Extra Part 1

20.9K 417 24
                                    

  Hallo readers thanks yaa 1k followersnya, seneng bangt untuk cerita ini mengundang kalian sesuai janji akhirnya saya pun akan update extra partnya semoga masih ada yang nengok ini cerita hehe.

***

Cahaya menyelusup jendela kamarku, aku merasakan satu tangan dan kaki menumpu tubuhku, memangnya aku ini pohon ya, kenapa Suamiku memelukku seperti ini? Aku membuka mataku, lalu berbalik menghadapnya ku pikir Arsen masih terlelap namun salah, dia tengah menatapku sekarang, bibir Arsen bergerak mengukir senyuman khasnya membuatku akhirnya tersenyum, Arsen mencium pipiku dan ku balas mencium pipinya, aku kembali memeluk suamiku menyembunyikan kepalaku di dada bidangnya, sungguh sangat nyaman rasanya.

"Mau sampai kapan kita di ranjang? Kamu tidak ingat niat kita kesini untuk apa?" Tanyaku.

"Tentu saja untuk bulan madu." Jawabnya aku menunggak sedikit terduduk.

"Jalan-jalan deh, masa di ranjang terus." Pintaku, Arsen tidak menjawab dia malah tersenyum ahh bego, aku mengerutkan keningku Arsen tuh yah nyebelin banget orangnya.

"Ayolah, ya ya please aku mau jalan-jalan." Arsen menggeleng membuatku kesal, aku menarik tangannya namun Arsen masih setia dengan posisinya yang tengah terbaring, aku semakin kesal bahkan aku sampai merajuk di depanya, katakan aku seperti anak kecil, ya memang ahh biarlah toh kita kan cuma lagi berdua bebas dong ya manjaan kaya gini.

"Bangun, bangun ayo dong sayang." Ujarku manja seraya menarik-narik tangannya, Arsen malah menarik tanganku membuat wajahku dekat denganya.

"Cium," Ucapnya menyeringai nakal "Cium dulu kalau kamu mau jalan-jalan." Aku mendengus kesal, dasar suamiku ya cuma minta di cium aja sampe gak ngomong segala.

"Ok aku bakal cium kamu, tapi nanti kita jalan-jalan ya."

"Iya sayang, sudah cepat cium aku heum..." Arsen memonyongkan bibirnya, aku tersenyum lalu mencium bibirnya, niatku hanya ingin mengecupnya tapi Arsen malah semakin memperdalam ciuman kami, sampai-sampai aku sekarang berada di bawahnya.

"Satu jam saja ya." Pintanya seraya tersenyum nakal, aku tau apa maksudnya.

"Iya, tapi setelah ini kita jalan-jalan." Ucapku segera aku mengalungkan tanganku di leher Arsen lalu menariknya hingga kami kembali berciuman, gapapa deh asal Arsen mengajakku jalan-jalan tidak apa kalau harus lemas lagi di atas renjang anggap saja ini adalah senam pagi.

***

"Mamah, kapan pulang? Arkan kangen." Aku menatap putraku di video call Arkan tampak sedih.

"Nanti ya sayang, Mamah sama Ayahmu kan baru dua hari masa harus pulang."

"Tapi Arkan kangen, kalian tega Arkan gak di ajak huhuhu."

"Duh sayang maaf ya, jangan nangis dong entar cakepnya ilang, iya nanti kalau liburan sekolah kita jalan-jalan ya nanti mamah ajak kamu ko." Aku sedih melihat Arkan dengan wajah sedihnya.

"Janji ya."

"Iya sayang, udah sekarang buruan berangkat sekolah nanti kesiangan."

"Ya udah, Arkan mau siap-siap berangkat sekolah dulu ya Mah daaah i love you muach."

"Muach." Balasku seraya mencium layar ponsel, ah sedih juga melihat putraku yang di tinggalkan, hmm jadi rindu aku pada Arkan.

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang