01

760 30 0
                                    

"Eh?"

Kedua pasang mata itu saling bertemu. Hong Jisoo alias Joshua-sang pangeran dari kelas Sebelas IPA Tiga. Dahi yang terbentur tadi langsung disentuh oleh Joshua.

"Sakit ya? Maaf yee."

"Gak papa.. kan gak sengaja," ucap Yura walau itu terasa sakit. Demi cowok tampan, Yura mah fine fine aja.

"Serius?" Joshua masih mengkhawatirkan keberadaan Yura akibat Joshua sendiri. Yura hanya mengangguk pelan.

"Aku.. anu.. mau ketemu Yur-maksudku Eunbi."

"Oh si Eunbi. Sini aku pegangin jalannya, biar gak jatuh," ucap Joshua.

Demi apa Joshua bisa selembut ini kepada Yura? Bahkan Yura tak bisa memikirkan apapun. Tangan Yura digenggam oleh Joshua yang sama pucatnya.

Eunbi sedang bercakap - cakap dengan mentarinya kelas ini, Seungkwan.

"Eunbi-sshi, ada yang mau ketemu kamu," ucap Joshua.

"Eh elu kenapa beb?" tanya Eunbi dengan nada sedikit playful yang jarang dilihat oleh orang lain.

"Kejedot pintu..." erang Yura sambil mengelus-elus dahinya yang precious.

"Ngapain kemari, Yura-ya~? Kangen aku?"

"Ini buku... biologi."

Rasanya jantung Yura masih berdebar karena Jisoo masih menggenggap lembut tangannya. Eunbi sadar, cuma dia tidak mau mengungkapkan hal itu.

"Enak ya?"

"Hah? Apa- Oh," Yura memahami maksud Eunbi.

Yura perlahan melepaskan genggaman tangan Jisoo-ia pun meminta maaf atas keterlanjutan ia memegang tangan Yura, "Mian."

"Aku mau balik dulu ya Eunbi-ya, ah.. dan teman - teman cowok Eunbi."

Yura bergegas keluar kelas itu sebelum hatinya meledak karena jatuh cinta pandangan pertama. Mungkinkah? Yura bahkan tak pernah jatuh cinta dengan cowok asli--bukan, maksudnya belum pernah jatuh cinta dengan cowok yang ia kenal. Cuma jatuh cinta sama anggota boy band.

 Cuma jatuh cinta sama anggota boy band

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Yeon-Rin, kemana sih..." keluh Yura yang kini masih memakai rok sekolahnya. Baju kaos putih dengan simbol 'Mang' dari BT21 di depannya.

Ia sedang mencari maskara yang biasa ia pakai. Hilang entah kemana. Di rumah sendirian punya sisi baik dan sisi buruk. Baiknya, Yura bisa menari dan menghidupkan tv sepuasnya. Buruknya, Yura tak suka sendirian, meskipun ada tetangga sebelah yang sering mengadakan pesta makan malam dengan keluarganya.

Rumah ini sepi dan terasa besar seketika ayah dan Ibu Yura pergi ke rumah neneknya. Karena itu hanya kepada Noona Yeon-rin lah Yura dan Eunbi bergantung. Wanita kuliah itu memang sudah terbilang dewasa untuk mengatasi sikap labil anak SMA.

Daisy | Joshua Seventeen; HjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang