-BAB 1-

6.2K 129 2
                                    

Pagi yang cerah membuat Lea merasa bahwa dunia sedang menertawakannya saat ini. Bahkan yang biasanya suara itu mampu memperbaiki suasana hatinya, tidak dengan pagi ini. Suara lembut milik Anastasya Sanjaya-mom Lea pagi ini membuat hatinya terlempar jauh kemasalalunya. Lea tidak dalam keadaan baik hari ini.

Flashback On

05.34 AM.

"Morning darling" terdengar suara lembut dari benda pipih.

"Morn mom" singkat Leana sembari menyadarkan dirinya.

"Are you okay baby?"

"I'm okay mom. Im just tired. Ada apa mom? Nggak biasanya telepon sepagi ini" Lea menengok jam yang tergantung dikamarnya.

"Gimana skripsimu? Ingat Lea kasihan Richo nunggu kamu terlalu lama di Indo. Oh iya Richo lagi nggak diJakarta ya? kok nggak pernah mampir kerumah ya"

Damn.

Lea tertegun beberapa detik.

"Secepatnya. Udah dulu mom, aku harus prepare ke kampus. Bye mom. Love you" bohong.

"Oke. Have a nice day baby. Love you"

Tutttt.

Flashback Off

Ternyata pembicaraan pagi tidak semudah biasanya. Pembicaraan pagi ini begitu berat rasanya. Dan pembicaraan pagi ini berdampak dasyat untuk Lea. Terlebih dibagian hatinya.

"Bukan salah mom. Kamu yang salah. Kamu yang udah buat semua ini serumit ini Lea. Kamu yang udah lari dari kenyataan pahit. Akhirnya apa. Boomerang buat kamu sendiri. Bodoh" Gumam Lea dalam hati.

Mom memang belum tahu tentang hubungan Lea yang sebenarnya sudah lama hancur dengan Richo Maheswara-mantan kekasih Lea, mantan kekasih yang brengsek lebih cocok. Hubungan mereka berakhir tepatnya sebelum akhirnya Lea memutuskan untuk lari ke kota yang sangat asing bagi Lea. Matanya terasa panas sejak Anastasia menyebut nama itu, namun Lea menahan agar tidak menangis dan hal ini menyebabkan kepalanya terasa begitu berat bahkan hanya untuk mengambil segelas susu dan roti didapur Lea harus berusaha agar badannya terjatuh kelantai.

Setelah menyelesaikan sarapan yang dirasanya pahit, Lea memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan mengurungkan niat kekampus, melihat keadaan yang tidak kunjung membaik. Sesampainya dikamar Leana tidak tidur, ia hanya terduduk di tepi kasur sembari melihat pemandangan diluar apartemennya dari jendela besar dikamarnya. Dan tidak terasa air matanya meluncur tanpa meminta persetujuan dari pemiliknya.

"Tembok yang udah kamu bangun sebegitu kokohnya dan dengan mudahnya runtuh cuma karna denger nama itu lagi. Kamu bodoh Lea" Lea masih saja merutuki dirinya.

"Kamu jahat"

"Persetanan denganmu Richo"

"Semua cowok sama aja. Brengsek"

Tangisnya tidak terbendung lagi. Pembuka hari yang tidak baik.

Lea mengerjapkan matanya, setika dia tersadar bahwa dia sudah tertidur terlalu lama. Dengan kekuatan yang masih tersisa, Lea bangun dan menghidupkan lampu. Lalu Lea melihat keadaannya dicermin dan benar saja keadaannya saat ini sangat kacau. Mata sembab, hidung merah, rambut yang berantakan. Mengerikan.

"Mungkin berendam bisa menyegarkan badan" ucapnya dalam hati.

"Keadaanmu mengerikan. Kau perlu berendam Lea" Leana berbicara dengan bayangan dirinya dicermin.

Seketika Lea menghilang. Bukan ditelan bumi hanya kekamar mandi.



Halloo..
Ini cerita pertama yang aku bikin. Maaf ya kalau gaje.
JANGAN LUPA BACA SAMPAI SELESAI.

SEMOGA SUKA:)

ELEANA - Kebetulan [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang