-BAB 12-

1.4K 63 0
                                    

"Leaa"

"Eh ya kenapa?"

"Lo yang kenapa?"

"Aku dapet teror hari ini" membuat Roy tersedak.

"Teror?"

"Liat ini" Lea menunjukkan foto yang dikirim ke emailnya tadi.

"Seinget aku ini waktu kita makan siang tadi kan"

Roy tidak bergeming. Roy memperhatikan lekat-lekat foto itu.

"Kemanapun lo pergi, lo pergi sama gue. Jangan pergi sendiri. Dan please jangan ngebantah"

Sepertinya keadaannya emang sedang berbahaya. Leana merasakan itu.

"Sebenernya kamu itu siapa" pertanyaan itu keluar dari mulut Lea setelah melihat foto itu lagi.

Keesokan harinya seperti hari sebelumnya, Roy keluar dan sarapan sudah siap, Roy juga mengantar Lea dan menjemputnya hanya untuk sekedar makan siang, bahkan untuk pulang ke appartemen Roy rela untuk meninggalkan pekerjaannya. Bukannya tidak profesional, tapi ini tentang perempuan itu. Kejadian ini berlaku dihari-hari berikutnya dan Roy mulai terbiasa dengan kehadiran Lea dalam hidupnya. Hari ke hari teror semakin menjadi-jadi, orang itu semakin dekat dengan Lea dan Roy. Lea juga semakin sering ketakutan.

Pagi ini saat Roy keluar dari kamar, Roy merasa ada yang janggal.

"Dimana Lea? Biasanya udah masak"

Karena penasaran dimana keberadaan perempuan itu, akhirnya Roy mengetok pintu Lea tapi tidak ada jawaban. Sudah lama dan Lea tidak keluar, hal ini membuat Roy khawatir. Roy membuka pintunya tapi dikunci, Roy memutuskan untuk membuka pintu kamar Lea dengan kunci cadangan. Kamar Lea terasa pengap karena pendingin udara didalam kamar Lea mati dan Lea menggigil di atas kasur berselimutkan selimut pocoyo. Melihat keadaan Lea, Roy langsung menghampirinya.

"Astaga, badan lo panas. Kita kerumah sakit"

"Aku nggakpapa kok mungkin cuma kecapean, istirahat bentar mesti sembuh" Leana merasa tidak enak dengan Roy karena sudah banyak merepotkan selama ini.

"Badan lo panas banget Lea. Kita berangkat sekarang" sigap Roy menggendong Lea.

"Kamu kerja aja Roy" ucap Leana yang sekarang berada dipelukan Roy.

"Persetanan dengan kerja" yang dipikirin Roy sekarang gimana caranya sampai kerumah sakit secepat mungkin.

Sesampainya dirumah sakit. Roy menggendong Leana masuk kedalam UGD. Setelah sekian lama dokter keluar dari UGD dan memberitahu Roy apa yang terjadi pada Lea. Dokter mengatakan bahwa Lea hanya kelelahan dan banyak memikirkan hal berat, itu yang menyebabkan badan Lea menjadi drop sehingga perlu untuk dirawat inap. Roy menyetujui. Setelah mengantarkan Leana kekamarnya dan memastikan keadaan Lea, selanjutnya Roy menelepon sekretarisnya.

"Hallo. Selamat pagi pak"

"Saya tidak hadir hari ini. Kamu heandel dulu. Reschedule meeting hari ini. Kalau ada berkas yang harus saya tanda tangani, bisa kamu kirim email" jelas Roy.

"Baik pak"

Roy kembali kekamar Lea. Hari ini Roy memutuskan untuk menjaga Lea sehari ini, setidaknya sampai keadaan Lea membaik. Tidak banyak yang dilakukan Roy selain hanya duduk dikursi sebelah ranjang Lea dan mengecek suhu tubuh Lea. Lea terbangun.

"Kamu nggak kerja?" ucap Lea lembut.

"Pekerjaan udah diheandel sekretaris" dingin.

"Jangan sakit lagi, Gue nggak bisa liat lo rapuh kayak gini. Sorry gue belum bisa nemuin orang yang neror kita tapi aku janji bakal cepet cari orang itu. Gue janji Lea. Cepatlah sembuh" yang ada dipikiran Roy.

"istirahatlah" yang keluar dari mulut Roy.

Lea menurut.

Paginya saat Lea terbangun, Lea melihat tangannya kini digenggam Roy sedangkan Roy masih tertidur. Lea mengamati Roy yang sedang tertidur.

"teduh"

Karena tidak ingin mengganggu tidur Roy yang sepertinya kelelahan karena menjaga Lea sejak kemarin, Leana memutuskan untuk tidak membangunkannya dan hanya memandang matahari yang terbit dari tempatnya terbaring saat ini. Roy menggeliat.

Jan lupa vote. Cencuuu❤️

ELEANA - Kebetulan [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang