Path 0.9 - Peran (Part I)

884 70 8
                                    

[Albert's POV]

Oke, hari ini adalah hari ketigaku di Skylar Academy. Dua hari kemarin telah kujalani dengan baik, sepertinya. Jujur saja, jika aku diperbolehkan untuk memberikan satu kata untuk akademi ini, maka aku akan langsung mengucapkannya.

Gila.

Akademi ini benar-benar gila! Aku ini masih berstatus murid baru, tapi sudah diberikan tes. Dadakan pula. Semoga saja kemenanganku dan Alice melawan Zavier dan Jesslyn kemarin dapat memberikan poin tambahan untuk nilai-nilaiku nanti, jika jelek. Jika tidak, mungkin aku akan mengamuk.

Sekarang, aku sedang berada di kelas, mengikuti jam pelajaran pertama. Guru yang mengajar kelasku saat ini adalah Mr. William. Ia adalah guru sekaligus pelatih mata pelajaran 'Bertarung'. Entah bertarung secara fisik ataupun menggunakan mantra dan sihir.

Setahuku, dia juga adalah kepala Skylar's Armory. Dia yang mengepalai segala sesuatu yang berhubungan dengan Skylar's Armory, seperti pembuatan senjata baru, pemasokan bahan-bahan baku pembuatan senjata, dan lain sebagainya.

Hm, semua murid di sini memerhatikan apa yang dikatakan oleh Mr. William dengan khidmat. Sedangkan aku? Dari luar, aku pasti terlihat memerhatikan penjelasan Mr. William sama seperti yang lain. Namun, perhatianku tidaklah di sini.

Semoga saja aku tidak terpergok melamun.

Tak lama kemudian, Mr. William mengucapkan sesuatu yang membuat perhatianku tertarik. "Sekarang, mari kita membahas tentang peran seseorang dalam sebuah pertarungan.

"Setiap dari kita pasti memiliki keahlian yang berbeda-beda, walaupun kekuatan elemen kita sama. Misalnya seperti ini. Rheina, apakah benar kau memiliki kekuatan elemen air?"

Orang yang dipanggil mengangguk. Mr. William pun kembali melanjutkan ucapannya, "Nah, kalian pasti sudah melihat pertandingannya kemarin, 'kan? Rheina lebih banyak menggunakan mantra sihir untuk menyerang daripada fisik. Itu menandakan bahwa ia adalah seorang Mage."

Seluruh murid kelas ini--termasuk aku pastinya--bingung dengan apa yang telah diucapkan oleh Mr. William. Mage? Apa itu? Nama makanan? Masa' Rheina disebut makanan?

"Ah iya. Saya lupa kalau kalian belum tahu tentang itu." Ia menggaruk tengkuk belakangnya sambil terkekeh. "Mage adalah sebuah peran di mana seseorang lebih mengandalkan kekuatan sihirnya ketika dalam sebuah pertarungan. Sangat ahli dalam menggunakan mantra sihir. Sejenis dengan penyihir. Hanya saja, penyihir adalah versi jahatnya, jenis sihir yang penyihir miliki adalah sihir hitam.

"Selain ahli merapalkan mantra, Mage dikaruniai intelegensi yang luar biasa. Karena itulah, kadang Mage disebut sebagai ahli strategi."

Pandanganku langsung beralih pada Alice. Pada pertarungan kemarin, ia sempat mengatakan kalau ia memiliki rencana, dan pada akhirnya rencananya berjalan dengan sukses. Sampai sekarang, aku masih tak menyangka kalau ia bisa memperkirakan pergerakan lawan setepat itu.

"Jadi, dapat dikatakan kalau Rheina adalah seorang Mage. Apakah kalian mengerti?" Semua murid menganggukkan kepala, termasuk aku.

Mr. William tampak mengedarkan pandangannya ke sekitar, lalu berhenti tepat pada seorang gadis. "Ah, Alice! Kalian pun pasti masih ingat pertandingannya bersama dengan Albert, 'kan? Dapat disimpulkan pula, kalau Alice adalah seorang Mage."

"Tapi ...." Mr. William menatap Alice lekat-lekat. "Saya sempat memperhatikanmu waktu pertandingan kemarin, kau menyembuhkan Albert. Bahkan sampai tidak terlihat adanya bekas luka. Itu sedikit aneh."

Tiba-tiba, salah seorang murid berkata, "Aneh? Bukankah normal saja jika seorang Mage bisa menyembuhkan? Menyembuhkan termasuk dalam sihir, 'kan, sir?"

"Iya. Betul apa yang kau katakan. Tapi, Mage tidak memiliki keahlian untuk menyembuhkan. Yang memiliki keahlian itu hanyalah seorang Support."

"Support?"

