"Sudah siap?"
"Sudah!" jawab Albert sigap.
Albert--yang sudah siap dengan mengenakan kemeja putih dan celana jin gelap, serta membawa koper--keluar dari rumah, disertai oleh kedua orangtuanya. Tak lupa Katherine segera mengunci pintu rumah itu. Albert melangkah menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumah, lalu membuka bagasi belakang mobil. Ia menaruh kopernya di sana, lalu kembali menutupnya.
Mereka masuk ke dalam mobil itu. Tak berlama-lama, Samuel menginjak pedal gas, membuat mobil sedan hitam itu melaju meninggalkan rumah itu.
Untuk menuju Skylar Academy, mereka harus melewati hutan Fallon, yang terkenal akan adanya pembunuh berdarah dingin yang bersemayam di hutan itu. Tak lama kemudian, mereka sampai di depan sebuah kastil megah yang memiliki nuansa kuno. Di gerbang kastil itu, terdapat seorang prajurit yang memegang sebuah tombak serta perisai.
Mereka keluar dari mobil, lalu berjalan menuju gerbang. Prajurit itu mengernyit ketika melihat kedatangan mereka. Ia pun berkata dengan tegas, "Jika Anda adalah calon murid dari Skylar Academy, silakan tunjukkan surat penerimaan dari Kepala Sekolah!"
Albert segera menunjukkan surat yang dimilikinya, lalu prajurit itu memperbolehkan mereka masuk ke dalam kastil itu.
Akademi itu sangat indah. Di sekitar jalan menuju akademi, terdapat banyak pepohonan yang begitu memanjakan mata yang memandang. Dan, di tengah jalan, terdapat air mancur yang begitu indah. Di tengah air mancur itu, terdapat patung seorang laki-laki yang memegang kendi yang mengeluarkan air. Entah kenapa, patung itu mengingatkan Albert akan zodiak Aquarius.
Mereka pun sampai di depan pintu akademi itu. Mereka segera berjalan, mencari ruang Kepala Sekolah. Tak lama, mereka sampai di depan pintu sebuah ruangan. Di atas pintu ruangan itu, terdapat papan bertuliskan,
Ruang Kepala Sekolah.
Mereka langsung mengetuk pintu, lalu masuk ke dalam ruangan itu. Mereka segera disambut oleh seorang laki-laki berkacamata yang kelihatannya masih muda. Lebih muda dari ayah Albert, tapi lebih tua dari ibu Albert. Lelaki itu memiliki surai berwarna biru dan memiliki mata berwarna abu-abu. Lelaki itu tersenyum kepada mereka.
"Selamat pagi! Kau pasti yang bernama Albert, 'kan? Perkenalkan, saya Varius, kepala sekolah dari Skylar Academy!" ucap lelaki itu memperkenalkan diri.
"Selamat pagi, Sir Varius. Oh ya, kenapa saya harus ke sini dulu sebelum ke aula, ya, sir?"
"Ah! Itu karena saya ingin mengetesmu terlebih dahulu agar mengetahui apa kemampuanmu. Semua murid pun melakukan hal yang sama sebelum mereka ke Aula," jelas Sir Varius. "Baiklah! Kalau begitu, silakan pegang tanganku."
Albert menuruti perkataan lelaki itu, lalu memegang tangannya. Sir Varius pun menutup matanya, merasakan kemampuan yang ada di dalam Albert. Tiba-tiba, Sir Varius mengernyit. Ia pun membuka matanya.
"K-kemampuanmu luar biasa, Albert! Kau memiliki dua elemen sekaligus, yaitu elemen angin dan es!" ucap Sir Varius, ekspresinya menunjukkan kalau ia tidak percaya.
"E-eh?! Kok bisa segitu banyak, sir? Setahu saya, satu orang hanya bisa memiliki maksimal satu kekuatan elemen di dalam hidupnya," tanya Albert. "Saya saja hanya tahu kalau saya memiliki kekuatan elemen angin, dan bukan elemen es."
"Itu berlaku untuk orang normal. Tapi, berbeda dengan orang-orang yang terlahir dengan bakat spesial, mereka pasti mempunyai kekuatan elemen lebih dari satu, seperti kau," ucap Mr. Varius. "Dan, banyak juga, kok, kasus di mana seseorang tidak tahu kalau ia memiliki kekuatan elemen lebih dari satu."
Sir Varius melirik ke arah jam dinding. "Ah, sebaiknya kamu segera menuju aula, daripada berlama-lama disini. Penyambutan murid baru sebentar lagi akan dimulai," ucap Sir Varius lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skylar Academy
Fantasy[HIATUS] Sejak lahir, Albert dilahirkan dengan dua elemen. Ia pun merasa sedikit aneh dengan elemen keduanya. Karena itu, orangtuanya memutuskan untuk menyekolahkannya di Skylar Academy. Akademi elite yang banyak meluluskan penyihir dan petarung kua...