Scene 10

4.3K 43 4
                                    



Scene ini menceritakan saat terjadi insiden di Jakarta. Insiden sangat tidak menyenangkan bagi Milea atas perlakuan Beni sangat kasar padanya dan pada temannya. Beni memang tempramental dan kasar. Tidak dewasa. Peristiwa Jakarta ini membuat Milea sangat sakit hati hingga air matanya selalu mengalir di wajahnya.

Sakit hati ini membuat ia ingat perkataan Dilan saat itu. Saat mereka berbincang di telpon.

"Jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu."

"Kenapa?" Milea bertanya

"Nanti, besoknya, orang itu akan hilang!"

(Dilan 1990, Karya Pidi Baiq)

(Dilan 1990, Karya Pidi Baiq)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun di buku tidak diceritakan sebenernya apa yang telah dialami Dilan saat berada di telpon umum bukan, karna semua dari sudut pandang Milea. nah sekarang simak kisah yang belum di ceritakan di buku.

Jadi saat itu mereka Milea sedang asik telponan. Dilan menelpon dengan telpon umum. Smentara Milea di telpon rumah.

"Halo"

"ia, halo ini Dilan ya? "

"ia, oh ini Milea ya?" kata Dilan di telpon umum "bisa berbicara dengan si Bibi?" (si Bibi=ARTnya Milea)

" loh kok malah telponan ke si Bibi? Haha. ga ke aku" jawab Milea "si Bibi lagi keluar"

"oh yawda klo si Bibinya lagi keluar. Aku telponan sama milea aja" kata Dilan "si Bibi rek kamana?"

"ka pasar"

"oh ... si Bibi udah makan blum ?"

"udah sebelum jalan tadi. Ihh kamu kok kamu perhatian sama si Bibi?" kata Milea "aku kan Cemburu..."

"Kamu cemburu aku perhatian sama si Bibi?"

"ia"

"Cemburu itu hanya untuk orang yang tidak percaya diri.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang