"Hooh... ntar gue datang.. lima... iya tahu... bai."
Telepon tersebut terhenti, panggilan antara Yura dan Eunbi. Yura akan belajar bareng Eunbi hari ini. Yah mumpung dua minggu lagi bakal ujian kenaikan kelas.
Akhirnya jam setengah lima sore, Yura pergi ke rumah Eunbi diantar sama Noona Yeonrin yang sekalian mau pergi ke kampusnya. Pastinya udah izin sama orang tuanya dulu.
Yura memencet bel rumah itu. Akhirnya di buka oleh cogan. Ndak, itu SungCheol.
"Eh? Met sore," sapa Yura.
"Sore, nyari Eunbi ya?"
Yura cuma ngangguk. Sungcheol membiarkan dia masuk.
"Masih di ataskan?"
"Apanya?"
"Kamarnya."
"Ooh, masih."
Akhirnya ya Yura buruan jalan ke kamar Eunbi. Rumahnya masih sama seperti yang dulu, bedanya cuma ruang gudang udah jadi ruangan Sungcheol sekarang. Yura mengetuk pintu itu.
Dibuka, lalu--
"Yura-sshi?"
Ada Jisoo yang membukakan pintu. Langsunglah di kepala Yura terbayang kasus beberapa minggu lalu bersama Joshua di uks.
"Ah.. er.. haha... hai?" jawab Yura canggung.
"Eh Yura udah dateng, masuk-masuk," ucap Eunbi dari dalam.
Dengan canggungnya, Joshua memberi jalan untuk Yura masuk. Kemudian, ia menutup pintu itu kembali. Dengan rasa malu, Joshua duduk di depan Yura.
"Kamarmu... lebih estetik sekarang... ya? Hahaha... ha..." ujar Yura. Ia kemudia meletakkan buku-buku yang ia bawa ke atas meja tempat mereka belajar sekarang.
"Cuma ini tempat dimana aku bisa tenang di rumah ini," curhat Eunbi. Yura tak mau menyinggung soal pelarian Eunbi. Toh, Yura sendiri punya masalah sendiri.
Joshua juga. Masalah keduanya ada di depannya. Yura berhadapan dengan Joshua dengan Eunbi yang duduk di sebelah kiri dari Joshua. Ngertila maksudnya. Mereka pakai meja cukup untuk 4 orang di lantai.
Kedua pasang pandangan mata melihat ke arah Eunbi bersamaan. Ini nih biangnya. Cuma ngabarin mau belajar bareng buat ujian kedepan, terus bilang ada temannya juga.
Emang nggak salah sih.
Cuma, kan Joshua sama Yura agak canggung gitu. Ditambah, Eunbi gak tahu kejadian Joshua nembak Yura di UKS seminggu lalu.
"Apaan?" tanya Eunbi melirik ke arah mereka berdua. "Serasi banget sampe sampe natap guepun sama-sama."
"Hah?" Yura lalu tatap-tatapan sama Joshua lalu, keduanya langsung ngalihin pandangan masing-masing. Keadaan itu langsung dipecah dengan batuk Eunbi.
"Uhuk." Kira-kira dia ngatainnya gitu.
"Jadi kita hari ini mau belajar apa, Jis?" tanya Eunbi melihat ke arah Joshua.
"Ah? ...uhm." Joshua mengambil selebaran dari buku jurnalnya. Ia melihat daftar jadwal belajarnya.
"Kalian lemah dimana?"
"Matematika," sahut Yura. Eunbi cuma berdehem."Tepatnya peminatannya," lanjut Eunbi.
"Kan gampang--"
"Gampang ndasmu," ujar Yura. "Kau gak tau berapa sedihnya aku tiap liat soalnya. Udah kek liat cobaan hidup."
"Makanya kita belajar bareng mbak," balas Joshua sambil mencubit pelan hidung Yura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy | Joshua Seventeen; Hjs
FanfictionKarena bunga tak mekar sendiri sama artinya dengan cinta [22012018]