26

522 24 4
                                    

Warning! Pembaca diharap jangan jijik karena isinya seperti sinetron.





"Jin, dimakan dong burgernya." Ujar Jungkook khawatir karena sedari tadi Jinny hanya menatap kosong ke makanannya. Ya, mereka sekarang berada di mcdonald setelah mereka bermain di game center.

"Iya.." balas Jinny pelan kemudian mengambil burger itu dan melahapnya dengan nafsu.

"Hati-hati keselek." ucap Jungkook lalu terkekeh merasa lucu. Jinny tak perduli dan tetap melahapnya dengan nafsu.

Setelah selesai makan, mereka berdua terdiam karena kekenyangan. Tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua.

"Oh ya.." Jungkook membuka pembicaraan. Jinny menoleh.

"Kamu ada masalah apa? Waktu dirumahmu aku denger ada suara gaduh dan kamu kayanya lagi marah. Kamu ga papa?" Tanya Jungkook dan terlihat Jinny langsung menundukan kepalanya, Kemudian menangis terisak menutupi wajahnya dengan tangan.

"J-jin.. kamu kenapa?" Jungkook panik dan kebingungan. Ia merasa bersalah karena membuat Jinny menangis. Seharusnya ia tak usah bertanya yang aneh-aneh. Untung saja tempat mereka saat ini di sudut ruangan dan terhalang oleh tembok. Ditambah lagi keadaan disini sedang dalam keadaan sepi (mekdi ga pernah sepi :v)

Jungkook memberikan tissue yang kemudian langsung disambar oleh Jinny.

"Coba kamu cerita. Aku janji bakal bantu kamu." Kata Jungkook lembut sambil menepuk bahu Jinny.

"Aku tadi marahin mama. Aku emang anak yang durhaka dan ga tau diuntung. Aku emang pantes dapet tamparan, pantes banget. Aku ini cuma cewe yang ga bisa bersyukur. Harusnya aku ga usah lahir biar ga nyusahin banyak orang. Harusnya mama kandungku gausah lahirin aku!" Racau Jinny kemudian menangis lagi.

"Kamu ga boleh ngomong gitu Jinny! Kamu harusnya bersyukur udah lahir didunia ini. Kamu kenapa emang sampe bisa marahin mama kamu? Dan kamu bilang apa tadi? Dapet tamparan? Kamu gapapa?" Ucap Jungkook khawatir dan mengecek pipi Jinny. Disana terdapat ruam merah yang terlihat menyakitkan.

"Aku pantes dapet tamparan ini Jungkook." Ucap Jinny. Airmata terus mengalir dari kedua manik matanya.

"Hh.. Jinny, coba cerita ke aku biar aku bisa bantu." Jungkook memegang kedua bahu Jinny dan menatap penuh rasa cemas.

"Ingatanku pulih sepenuhnya." Ujar Jinny lirih.

"J-jadi.." ucap Jungkook terhenti.

"Aku inget kenapa mama adopsi aku." Tambah Jinny. Jungkook hanya terdiam dan penasaran dengan ujaran Jinny selanjutnya.

"Waktu di panti, aku main lempar bola sama Justin, alen dan michael dan bola itu ga sengaja kelempar keluar pagar panti asuhan. Aku pergi ambil bola itu lewat celah pagar yang boleh aku lewatin. Bola itu ada di tengah jalan raya yang sepi dan aku pikir pasti jarang kendaraan yang lewat sini. Terus aku ke tengah jalan raya ngambil bola dan mobil putih melintas nabrak aku gak sengaja. Aku pingsan. Ibu-ibu keluar dari mobil sama anak laki-laki. Dan kamu tau mereka siapa?" Ucap Jinny memberikan teka-teki pada Jungkook.

Jungkook hanya terdiam.

"Mamamu sama Johnny, kan?" Tebak Jungkook benar. Jinny mengangguk lemah.

"Dan aku ngerasa kalo mama adopsi aku lantaran ga sengaja nabrak aku dan ngerasa bersalah." Ujar Jinny sedih.

"Harusnya kamu jangan langsung berasumsi begitu." Balas Jungkook tegas.

"Aku tau, aku udah salah. Dan aku tadi marahin mama dengan cara kurangajar. Aku merasa ga pantes lagi jadi anak-.."

Cinta Terlarang? [Johnny Nct127 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang