KPOP CREEPY PASTA

JBJ - SHOWER #3

Ketika polisi tiba, mereka menemukan nenek itu terduduk tak sadarkan diri di kamar mandi. Air di pancuran masih mengalir. Para polisi itu benar-benar baik pada Kenta, bahkan memuji keberaniannya. Kenta mengatakan pada mereka apa yang nenek itu ucapkan, “Agustus” dan bertanya apakah mereka tahu apa yang ia maksudkan.

“Bulan depan adalah Agustus,” jawab salah satu dari polisi sambil mengangkat bahunya,

“Kau takkan pernah mengerti isi kepala seorang wanita tua yang gila, Nak.”

Keluarga Donghan kembali hanya untuk mengambil sisa barang mereka. Tulisan “Rumah Dijual” segera dipajang di depan rumah mereka beberapa hari kemudian. Ibu Kenta merasa tak enak karena berpikir mungkin saja mereka pindah karena kejadian di rumah mereka tersebut.

Namun apa yang sebenarnya terjadi?

Orang tua Kenta bercerita bahwa nenek itu telah dibawa oleh keluarganya ke sebuah panti jompo di tengah kota. Namun, entah bagaimana caranya, suatu hari sang nenek berhasil melarikan diri dan naik bus untuk pulang kembali ke sini. Namun bagaimana mungkin? Rasanya cerita itu tak masuk akal baginya. Nenek itu sudah begitu tua, pikun, dan rapuh. Ia bahkan hampir tak bisa bergerak dan berjalan selama ia tinggal di rumah seberang. Bagaimana mungkin ia melakukan perjalanan sendiri dari panti jompo untuk kembali ke sini, bahkan berjalan naik ke lantai dua dan menakutinya di kamar mandi?

Dampak kejadian itu bagi psikologis Kenta yaitu tak pernah mandi menggunakan pancuran selama 21 tahun. Well, itu bukan berarti ia tak pernah mandi. Kenta kadang-kadang mandi dengan berendam di dalam bak dipenuhi air sabun. Namun tetap saja ia tak bisa terlalu lama berada di dalam air.

Akan tetapi mandi menggunakan pancuran, dengan berdiri di balik tirai, dan air mengguyur tubuhnya, ia tak pernah melakukannya lagi seumur hidupnya.

Ketika kau mandi, akan sendirian. Itu adalah privasimu. Kau terasing dari dunia.

Itu yang menyebabkan mandi menjadi sangat berbahaya.

Kau berada di ruangan tertutup, kau rapuh, kau telanjang,

Kau mudah diserang.

Kenta sudah membicarakan ketakutannya ini pada semua orang – orang tuanya, bahkan psikiater – namun tak ada yang bisa mereka lakukan. Iapun terpaksa melanjutkan hidupnya. Selain masalah mandi, hidupnya berjalan normal (terutama karena ia menggunakan banyak pewangi).

Beberapa bulan lalu, sesuatu dalam dirinya terasa mendapat ilham. Kenta serasa mendapat dorongan untuk menggali informasi lebih dalam mengenai insiden itu. Seperti ada suara di kepalanya yang memerintahkan untuk melakukannya. Kurasa sebagian dari dirinya menuntut jawaban.

Kenta menghabiskan waktu berjam-jam di depan internet, mencoba melacak informasi apapun tentang keluarga Donghan dan wanita tua itu. Kenta akhirnya menemukan apa yang dicari – sebuah obituari (berita pengumuman kematian) dari nenek itu. Ia sudah meninggal empat tahun lalu. Entah bagaimana caranya tengkorak berjalan itu masih bisa hidup 15 tahun setelah insiden itu. Foto obituari itu berwarna hitam putih dan diambil ketika ia masih seorang gadis muda yang cantik. Dalam foto itu ia tak sendiri. Ia bersama dengan mendiang suaminya saat hari pernikahan mereka.

Nama suaminya adalah Agustus.

Dan ia terlihat sangat mirip dengan Kenta.

Kenta lantas menutup browser dan hanya menatap layar desktop selama 10 menit. Akhirnya semua ini masuk akal baginya. Mengapa nenek itu memanggilnya Agustus. Mengapa dia begitu terobsesi dengan Kenta. Mungkin nenek itu sering menulis surat untuk suaminya dan mungkin itu sebabnya ia menggenggam pisau pembuka surat saat itu.

Untuk sejenak, Kenta merasa lebih baik. Segalanya akan terlihat lebih baik jika kita sudah mulai memahaminya.

“Sayang, apa semuanya baik-baik saja?” tanya istri Kenta.

“Ya, Sayang.” jawabnya.

Kenta akhirnya mandi menggunakan pancuran untuk pertama kalinya setelah 21 tahun. Kenta bahkan tak melompat ketakutan ketika istrinya membuka tirai untuk memberikan handuk yang tadi tertinggal di kamar.

Namun ada satu pertanyaan yang belum terjawab.

Bagaimana mungkin wajah wanita muda di dalam foto pernikahan itu begitu mirip dengan wajah istrinya.

Selesai