Chapter 03

46 12 3
                                    

Pagi harinya Bella siap-siap memakai seragam sekolahnya dan turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.

"Wah! Cantik banget anak Mama" puji Mama sambil mengelus rambut Bella.

"Hehe.. biasa aja kok Ma" jawab Bella cengengesan.

"Yaudah sarapan dulu sana" suruh Mama.

"Ok Ma" jawab Bella mengacungkan jempolnya itu.

"Pa Ma, Eward berangkat kuliah dulu ya soalnya ada ujian takutnya nanti telat" kata Eward sambil mencium tangan kedua orangtuanya itu.

"Yah.. trus aku berangkat ke sekolah dianter siapa dong?" tanya Bella lesuh.

Tin..! tin..! tin..! bunyi bel sebuah motor sport sudah ada di depan rumah Bella.

"Loh Bel, tumben kok ada bunyi bel motor di depan rumah kita?" tanya Papa bingung.

"En.. eng.. gak kok Pa, yaudah Bella mau berangkat sekolah dulu ya" kata Bella gugup dan pamit kepada orangtuanya sambil mencium tangannya.

"Hati-hati ya nak" jawab Mama sambil membereskan makanan Bella.

Lalu Bella segera pergi menuju pintu keluar untuk melihat siapa yang ada di depan rumah Bella itu. Bella terkejut karena Kak Edwen sudah ada di depan rumah Bella dan Bella langsung menghampirinya.

"Kak Edwen kok..." kata Bella terputus oleh omongannya Kak Edwen.

"Lo kenapa kok lama banget sih? Gue udah nungguin dari 5 menit yang lalu tau!" jawab Kak Edwen marah.

"Ya maaf Kak, tadi aku pamit dulu sama orangtuaku" kata Bella menundukkan wajahnya.

"Orang tua lo gak curiga, kalau gue yang jemput lo ke sekolah?" tanya Kak Edwen penasaran.

"Ya.. eng..gaklah Kak" jawab Bella sambil menunjukkan senyum palsunya itu.

"Udah buruan naik nanti kita telat lagi" suruh Kak Edwen sambil menyodorkan helmnya ke Bella.

***

Sesampainya di sekolah mereka berdua tidak sadar karena diliatin oleh siswa-siswi SMA 16 Sukabumi. Kemudian Bella langsung turun dari motor Kak Edwen dan berjalan menuju ke kelasnya.

"Eh! Bel bentar" kata Kak Edwen.

"Kenapa sih Kak?" tanya Bella buru-buru.

"Itu helm lo belum dilepas!" jawab Kak Edwen sambil melepaskan helmnya dari kepala Bella.

"Oh ya! Maaf kak gue lupa dan makasih juga atas tebengannya kak" ucap Bella kepada Kak Edwen.

"Hm.." jawab Kak Edwen singkat.

Tanpa disadari ada siswi-siswi yang sedang membicarakan mereka berdua di parkiran.

"He! Liat tuh si Bella so sweet banget sama tuh Ketua Osis cogan" kata salah satu siswi yang sedang menatap mereka berdua.

"Gue juga mau kali digituin sama tuh Ketua Osis cogan.." ucap salah satu siswi yang sedang berharap itu.

***

Saat sampai di kelas Bella langsung menuju ke tempat duduknya dan teman-teman Bella langsung menghampirinya untuk membicarakan sesuatu yang terjadi di parkiran tadi.

"Bel, lo tadi sadar gak sih diliatin sama anak-anak satu sekolah?" tanya Valo tak sabaran.

"Enggak tuh Val!" jawab Bella irit.

"Lo itu tadi Bel romantis tau gak pas dilepasin helmnya sama Kak Edwen!" kata Vina cerewet.

"Halahh.. gue sama Kak Edwen itu gak ada hubungan apa-apa kok Vin" jawab Bella jelas.

"Iya-iya gue udah ada yang punya kok Bel, tenang aja gue gak bakal ambil tuh Ketua Osis cogan" sindir Vina sambil tersenyum.

"Oh ya gue lupa, gimana keadaan pacar lo Vin?" tanya Valo kepo.

"Ish! Mau tau aja urusan orang lain Val! jawab Vina sebal.

"Ya biarin dong!" kata Valo sinis.

"Udah-udah bentar lagi bel nih, sebaiknya kalian berdua pergi ke tempat duduk masing-masing" suruh Bella kepada kedua temennya itu.

"Yep!" jawab mereka berdua kompak.

Saat mereka berdua kembali menuju ke tempat duduknya, mereka berdua berbincang-bincang sambil berdorong-dorongan dan Bella yang melihat kedua temennya itu hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku kedua temennya itu.

***

"Bel, gue pulang duluan ya udah ditungguin sama Kak Galih soalnya" kata Vina sambil memegang pundak Bella.

"Ck! elo jadi temen tega banget ninggalin sahabat lo sendiri Vin" jawab Bella kesal.

"Hehe, I'm so sorry Bel i didn't mean to do that.." kata Vina sambil memeluk Bella.

"Vin! Ayo lama amat pelukannya sih?!" tanya Galih sebal.

"Ya bentar dong kak, namanya juga meluk sahabat kan kasihan kalau gue tinggal sendirian" jawab Vina sambil memegang tangan Bella.

"Udah Vin, gak apa kasihan tuh kak Galih udah nungguin lo lama banget cuma gara-gara gue!" pinta Bella meyakinkannya.

"Lo gapapa kalau gue tinggal sendiri?" tanya Vina prihatin.

"Gak apa Vin, udah sana buruan nanti dimarahin lagi lo" suruh Bella.

"Ok deh, bye Bel" jawab Vina sambil melambaikan tangannya ke arah Bella.

Bella hanya bisa tersenyum senang aja karena melihat sahabatnya bahagia udah punya pasangan di dalam hidupnya dan Bella ingin seperti itu juga... tapi apa boleh buat Bella belum mengerti apa arti dari cinta itu?

"Bel, lo belum pulang?" tanya Kak Edwen yang gak sengaja melintas di hadapan Bella sambil membawa motor sportnya itu.

"Eh Kak Edwen, belum kak! Oh ya gue lupa, kalau pulang sekolah gue dianterin sama Kak Edwen!" jawab Bella keceplosan sambil menutup mulutnya.

"Barusan lo bilang apa tadi?" tanya Kak Edwen yang tidak mendengar jawaban Bella.

"Eng..gak kok kak, aku ngomong sama diriku sendiri kok Kak" jawab Bella bergumam sendiri.

"Yaudah buruan naik entar kesorean lagi" suruh Kak Edwen sambil memberikan helmnya kepada Bella.

"Ya kak" jawab Bella sambil menaiki motor sportnya Kak Edwen.

***










Next?
Vote + comment ditunggu ya...
😆😆

EDWENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang