Luna berlari menuju lantai tiga dengan tergesa gesa, sedangkan sekarang ia berada di lantai paling bawah.
bagaimana bisa buku catatannya bisa tertinggal di aula atas, dan sialnya itu bukan buku catatan biasa karena di halaman paling awal ada banyak coretan nama kalang dan juga Luna dan yang paling alaynya ia menuliskan banyak keinginannya mulai dari nonton bareng Kalang, pulang di bonceng Kalang, beli novel bareng Kalang dan masih banyak lagi. hal itu yang membuat Luna bergegas pergi ke aula sebelum ada orang lain yang membacanya.Luna sudah berada di lantai paling atas andai saja ada eskalator di sekolahnya mungkin ia tidak akan secape ini.
saat Luna hendak memasuki aula ia bergegas melihat ke segala penjuru ruangan dan sayangnya tidak ada satupun buku catatan yang ia temukan karna kini aula telah rapih.
Luna berlari menuju Kelas yang berada di samping aula dan mulai bertanya kepada seseorang yang sama sekali tidak ia kenal namanya.
"Kak maaf mau tanya kalau yang terakhir rapihin aula siapa ya?"
ucap Luna"seinget gue sih anak kelas ipa 4" ucapnya
"oke makasih"
ucap Luna lalu berlari menuju lantai paling bawah dan mulai melihat jadwal piket yang tertera di dalam Kelas ipa 4.
semua siswa dibuat heran dengan tingkah Luna yang tiba tiba masuk dan melihat jadwal piket dengan tak sabaran.
"Lun lo kenapa" Tanya salah satu siswa bernama karin, teman se ekstrakulikuler Luna.
"Rin, siapa yang barusan rapihin aula" tanyanya yang mulai mendekati Karin
Karin bukannya menjawab ia malah menarik tangan Luna dan membawanya Keluar.
"ih apaan sih rin jangan tarik tarikk"
"gue yakin lu pasti nyari buku catetan kan?"
seketika mata Luna langsung berbinar, apa yang ia cari cari sedari tadi ternyata sebentar lagi akan ia temukan.
"iyaa, gue nyari buku catatan guee"
"mana" lanjut Luna menyodorkan tangannya dengan tak sabaran"tunggu, sebelum gue kasih bukunya gue mau ngomong sesuatu"
"ngomong aja" ucap Luna
"jadi tadi ada sedikit tragedi pas Sandra nemuin buku lo"
"hah sandra? jangan bilang kalo dia baca, duh gue maluuu " ucap Luna mulai tak tenang
"jadi sandra nemuin buku lo dan pas liat bacaan yang lo tulis tulis di teriak histeris, biasalah dia juga suka kan sama si Kalang nah dia manggil temen temen dan dia ngasih tau sialnya dia bilang Kalo lo deketin kalang pake kode keras malah terang terangan"
Luna dibuat Kaget dengan apa yang Karin ucapkan ia benar benar malu bahkan sudah sangat malu
"dan otomatis semua orang bilang lo murahan, maaf ya gue cuma ngsih tau. nah karna geby ada dikelas gue dia gasuka lo dibilang kegatelan yaudah si geby bilang kalo sikap lo kaya gitu wajar karna lo emang pacarnya Kalang. sumpah deh geby ga salah dia cuma gamau lu dibilang kaya gitu" Lanjutnya
"dan orang pada percaya karna terlanjur bohon dan banyak yg nanya kapan jadiannya nah geby bilang lo pacaran diem diem"
"ohh Luna ngertii" ucap Luna
"jadi bima nyangka gue jadian itu gara gara ini""hah bima? bima temennya Kalang?"
Luna menganggukan Kepalanya
"yaudah mana bukunya, makasih ya rin" ucap Luna lesu setidaknya ia tak harus marah, ternyata yang Geby lakukan memanglah hal yang baik untuk nama baiknya.
🍃
Luna baru saja mendapatkan pesan singkat dari Kalang, betapa terkejutnya ia kala mendapatkan notifikasi langka dari sosok mahluk tak berperasaan.
ia tersenyum lebar kala membuka pesan tersebut dan ternyata Kalang hanya memintnya untuk bertemu karna ingin menanyakan sesuatu.
dan sepersekian detik setelah Luna membaca pesan tersebut ia bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kelas kalang yang memang berjarak cukup jauh darinya.Luna mendengar kebisingan dari luar kelas kalang dan ia berfikir berarti tidak ada guru yang mengajar. Luna membuka lebar pintu kelas kalang yang tadinya hampir tertutup rapat
"Astagfirulloh" ucap Luna sponta lalu menutup kedua matanya
semua siswa melihat ke arah Luna dan sebagian siswa menertawai ke kagetan yang Luna alami.
tanpa buang waktu Luna pegi keluar dari kelas tersebut Kara betapa terkejutnya ia saat melihat hampir semua teman laki laki kalang tengah berganti baju.
Luna memaki dirinya sendiri
"yaalloh maapin Luna untung ga ada yang buka celana astajxavagwbsjsjhs"seseorang menepuk bahu Luna dari belakang
"woyyy""Kalang"
"Tadi ada luna ke kelas""tau"
"Luna ga liat kalang koo"
"padahal gue lagi buka celana" ucap kalang tanpa ekspresi
Luna melebarkan matanya apa apaan ini bisa bisa ia dituduh mengintip yang tidak tidak
"Luna galiat ko sumpah" Luna mengajungkan dua jarinya membentuk huruf v
"bohong lu pasti liat"
"beneran ih Luna langsung tutup mata"
"tapi gue liat, lo tadi liati gue"
"yaalloh Kalang luna sumpah gangintip"
"pasti boong"
"suer kalangg"
"mata lu bersihin sana abis liat gue yang gak enggak"
"yaampun kalang Luna galiat"
"gue tau lu liat kan"
Luna menjawab kesal "engga ih"
"ngaku dah"
"ihh"
"mata lu ternodai"
"kalanggg" ucap Luna kali ini matanya mulai memanas ia yakin seyakin yakinnya ia tidak melihat apa pun yang ia lihat hanya siswa yang mengenakan seragam olh raga itupun memakai kaus dalam.
"yaudah gimana kalang" ucap Luna kini air mata di pelupukny sudah menumpuk jika ia mengedipkan matanya sekali saja ia langsung menangis.
Kalang menatap Luna dengan rasa bersalah Kerena sudah membuat gadis itu kesal hingga gadis dihadapannya ini hampir saja menangis.
"jangan nangis, gue minta maaf"
bukannya menjawab Luna malah membalikan badannya lalu menghapus air matanya yng baru saja tumpah dari mata cantiknya. setalah itu ia membalikan badannya kembali ke hadapan Kalang.
"iya Luna maafin, Tapi Luna beneran ga liat"
"iya gue tau"
"jangan nangis lagi"
"kenapa emang"
"soalnya lu tambah jelek kalo nangis"
Luna membalikan badannya dengan perasaan kesal, bisa bisa pria bernama Kalang itu menyebutnya ia jelek. benar benar laki laki tidak berperasaan.
"eh malah pegi gue ngomong dulu"
tiba tiba Luna membalikan badannya lalu menjulurkan lidahnya ia memasang muka mengejek
"siapa yang pergi orang mau buang samapah"
"oh"
"takut banget ya Luna pergi"
"idih geer"
"yaudah mau ngomong apa"
"jangan disini"
"elah ribet amat, Kaya mau nembak aja dah"
"ih kaga ya, jangan ngarep"
woy, jelas jelas gue ngarep lah -.-
KAMU SEDANG MEMBACA
Alunan.
Acak"Aku ingin menulis sebuah kalimat yang benar benar tulus, sangat tulus, bahkan teramat tulus. Kali ini aku katakan bahwasannya AKU BARUSAJA MENCINTAIMU" ............................. ini hanya kisah seorang Luna, gadis periang yang memiliki nama pan...