Nesia melamun di kamarnya, memainkan kedua kaki yang menggelantung di pinggir kasur. Pipinya agak dikembungkan, rasanya hari ini lebih membosankan dari sebelumnya. Belanda tak mengizinkan Nesia untuk jalan-jalan ke luar rumah, untuk sekadar berjalan di halaman pun Belanda melarangnya.
Nesia bosan ... Semenjak masa diktator tamu bernama Portugis menyita mainannya, semenjak itu pula ia tak punya satu pun mainan yang dapat mengusir kejenuhannya. Menghela napas, Nesia sangat merasa bosan.
Tok! Tok!
Nesia menengok pada pintunya yang terbuka lebar, ada Belanda yang mengetuk pintu dengan melirik ke arahnya.
Nesia semakin cemberut dan mengkerutkan kening. "Apa?"
"Ikut aku."
Nesia menggeleng.
"Kau pasti takkan menyesal."
Nesia menggeleng kembali.
"Ya sudah, aku gendong." Belanda berjalan memasuki kamar Nesia.
Nesia melompat dan berlari ke luar kamar. "Cepaaaaaat!"
Belanda mengangguk dan berjalan mendahului Nesia sebagai penunjuk jalan. Sepanjang jalannya Nesia mengikuti Belanda sepanjang itu pula Nesia menunduk dan melihat sepatu hitam mengkilat yang dipakai Belanda. Tak terasa keduanya sudah sampai di ambang pintu rumah besar itu, angin datang menghampiri dan menerpa lembut wajah Nesia.
Nesia menengok pada Belanda dengan tersenyum lebar, membuat Belanda terdiam karena terkejut mendapati senyuman seceria itu dari gadis yang sedang ia jajah.
"Boleh aku main? Boleh?" Nesia meloncat-loncat, bak kelinci putih menggemaskan.
"Sa-sana." Belanda membuang muka saat menjawab.
Nesia berseru bahagia kembali kemudian berlari ke arah luar, saat hendak menuju taman Nesia dikejutkan oleh boneka panda besar yang menghalangi jalannya.
"Bwaaaah, Nesia-chan!" Pemuda di balik boneka itu muncul dengan senyuman kebahagiaan.
"Paman China!" Nesia tambah bahagia dan memeluk pamannya.
China menggendong Nesia dengan tangan kanan, dan tangan kiri yang memegang boneka panda.
"Paman Chinaaaaa!" Nesia kembali bahagia dan memeluk erat sang paman.
China tertawa dan segera bermain ayunan dengan Nesia di taman.
"Yo, Netherlands! Kau yakin membiarkan Indonesia bermain di luar?" France selaku orang yang membebaskan sesaat China datang menghampiri Belanda.
Belanda mengangguk. "Hendak kabur juga ia tidak akan bisa, lihatlah." Belanda melirik pada bodyguard-bodyguard yang berjaga di sekeliling taman.
France tertawa. "Bagus, cerdik sekali. China takkan melakukan hal-hal merugikan. Asal Indonesia tersenyum, China rela datang kemari dengan keadaan yang kurang baik."
...
"Senyuman setulus itu, seceria itu, selebar itu, semenyenangkan itu ... Aku harap dia berikan padaku setiap hari. Bukan di luar rumah, tapi di dekatku." -Netherlands
"Paman China berkunjung, horeeee! Belanda sesekali baik juga, hehe." -Indonesia
...
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Nesia-chan (Hetalia)
Fanfiction[Netherlands x Indonesia] [Hetalia Fanfiksi] ... Netherlands tak menyangka akan menemukan sesuatu yang lebih menggemaskan dari kelinci. Sementara, Indonesia tak tahu ada orang dewasa yang jahat tak baik seperti Paman China. ... Hetalia © Himaruya...