"Support juga termasuk dalam peran-peran dalam pertarungan. Peran ini kurang lebih mirip dengan Mage. Namun, Support tidak menggunakan kemampuannya untuk menyerang lawan, melainkan untuk membantu teman se-tim-nya.

"Support terbagi dalam dua jenis, yaitu Healer dan Enhancer. Healer dapat menyembuhkan temannya yang terluka, Enhancer dapat meningkatkan kekuatan temannya jika diperlukan.

"Nah, contoh untuk Support tipe Enhancer adalah Jesslyn. Jika kalian mengingat pertarungan antara Albert - Alice melawan Zavier - Jesslyn, kalian pasti ingat ketika Jesslyn membuat armor dari elemen api-nya untuk Zavier, 'kan? Jesslyn, pada kasus itu, meningkatkan defence dan attack Zavier sehingga serangan pisau es milik Albert dapat dikalahkan dengan mudah."

Aku mengangguk paham. Ah, pantas saja. Sebenarnya, pisau es-ku bisa saja menembus armor api Zavier waktu itu. Tapi, saat itu, aku dapat merasakan kalau armor api itu sangatlah kuat. Apinya lebih kuat dari dinginnya pisau es-ku, sehingga dapat membuatnya meleleh dengan mudah.

"Selain itu, contoh untuk Support tipe Healer ... adalah Alice. Tapi, Alice juga adalah seorang Mage. Bagaimana bisa ...?" Mr. William menyilangkan kedua tangannya, lalu menatap Alice lekat-lekat.

"Bagaimana jika kita semua diberikan tes untuk mengetahui peran kami masing-masing?" usul murid yang sebelumnya bertanya.

Mr. William seketika menjentikkan jarinya. "Ide bagus, Noah!" ucapnya dengan semringah. "Tapi, menurut saya, lebih baik kalian mengetahui lebih dulu semua peran yang ada, agar kalian tidak perlu bertanya-tanya lagi sewaktu kalian sudah tahu apa peran kalian. Karena itu, saya akan kembali menjelaskan.

"Sekarang, kita akan membahas tentang Tank--"

"Tank? Bukankah itu kendaraan perang, sir?" sela seorang murid.

Mr. William menepuk keningnya, lalu berkata, "Bukan Tank yang itu! Tank yang ini, adalah peran terdepan dalam pertarungan. Dia hanya dapat menyerang dalam jarak dekat. Dia biasanya bertugas melindungi peran yang rawan diserang seperti Mage dan Support. Karena tugasnya ini, dia juga disebut sebagai Defender.

"Selain itu, ada juga Fighter. Dia bertarung menggunakan senjata beserta dengan kekuatan elemennya. Range serangannya sama dengan Tank, jarak dekat. Tapi, dia juga bisa menggunakan skill jarak jauh.

"Tank dan Fighter. Kedua peran ini, dikarenakan memiliki kesamaan dalam range serangan, mereka digabung dalam satu peran, yaitu Warrior. Ada pertanyaan?"

Semuanya hening. Mr. William menggangguk pelan, lalu kembali melanjutkan penjelasannya.

"Baiklah, selanjutnya adalah Assassin. Peran ini memiliki range serangan yang sama seperti Warrior, tapi peran ini memiliki kecepatan dan kelincahan yang tinggi, sehingga dapat menyerang tanpa terlihat oleh lawan.

"Jika Warrior banyak menggunakan kekuatan mereka, Assassin tidak terlalu membutuhkannya. Paling-paling, mereka menggunakan kekuatan mereka untuk memperkuat serangan atau pun kecepatan mereka.

"Dan yang terakhir, adalah Marksman. Peran ini mengandalkan senjata-senjata yang dapat menyerang dalam jarak yang jauh, seperti busur panah, pistol, senapan, dan lain-lain. Karena itu, mereka memiliki mata yang begitu tajam seperti elang. Terkadang, mereka juga menggunakan kekuatan elemen untuk meningkatkan damage serangan mereka.

"Adakah pertanyaan untuk semua peran yang telah saya jelaskan tadi?" Mr. William mengakhiri penjelasannya.

Dan, seperti tadi, tidak ada satu pun yang berbicara ataupun sekadar mengangkat tangan. Menandakan bahwa semuanya sudah benar-benar mengerti.

"Oke, karena semua sudah mengerti, berarti kalian sudah siap untuk mengikuti Tes Penentuan Peran, ya." Mr. William berdeham sebentar, lalu berkata, "Saya putuskan, Tes Penentuan Peran untuk murid kelas X - B akan dimulai minggu depan, di hari yang sama seperti sekarang."

Aku bernapas lega mendengar itu. Baguslah, setidaknya aku dapat beristirahat minggu ini, mempersiapkan diri untuk tes itu.

*****

Skylar AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang