next

6.2K 188 10
                                    

Tok... tok... tok...

Mendengar ketukan pintu Grista melepaskan diri dari dekapan Arrens.

Susterpun masuk ke kamar Grista

"Maaf mengganggu.saya hanya ingin menyampaikan nona Grista sudah diperbolehkan pulang, tapi diharapkan agar nona Grista istirahat total" ucap suster sembari memeriksa laporan kesehatan Grista.

"Baik sus, Terima kasih" ucap Arrens singkat lalu memindahkan Grista ke kursi roda yang sudah disediakan.

"Gimana keadaan Grista?" Tanya Kai cemas.

"Dia udah boleh pulang" Jawab Arrens.
"Syukurlah, kalo gitu gue anter kalian pulang" ucap Kai.

Selama diperjalanan suasana cukup canggung,akhirnya mereka sampai di depan rumah Grista.

Arrena menggendong Grista kekamarnya agar bisa beristirahat dan menemui Kai di ruang tamu.

"Thanks lo udah bantuin gue dan untuk biaya rumah sakit gue janji bakal ganti" ucap Arrens dengan raut wajah frustasinya.

"Santai bro, kitakan temenan udah lama jadi lo nggak usah sungkan kalo butuh bantuan" ucap Kai tersenyum berusaha menghibur sahabatnya.

"Oke, kalo gitu gue pamit dulu." Ucap Kai berjalan keluar.

"Thanks" ucap Arrena singkat mengantar Kai keluar.

Uhuk... uhuk...

"Grista..." Teriak Arrens berlari memasuki kamar Grista.

Grista berusaha bangun dari ranjangnya, perlahan Arrens membantu Grista berjalan ke kamar mandi.

"Hmp... hoek... hoek..."

Grista merasa kakinya tak sanggup lagi menopang tubuhnya dan rasa mual pada perutnya tak sanggup ia tahan.

Melihat wajah pucat Grista, Arrens langsung mengbopong Grista kekamarnya.

Arrens langsung pergi meninggalkan Grista tapi tak lama kemudian Arrens kembali dengan membawa semangkuk sup untuk kekasihnya itu.

"Kamu makan ya... aku nggak mau kamu sakit. Kasian anak kita mungkin sekarang kelaparan" kata Arrens lembut berusaha menyuapkan sesendok sup kemulut Grista.

Mendengar kata manis Arrens tak sedikitpun membuat Grista bergeming dan malah membuang muka dari Arrens.

Perasaan bencinya masih menggebu-gebu atas apa yang dilakukan Arrens padanya.

"Ayolah sayang please... buka mulutnya, apa kamu tega membiarkan anak kita kelaparan?" Rayu Arrens.

Tok... tok... tok...

Arrenspun menghembuskan nafas panjang dan beranjak membuka pintu.

"Kak Arrens...? Bagaimana keadaan Grista...? Apa dia baik-baik saja?" Tanya wanita berambut pendek itu yang tak lain adalah Widya sahabat Grista.

Widya datang tak sendiri dia bersama kedua orang tuanya yang menganggap Grista seperti putri mereka sendiri.

"Silahkan masuk om & tante,Grista ada dikamarnya" ucap Arrens berusaha ramah.

Widya dan orang tuanya langsung menemui Grista.

"Widya... mama,papa..." ucap Grista terkejut melihat Widya dan orang tuanya.

"Grista... aku kangen banget sama kamu... mama & papa juga kangen banget sama kamu..." ucap Widya memeluk erat sahabatnya.

"Iya sayang, mama kangen sama kamu... kamu kenapa pucat sekali? Kamu sakit apa...?" Tanya mama Widya yang duduk disamping Grista.

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang