Chapter 11

17 2 1
                                    

"Ada apa sih Kak?" tanya Bella yang membuatnya semakin penasaran.

"Kayaknya gue harus cabut sekarang deh!" jawab Kak Edwen yang tidak memedulikan omongan Bella.

"Kak kenapa sih gak jawab pertanyaan gue???" tanya Bella semakin kesal dengannya.

Edwen pun tersadar dari ponselnya dan kembali menghadap ke wajah Bella yang cemberut itu.

"Maaf Bel, gue gak tau gue harus buru-buru pergi sekarang!" jawab Kak Edwen sambil memasukkan ponselnya ke dalam sakunya​.

"Emangnya ada apa?" tanya Bella sedikit kesal.

"Mama gue kecelakaan di jalan sekarang dibawa ke rumah sakit!" jelas Kak Edwen.

"Gue pergi dulu ya Bel! Gue buru-buru nih" jawab Kak Edwen sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Eh.. gue ikut deh Kak!" kata Bella sambil menyusul Kak Edwen di depan.

"Yaudah ayo!" jawab Kak Edwen tergesa-gesa.

"Tapi Kakak udah bayar minumannya kan?" tanya Bella dari belakang.

"Udahlah!" jawab Kak Edwen sedikit ketus.

"Ya biasa aja kali Kak!" batin Bella sebal dalam hatinya.

"Paling Kak Edwen lagi kepikiran sama Mamanya makanya dia jawabnya kayak gitu ke gue! Kasihan Kak Edwen dia pasti pingin cepet-cepet ke rumah sakit sekarang" pikir Bella yang memerhatikan kondisi Kak Edwen sekarang.

"Ayo Bel, buruan naik!" suruh Kak Edwen menyalakan motor sportnya.

"Iya iya Kak, sabar sedikit dong!" jawab Bella naik ke motor sportnya.

Tak lama Kak Edwen langsung menancap gas motornya dan melaju cepat ke jalanan dan itu membuat Bella jantungan ketika jatuh ke punggung Kak Edwen membuat Bella harus memeluknya dengan erat agar dia gak jatuh ke belakang.

"Jangan banter-banter dong Kak!" geram Bella.

"Ya mau gimana lagi? Gue pingin liat Mama gue!" jawab Kak Edwen sambil ngebut di jalanan.

"Yah juga kan, Kak Edwen pasti khawatir banget sama keadaan Mamanya di rumah sakit!" iba Bella di pikirannya.

***

"Buruan turun Bel!" pinta Kak Edwen sambil melepas helmnya.

"Eh iya Kak" jawab Bella tersadar.

Kemudian mereka berdua pun langsung lari ke dalam rumah sakit untuk melihat keadaan Mamanya Kak Edwen.

"Sus, saya mau tanya disini ada pasien yang bernama Nyonya Vandira gak?" tanya Edwen tidak sabaran.

"Sebentar ya Mas saya cek dulu!" jawab Suster itu sambil melihat daftar pasiennya.

"Saya mohon cepet ya Mbak" kata Edwen terburu-buru.

Beberapa detik kemudian...

"Oh ada Mas, Nyonya Vandira ada di ruang Flamingo lantai 2 nomor kamar 204" jelas Suster itu.

"Makasih Mbak!" jawab Edwen sambil berlari menuju lift.

"Kak tungguin gue dong!" cerewet Bella.

Namun Kak Edwen gak menjawab perkataan Bella karena dia harus cepet-cepet sampai di ruang Flamingo agar Kak Edwen bisa melihat kondisi Mamanya sekarang seperti apa?

***

"Mama!" teriak Edwen saat memasuki kamar tersebut.

"Ma.. ma.. kenapa kok sampai harus dikasih selang di hidung sama infus?" tanya Edwen sambil memegang tangan Mamanya.

EDWENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang