berhasil untuk yang ketiga kalinya.

Ya, Kalang adalah pria yang mengantarkan luna pulang satu minggu yang lalu, pria itu mampu menarik perhatian Luna dan membuatnya membuka hatinya kembali.

Siangnya Luna berjalan menyusuri koridor bersama Geby ia melihat ke arah lapangan dilihatnya Kalang tengah berolah raga bersama teman temannya.

"Lun lo liat apaan si" ucap Geby

"Itu tuh cowo yang itu" ucap Luna tak sadar

"Iya cowo itu kenapa" tanya Geby

"Waktu itu gue pulang bareng dia, btw pas gue perhatiin dia ternyata ganteng juga ditambah dia baik lagi" ucap Luna tanpa mencerna apa yang telah ia katakan

"Oh ganteng ya, baik juga ya" ucap Geby menahan senyumnya

"jadi lu suka sama yang itu, oke tar gue bilangin" ucap Geby yang sontak membuat Luna terkejut setengah mati

"Eh jangan, gue kaga suka" ucap Luna membela dirinya sendiri padahal sebenarnya Luna sangat suka terhadap Kalang.

Geby hanya membalas dengan ledekan muka yang benar benar membuat luna salah tingkah.

"woy" ucap seorang pria yang membuat Luna dan Geby menolehkan kepalanya.

"Tolong siniin bola gue" ucap pria itu karena bola tersebut tepat berada di samping kaki Luna
Luna menuruti apa yang pria itu katakan ia mengambil bola dan berjalan ke arah pria itu.

ia sadar pria yang dimaksud adalah Kalang ia memberikan bolanya lalu terpaku menatap dan mengagumi wajah Kalang yang saat olah raga dua kali lipat lebih keren dari sebelumnya.

"Padahal gelindingin aja tuh bola" ucap Kalang dan luna masih saja diam

"Makasih ya" Kalang menepuk bahu Luna lalu mengambil bola yang ada ditangan Luna dan bergabung kembali bersama teman temannya.

Tangan kanan Luna memegang bahu kirinya senyumnya mulai mengembang. Ia lalu berjalan ke arah Geby yang sedari tadi memperhatikan tingkahnya.

"Geb tau ga?" ucap luna

"Lu gila ya senyum senyum sendiri"

"Bukan itu, geb Kalang ganteng banget tadi, meleleh gue kalo lama lama deket dia" ucap Luna masih dengan senyuman yang menghiasi wajahnya

Geby menggeleng gelengkan kepalanya melihat perubahan sahabatnya yang mulai gila gara gara cinta.

katanya gasuka tapi meleleh juga dia.

.
.
.
.
.

Haii 🙌
Makasih udah mau baca cerita beginian 😚
❤Semoga kaliann suka yaa❤
❤lopyuuuu❤
Bye👐

Alunan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang