D 7

940 39 5
                                    

Pelahan mata Grista mulai terpenjam meski begitu ia tak pernah membiarkan tangan Arrens berhenti memeluknya.

"Selamat tidur sayang...." bisik Arrens dan mulai memejamkan mata.

Perlahan mentari mulai menampakkan sinarnya menembus sela - sela jendela.

Namun tak sama sekali menggusik arrens yang masih terlelap.

"Kak bangun..." ucap Grista lirih sembari mengusap lembut pipi arrens.

Arrens tak bergeming dari posisinya.

Gristapun beralih berada disamping pipi arrens.

Mengecup pipi suaminya yang masih tertidur beberapa kali hingga arrens perlahan membuka matanya.

"Selamat pagi sayang...." ucap Arrens meraih pinggang grista dan mengecup buah hatinya.

"Kak ayo bangun aku udah buatin sarapan buat kakak, mandi yah aku siapin baju kakak". Ucap grista.

" makasih sayang...." arrens bangkit dan menuju kamar mandi.

Grista duduk disamping ranjang sembari menunggu arrens yang sedang mandi.

Beberapa menit kemudian arrens keluar dengan rambut basah dan handuk yang  menutup pinggangnya kebawa.

"Sini biar aku bantu keringin rambut kakak" ucap grista yang hendak berdiri.

"Ngga usah sayang aku bisa kok " ucap arrens menggambil pakaian yang ada ditangan grista.

"Kakak jangan dibuka dulu aku masih disini tau" grista refleks menutup wajahnya dengan kedua tangan ketika arrens hendak membuka handuknya.

Arrens pun terdiam membiarkan grista dengan wajah tertutup.

"Aku udah selesai sayang" ucap Arrens yang sudah menggunakan kemeja lengan pendek dan celana jeans hitam panjangnya.

Grista membuka wajahnya perlahan dan melihat arrens tersenyum kearahnya.

"Yuk sarapan" Arrens dengan mudah menggendong grista dengan bridal style .

"Aku bisa jalan sendiri kak" wajah grista mulai memerah.

"Iya sayang aku tau" jawab arrens singkat menurunkan grista perlahan.

Mereka menyantap makanan dengan hening tak ada bunyi bunyian kecuali suara sendok dan garpu.

*Tok... tok... tok..."

"Biar aku yang buka" ucap arrens ketika grista hendak menuju pintu.

Akhirnya grista hanya mengangguk dan kembali membereskan meja makan.

"Eh elu kai sini masuk" ucap arrens melihat kai tengah berdiri didepan pintu.

"Kak kai masuk kak" terdengar suara grista mendekati arrens.

"Ngga usah gue cuma mau liat keadaan Arrens doang, gimana lu udah mendingan?" ucap Kai yang masih didepan pintu.

"Liat aja gue udah baik kok, jafi gue bisa kerja sekarangkan?" Tanya Arrens.

"Kalo lu udah siap kita bisa ke tempatnya sekarang" ucap Kai, arrens hanya menggangguk mendengar ucapan kai.

"Ntar ya kak aku ambilin tas kakak" ucap Grista.

Tak lama grista kembali dengan sling bag hitam milik Arrens.

"Makasih sayang...  Papa pergi dulu ya nak jaga mama baik - baik doakan papa  yaa" ucap Arrens mengecup istri dan calon anaknya.

Gristapun mengelus pelan rambut Arrens.

"Terlalu pagi buat gue melihat keuwuan ini" ucap Kai dengan nada mengejek.

Arrens yang sadar kai melihatnya langsung merangkul pundak kai dan berbalik sambil melambaikan tangannya.











Hai guys segini dulu yakkk ntar dilanjut lagi silahkan komen kalo ada saran ato masukan buat akuu 😁

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang