seventeen

1.2K 187 62
                                    

.

.

.

"Dek, bikinin kopi yah, pait aja gausah pake gula." Pulang-pulang bapak langsung nyuruh istri pertamanya bikinin kopi, gatau hati istri-istrinya lagi pada perih seperti teriris-iris, dikasi racun baru tau rasa tu bapak.

"Beli aja kopi di warungnya Mbak Junghwa," sahut Ponyo dari dapur, lagi nyuci piring sambil dibanting-banting dia. 

"Ealah, disuruh suami nggak mau," ujar bapak sambil berlalu masuk ke kamar mandi, kan bapak emang belum mandi.

"Au ah, udah capek jadi istrinya bapak, sakit tau ati Ponyo dimadu!"

Bapak denger dari dalem kamar mandi, tapi nggak nyahut. 

Saat ini di rumah cuma ada Bapak ama Ponyo aja. Nyai ngilang lagi gatau kemana, posthink aja mungkin Nyai lagi ke kolam, ngasi makan lele. Sungwoon sama Jihoon lagi main ke rumah Mas Tae, buat ketemu Justin ya tetntunya, bukan ayahnya. 

Ponyo masih aja bikin gaduh dengan suara alat-alat makan dan masak yang dia cuci, untung nggak ada yang pecah, palingan cuma retak atau kegores dikit. 

Pak Jaehwan memasang sumbat karet pada bathtub sebelum nyalain air hangat. Mau berendam dulu biar pikiran dan jiwanya tenang. 

Setelah bathtub terisi air hangat hampir setengah Jaehwan menanggalkan seluruh pakaiannya dan merendam tubuhnya. (gosah dibayangin Pak Jaehwan tanpa pakaiannya)

.

.

.

Jaehwan ketiduran di dalam bathtub dan baru terbangun tiga jam kemudian setelah seluruh air yang merendam tubuhnya menjadi sangat dingin. 

"Dek, Mbak, Nyai, tolong ambilin handuk dong," teriak bapak yang baru sadar kalau handuknya ketinggalan di tempat jemuran belakang. 

Nggak ada yang nyahut. 

Mungkinkah para istri bapak sedang tidak ada di rumah semua?

Yakin nggak ada orang, bapak akhirnya keluar dari kamar mandi dalam keadaan polos (sekali lagi jangan dibayangin, gak baek buat kesehatan) dan langsung menuju ke teras belakang guna mengambil handuknya. 

Baju-baju bapak itu ada di tiga lemari di tiga kamar yang berbeda, jadi di tiap kamar istrinya ada baju bapak, biar mudah. 

"BAPAK!!!"

Jaehwan kaget, untung nggak seheboh Taemin kagetnya. Tau-tau Ponyo muncul pas bapak lagi asik ngeringin ketiak pake handuk, yang otomatis bagian tubuhnya yang lain nggak ketutup. 

"Eh Ponyo, dari tadi dipanggil nggak nyahut. Ga perlu heboh gitu kali, kan uda biasa," ujar bapak santai dengan senyum mesum andalannya.

,

,

,

"Ih kok nangis, udah dong, Beb, jadi ikut sedih nih Jae kalo Beb nangis." Jaehwan mengusap belakang kepala Sewoon yang tengah menangis di pelukannya dengan wajah yang ia benamkan pada dada Jaehwan. Meski tak sebidang dada Kang Daniel tapi dapat memberi kehangatan yang telah lama dirindukan Sewoon.

"Hiks... Mas Jae..." Ponyo masih sesenggukkan.

Jaehwan jadi merasa bersalah kan.

.

Sementara itu di depan ada Jisung yang tengah ragu-ragu hendak mengetuk pintu kamar Ponyo. Di depan ada Minhyun yang tengah menunggu bapak, mau memberi jawab atas lamaran tadi pagi. Tapi di sisi lain nggak enak juga ganggu quality time nya Howons, apalagi dia tau akhir-akhir ini Jaehwan sibuk sama Sungwoon sehingga istri pertama pun jarang tersentuh.

"Gimana? Ada di rumah nggak bapak?" tagih Minhyun yang entah sejak kapan jadi nggak sabaran.

"Ada sih, tapi keanya lagi sama Ponyo..." Suara Jisung yang nggak bisa dibilang pelan tentu kedengeran Howons.

"Sana deh kalo mo nemuin Minhyun."

Jaehwan menggeleng meski ia tahu Sewoon yang masih berada dalam rengkuhannya takkan bisa melihat itu.

🎈🎈🎈🎈🎈

Minggu malam, delapan puluh delapan bulan yang lalu...

"Waah sori telat nih gua! Jalannya macet jadi puter balik buat ganti motor, eh tengah jalan malah mogok! Sial emang gua hari ini!"

Semua melihat ke arah pintu masuk, dimana seorang lelaki berpipi chubby yang baru saja datang berteriak-teriak heboh.

Sadar jadi pusat perhatian, lelaki itu hanya garuk-garuk belakang kepalanya sambil cengengesan.

"Doyeon mana Doyeon?" ributnya lagi saat perhatian orang-orang sudah kembali ke aktivitas mereka semula dan lelaki itu berada di tengah ruangan.

"Doyeon? Siapa Doyeon?" Manusia lucu mirip hamster yang tak sengaja mendengarnya menanggapi.

"Yang ultah, Doyeon kan?"

Si hamster berpandangan dengan lelaki di sampingnya yang berwajah mirip tokoh animasi - Ponyo.

"Saya salah ya?" Si pipi chubby ketar-ketir.

"Ultahnya Doyeon kan kemaren, hari ini ultahnya Minki," ujar seseorang berbahu lebar yang berdiri di belakang hamster dan ponyo.

"MAMPUS!"




🎈🎈🎈🎈🎈🎈

TBC




Paham.kan ini flashbacknya kemana?




 ISTRI KE-4 UNTUK BAPAK (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang