Chapter 07

33 7 3
                                    

"Anu.. itu Bel, gue kayaknya suka sama lo deh" jawab Kak Edwen sambil memegang tangan Bella erat.

Deg! Bella​ pun langsung kaget mendengar jawaban yang diberikan oleh Kak Edwen. Bella tidak tau harus menjawab apa? Dia sangat kebingungan sekarang! Apa dia juga harus jujur kepada Kak Edwen bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama dengan Kak Edwen?

"Sebenernya Kak... gue juga suka sama Kakak" jawab Bella sambil menundukkan kepalanya.

Edwen pun langsung terkejut mendengar jawaban yang diberikan oleh Bella dan itu membuat jantung Edwen berpacu lebih​ cepet ketika memegang tangan Bella terlalu erat.

"Auuh.. tanganku sakit Kak!" kata Bella sambil meringis kesakitan dan mengusap-usap tangan Bella.

"Oh maaf Bel!" jawab Kak Edwen sambil melepaskan tangan Bella.

"Iya gak apa kak" kata Bella sopan.

"Udah malem nih kak. Gimana kalau kita pulang sekarang? gue khawatir sama orangtua gue kak" pinta Bella memohon kepada Edwen.

"Iya deh" jawab Kak Edwen sambil berdiri dan meninggalkan bangku di taman itu dan tidak lupa menggandeng tangan Bella menuju ke motor sportnya itu.

***

"Makasih ya kak udah dianterin sampai rumah" kata Bella melepaskan helmnya.

"Iya" jawab Kak Edwen.

Lalu Bella berlalu meninggalkan Kak Edwen untuk pergi masuk ke dalam rumahnya tapi, tangan Bella tertahan oleh Edwen sehingga mereka berdua harus bertatapan mata lagi.

"Ada apa kak?" tanya Bella kepo.

"Gakpapa cuma mau bilang good night aja Bel" jawab Kak Edwen tersenyum.

"Ya ampun gue kok jadi tersipu malu gini sih? Biasa aja Bel! Biasa!" batin Bella dalam hati.

"Oh ya! Jangan lupa besok lo sekolah bareng gue. Gue yang jemput ke rumah lo" kata Kak Edwen jelas.

"Iy..iya kak!" jawab Bella agak gugup.

Kemudian Edwen menyalakan mesin motornya dan melaju dengan cepat. Bella yang melihatnya hanya bisa berdecak kagum sampai punggung Kak Edwen menghilang dari pandangan Bella lalu Bella masuk ke dalam dan mengunci pintu rumahnya.

Entah kenapa hari ini adalah hari yang paling bahagia dan romantis bagi Bella. Pikirannya Bella bercampur aduklah pokoknya.

***

"Ma! Pa! Edwen pergi sekolah dulu ya. Assalamualaikum" ucap Edwen menyalami tangan Mamanya dan pergi keluar.

"Iya hati-hati, waalaikumsalam" pesan Mama dan Papa.

Kemudian Edwen langsung menyalakan motor​ sportnya dan melaju dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Bella.

Saat sampai di rumah Bella, Edwen langsung turun dari motor sportnya dan mengebel gerbang rumah Bella lalu ada Pak satpam yang membukakannya dan satpam itu bertanya kepada Edwen.

"Maaf, adek mau nyari siapa ya?" tanya Pak Satpam itu lembut.

"Saya mau jemput Bella Pak. Bella nya ada di dalam kan?" tanya Edwen membalasnya sopan.

"Oh iya ada-ada, sebentar ya saya panggilkan Non Bella nya" jawab Pak Satpam itu bergegas meninggalkan Edwen di gerbang sendirian.

"Tok!tok!tok!" terdengar bunyi ketukan pintu dari luar rumah. Kemudian seseorang membukanya dan itu adalah Pak Anton yaitu adalah Papa Bella.

"Ada apa Pak Ton?" tanya Pak Anton penasaran.

"Itu Pak, ada anak SMA yang ingin menjemput Bella untuk pergi ke sekolah" jawab Pak Tono sopan.

EDWENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang