Suara keramaian bergemuruh di dekat mading sekolah, baik mading sekolah pertama, kedua, maupun ketiga. Ratusan siswa mencoba melihat ke arah mading yang terdapat selebaran penentu jodoh. Jodoh sekelas maksudnya.
"Eh, kau gak ikutan liat?" tanya Eunbi yang baru datang, menyenggol lengan Joshua.
Joshuapun menggeleng sembari menyeruput susu kotak rasa stoberi. Ia berjalan disamping Eunbi supaya cewek tadi punya kawan.
"Lah memang udah tahu?"
"Udah," jawab Joshua sekaligus mengangguk. Dia udah datang dari jam setengah tujuh pagi. Katanya biar gak ribet cari kelas.
"Kelas berapa?"
"Dua belas ipa tiga, lagi."
"Kita sekelas?"
"Nggak. Kau kelas ipa lima."
"Yaah.." Eunbi menggembungkan pipinya, agak merajuk begitu. "Ada yang kita kenal gak?"
"Dikelas aku atau kamu?"
"Kau sama aku."
"Kalo kau, ini seingat aku aja ya... ada Hansol sama Daehwi. Kalo aku, ada si Yura sama Jun."
"Kok bisa?" Eunbi menganga mendengar pernyataan Joshua. Lelaki itu cuma mengangkat bahu, dan sekaligus bersyukur dengan nasib yang baik.
"Seungkwan dimana?" tanya Eunbi.
"Dia kelas ipa satu."
"Manteb."
Joshua sama Eunbi dari tadi memang diperhatiin sama anak baru. Apalagi mereka udah jadi kakak kelas, anak kelas tiga loh.
"Bergegas ke lapangan aja kuy. Males diliatin," ucap Joshua menarik tangan Eunbi. Kalo dilihatin memang macam romantis yak, tapi bagi mereka berdua itu hal biasa.
Sesampainya mereka di lapangan, Joshua baru sadar.
"Yura belom datang?"
"Hah?" Eunbi cuma noleh kanan kiri. "Nggak tahu, pesanku belum ada dibalas."
"Mau?" Joshua memberikan permen kepada Eunbi. Cewek itupun langsung membuka dan memasukkan sampahnya ke dalam tas lalu memakan permen itu.
"Dia sama Jun beneran putuskan?" tanya Joshua.
"Beneran."
"Btw, kau notis banyak adek kelas ngeliatin kita? Terutama anak baru..." bisik Joshua. Eunbi cuma ngangguk. Dahi Joshua mengerut, lalu membentangkan tangannya di depan Eunbi.
"Baju aku ada yang aneh atau belum rapi?"
"Eh pintar, bukan karna itu, bocah," balas Eunbi. Ia mengucapkan dengan suara pelan yang hanya dia dan Joshua yang dapat mendengarnya, "elu populer banget. Kamunya aja yang kagak tau."
"Rasanya twitter gue gak ada yang tau, cuma elu."
"Lo gapunya instagram sih, dasar kudet. Photolu udah tersebar dimana-mana."
"Gue di stalk?"
"Nggak... nih," Eunbi menunjukkan photo Joshua yang banyak di pos di akun instagram sekolah mereka. Joshua memang sering aktif sama kegiatan dan lomba sekolah, tapi ga pernah jadi osis.
"Eh kok banyak."
"Makanya ga usah sering ikut kegiatan sekolah, ntar pemes akunya susah."
"Hubungan sama kau emang apa?"
"Dari tadi adek kelas pada bisik aku itu pacar elo. Kan kasian Yura."
"Aktif di sekolah bisa dapat nilai--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy | Joshua Seventeen; Hjs
FanfictionKarena bunga tak mekar sendiri sama artinya dengan cinta [22012018]