20

547 31 1
                                    

Author's POV

Seorang anak lelaki berambut coklat tua menginjakan kakinya di Sekolah yang masih terlihat asing baginya.

Seragam baru yang rapih dan bersinar, sangat pas di tubuhnya. Tetapi sepertinya anak lelaki ini agak gugup.

Seorang lelaki paruh baya mendekati anak lelaki itu.

"Tuan, ayo masuk ke dalam." Kata lelaki paruh baya yang mengenakan setelan jas  kepada anak lelaki itu

"Ayo." Jawabnya.

Sementara itu disisi lain, seseorang bernama Nakamoto Yuta melihat anak lelaki itu penuh dengan rasa penasaran.

Siapa dia? Apakah dugaan Yuta benar?

***

"Eh guys, kemaren seru banget ye acara nginep-nginepan." Kata Jinny sambil mengunyah bakso bulat yang memenuhi seisi mulutnya.

"Ngunyah dulu mba. Baru ngomong." Kata Ten agak risih melihat Jinny.

Teman-teman geng Ganvelnya pun hanya tertawa.

"Mark mana?" tanya Winwin.

"Izin pulkam. Masalah keluarga katanya." jawab Jinny.

"Duduk sendiri dong elo." kata Irene sambil ngerangkul Jinny dan diangguki oleh Jinny.

"Jeno, nanti pulang jangan lupa anterin Yeri ya." pinta Yeri sambil melakukan aegyonya. Tentu saja dengan senang hati Jeno meng-iyakan.

"Ehem! yang baru jadian, bisa ga kalian ga nebar ranjau disini? banyak jomblo soalnya!" sindir Jinny.

"Haha iya deh.." kata Yeri.

Bel masuk pun berbunyi.

"Masuk kelas coy.." kata Jaemin agak panik karena jam mata pelajaran pertama adalah matematika. Dan sudah pasti gurunya,

galak.

Yap. Selalu seperti itu. Kenapa ya? Author juga tidak tau.

Akhirnya geng Ganvel pun pergi ke kelasnya masing masing.

Jinny sibuk melihat handphonenya. Ia mengirimi pesan kepada Johnny. Dan Johnny bilang bahwa ia telat dan berakhir tak bisa masuk sampai jam istirahat karena dikunci diluar pagar dan pastinya akan berurusan di ruang bk.

Apalagi si Johnny itu ketua osis. Nasib karirnya diujung tanduk.

"Kak Johnny pasti keasikan deh dirumahnya Yuta. Dasar!" gumam Jinny.

Matanya masih melirik handphone dan tersadar ketika ia menabrak sesuatu yang empuk dan hangat.

"Eh maaf!" kata Jinny sambil menundukan badannya.

"Makanya kalo jalan pake mata, Jinny."

Jinny sangat mengenal suara ini.

"Ha-hansol..?"

Hansol tersenyum.

"Kita ketemu lagi." kata Hansol tersenyum senang.

"Kok kamu bisa disini?" tanya Jinny masih tidak menyangka.

"Bisa aja lah. Duluan yah.." jawab Hansol sambil melambaikan tangannya lalu pergi bersama Ahjussi berjas rapih.

"Setau gua, si Hansol bapaknya udah mening..gal deh.. iya kan? itu bapaknya bukan sih? atau?" Gumam Jinny heran.

"Jinny! kenapa kamu belum masuk kelas?! Mau bolos ya?!" tegur pak Sooman guru bk.

"Eh.. anu pak, baru aja saya mau masuk kelas. permisi.." kata Jinny kapok, tidak mau berurusan dengan guru galak yang satu ini lagi. Ia sudah tobat dan tidak mau lagi menjadi anak nakal.

Cinta Terlarang? [Johnny Nct127 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang