9. Efek ngayal

22 7 0
                                    

"aku tidak tau apa yang ada di fikiranmu, tapi aku harap kamu tau apa yang ada di fikiranku, iya kamu ada di fikiranku"

         ..........................................

"tapi jadi kenalkan"

"iya iya" pasrah Luna lalu meninggalkan Kalang dan menyusul teman teman barunya.

Kalang hanya diam dan melihat kepergian Luna. ia heran dengan gadis semacam Luna

apa semua wanita akan bersikap sepertinya jika sedang kesal?

ah, Kalang tidak mengerti tentang wanita

Kalang masih diam ditempat mengamati Luna yang berjalan ke arah teman temannya.

Kalang sadar akan apa yang ia lakukan dan mulai menyusul teman temannya.

.

pemberitahuan tentang teater yang telah dimulai sudah terdengar sejak tiga menit yang lalu.
Kalang dan teman temannya segera berjalan menuju teater 3 yaitu tempat mereka menonton.

Luna melirik ke arah sampingnya dilihat Bima sedang memakan popcorn nya.

Luna sebenarnya kesal karna saat ia akan duduk di sebelah Kalang tiba tiba Bima meminta bertukar tempat. dan alhasil Luna hanya bisa memendam kekesalannya dalam dalam.

Posisi duduk kali ini membuat impian Luna berjalan jalan bersama kalang bertambah musnah, luna duduk tepat di kursi no 3e sedangkan Kalang 5e.

argghhh Luna sebel sama Bima.

film sudah selesai diputar. Lampu bioskop telah menyala dan seluruh penonton bangkit dari duduknya begitu pula dengan Kalang dan teman temannya, mereka segera Keluar dari tempat menyenangkan ini.

Luna tak berselera untik tersenyum bahkan sampai ia keluar dari bioskop mukanya masih tetap merasa kecewa karna tak duduk di sebelah Kalang.

"Gila seru filmnya" ucap Bima melirik ke arah teman temanny

"biasa aja" ucap luna datar

"seru tau Lun" ucap Tami

"ga seru"

"lah terus ngapain mau nonton" Kalang mulai mengeluarkan suarnya

"hah" Luna membulatkan matanya.

"ya suka suka gue mau nonton apa engga, duit duit gue" ucap Luna

Kalang dibuat heran dengan apa yang Luna ucapkan, gadis dihadapannya ini benar benar terlihat marah dihadapannya.

"Lah ko marah, gue kan gamaksa lo buat nonton film ini" ucap Kalang dengan santainya

Luna memilih tak menjawab pertanyaan Kalang. ia memilih bungkam, hati nya sakit, teramat sakit.

ia tau ia yang meminta

ia tau ia yang menginginkan

ia tau ia bukan siapa siapa.

iya Luna tau Luna bukan siapa siapa.

Tapi hatinya terlanjur bahagia

terlanjur menganggap hari ini sebagai hari yang spesial

terlanjur menganggap apa yang Kalang lakukan berlebihan.

iya Luna tau
Luna memang terlalu terbawa suasana.

Luna menarik tangan Tami lalu memintanya untuk mengantarkan ke toilet.

sebenarnya Luna tak ingin terlihat sedih dihadapan Kalang dan teman temannya maka dati itu Luna memilih pergi ke toilet meski hanya untuk menenangkan hatinya untuk beberapa saat.

Alunan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang