Hari Sial

232 88 105
                                    

Saat orang lain berjalan, aku sudah berlari
Saat orang sampai, aku telah pergi
Saat orang bangkit aku telah terbang jauh

Jangan hadapkan dirimu ke belakang, karena hidup ini maju bukanlah mundur

20 Januari 2018

FLASHBACK

11.30 WIB

Drrrtttt...Drrrrt....

Suara getaran handphone membuat pemiliknya yang sedang fokus menghadap layar monitor menjadi teralihkan.

Segera dia merogoh saku celananya,
menggengam smartphone miliknya, dan menjawab satu panggilan masuk dari seseorang yang sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri.

"Hallo...Bibi Thalia?"

"Hallo...Aydan, bibi ingin minta tolong, boleh?"

"Tentu saja bibi, ada apa?"

"Bisakah kamu menjemput Grace di bandara sekarang? Dia baru saja pulang dari pertukaran pelajar di Jepang."

"Baiklah bibi, aku akan segera ke sana. Bandara Soekarno Hatta, kan?"

"Iya..Terima kasih Aydan, maaf merepotkan, jika saja pesanan cathering tidak terlalu banyak bibi pasti menjemput Grace sendiri."

"Tidak masalah, aku akan tutup teleponnya."

"Iya..Hati-hati di jalan."

Tut..Tut...
Sambungan telepon terputus.

Pria yang baru saja menginjak usia 22 tahun di Bulan Desember itu, sebenarnya hari ini begitu malas untuk berpergian kemanapun.

Karena hari ini dia memiliki segudang kerjaan yang menumpuk dengan deadline yang sudah dekat.

Tapi tentu dia tidak akan menolak permintaan Bibi Thalia. Bibi Thalia adalah ibunda Grace yang merupakan sahabat masa kecilnya.

Di saat Aydan mengalami masa-masa sulit sebagai anak broken home, keluarga Grace dengan uluran penuh menyambut Aydan seperti bagian dari keluarga mereka sendiri.

Meskipun begitu, Aydan tak pernah meninggalkan orang tuanya demi bersama keluarga Grace. Dia tetap tinggal di rumahnya sendiri.

Walaupun setiap harinya dia harus mendengar jeritan dari pertengkaran orang tuanya, bahkan kadangkala menjadi pelampiasan amarah kedua orang tuanya.

Menyakitkan memang, tapi itu membuat mental Aydan kokoh dan tak mudah dijatuhkan orang lain.

Dia tak pernah menyesal akan masa lalu, karena dia sibuk menata masa depannya agar menjadi lebih baik.

Aydan..Sedari kecil memiliki sikap penuh tanggung jawab.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di Bandara Soekarno Hatta

12.00 WIB

Hari ini merupakan jadwal penerbangan yang padat di bandara.
Tak heran, seisi bandara begitu ramai dengan manusia.

Setelah memakirkan mobilnya, Aydan turun dari mobil dan menggunakan handphone miliknya untuk mengirimkan pesan singkat kepada Grace.

To : Grace
Gue tunggu elo di taman bandara, cepet GPL.

Give Me a Hand[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang