SNSD - TIFFANY

139 10 1
                                    


Tiffany
From : American

Jessica menghela nafas kesal.
Hari ini tak berbeda jauh dari hari-hari sebelumnya. Tetap membosankan. Ini liburan musim panas, seharusnya ia bersenang-senang. Tapi sayangnya, semua teman-temannya sedang berlibur ke daerah lain.

Ck, sungguh menyebalkan.

Sebenarnya ia ingin menonton sebuah film di salah satu bioskip dekat rumahnya. Film itu berkisah tentang seorang anak dengan kepolosannya berhasil mengalahkan seorang penyihir jahat. Klise memang, tapi film yang berjudul "Taeyeon dan Lampu Ajaib" itu berhasil menarik perhatiannya. Yang ia dengar, film itu menyuguhkan banyak sekali adegan-adegan lucu.

Sayangnya, ia tak punya uang. Ditambah lagi ibunya tidak mengizinkannya.

"ARGH!" teriaknya frustasi. Tanpa sadar ia melempar handphonenya.

Pluk.

Handphonenya mendarat diatas sebuah boneka.

Gadis itu mengernyit heran, ia belum pernah melihan boneka itu. Dengan penasaran ia bangkit dan berjalan menuju boneka itu
Tangannya meraih boneka tadi dan membawanya lebih dekat ke wajahnya. Matanya dengan teliti mengamati boneka tersebut.

Sebenarnya boneka itu biasa saja, justru terlihat lucu. Tapi ada sesuatu yang aney dimata hitamnya. Sesuatu yang membuat Jessica bergidik.

Gadis berdarah California itu mencoba mengabaikan perasaan tadi dan berjalan menuju ibunya. Walau begitu, tubuhnya tetap gemetar.

"Bu, boneka ini punya siapa?" Tanya Jessica sambil menunjukkan bonrka tadi. Ibunya menoleh sebelum tersenyum kecil

"Itu punyamu sayang. Nenekmu membelikannua untukmu." Jelas ibunya sembari menghampiri putrinya.

Jessica hanya terdiam tanpa mau memandang boneka aneh itu.

"Nenekmu memberikannya nama Tiffany. Cantik bukan?" Tanya ibunya. Jessica mengangguk walaupun ia masih takut terhadap boneka itu.

Jessica sebenarnya tidak menyukai boneka itu, Mata hitam kelam Tiffany seakan terus mengawasi segala pergerakan remaja itu.

Malamnya, Jessica beranjak menuju kasurnya. Ia benar-benar lelah dan ketakutan hari ini. Berniat istirahat sejenak, gadis itu mulai menutup matanya. Jessica hampir terbuai dewi mimpi jika sebuah suara tidak menginterupsinya.

"Jessica, aku ada di tangga pertama."

Gadis itu terbangun. Seingatnya, Tiffany ia letakkan dibawah. Lantas suara apa tadi?

Jessica tak mau ambil pusing. Kantuk yang menguasainya mulai mengiringinya ke alam mimpi. Ia menganggap suara tadi bagian dari mimpinya.

Esok malamnya, saat Jessica hendak tidur, suara itu terdengar lagi.

"Jessica, aku ada ditangga kelima."

Jessica mulai merasa gelisah. Ia benar-benar terganggu oleh suara tadi. Ibunya pasti sudah tidur dan ayahnya sedang keluar kota. Lalu itu siapa?

Paginya, Jessica memohon kepada ibunya agar Tiffany dibuang. Tapi sayangnya ibunya menolak mentah-mentah permintaannya tadi.

"Tidak boleh! Kau ini bagaimana, Tiffany itu pemberian nenekmu!" Bentak ibunya. Jessica memasang wajah memelasnya, berusaha merayu.

"Tapi bu-"

"Pokoknya tidak boleh!"

Dengan kecewa Jessica pergi keruang tamu untuk menonton TV. Pikirannya masih dibayang-bayangi suara-suara yang Ia dengar. Perempuan itu hendak mengalihkan pemikirannya, ia berusaha menghibur diri dengan menonton TV. Saat hendak meraih remote, matanya tanpa sengaja melihat kearah Tiffany, Boneka itu tengah menyeringai.

Jessica mengerjapkan matanya berkali-kali, bahkan sampai mengusapnya. Namun seringaian Tiffany masih terpahat jelas diwajah porselennya.

Itu bukan hanya sekedar imajinasijya. Ada sesuatu yang salah dengan boneka itu.

Jessica terus berfikir dalam ketakutan hingga tak menyadari hari sudah malam. Jantungnya berdebar kencang dan nafasnya terasa semakin sesak dari detik ke detik.

"Jessica, aku ada ditangga teratas."

Jessica bersembunyi dibawah selimut saat suara itu terdengar lagi. Detik-detik terasa sangat menegangkan baginya.

Keesokan harinya, ibunya menemukan Jessica.

Terjatuh dari tangga..

Dan kepalanya pecah

Disebelahnya Tiffany tersenyum manis.

KPOP CREEPY PASTAWhere stories live. Discover now