Bertemu kembali

977 108 1
                                    

Keynal memutar-mutar kunci motornya, matanya mencari seseorang.

“kemana dia” gumam Keynal

Matanya begitu awas mencari seseorang yang tadi memintanya mengantar dia ke toko buku.

“iishh kebiasan sekali” dumel Keynal

Keynal menunggu orang itu di motornya, sesekali dia tersenyum pada orang-orang yang melewat dan menyapa Keynal. Keynal begitu populer di kampusnya, siapapun yang melihatnya pasti akan berusaha mencari perhatian Keynal dan Keynal hanya bisa tersenyum manis.

“Kakak ayo”

Keynal melirik Gracia yang tidak dia sadari sejak kapan ada dibelakangnya, Keynal menyalakan motornya kemudian meninggalkan kampus begitu Gracia naik ke motornya, menuju toko buku.

Gracia langsung masuk kedalam begitu tiba di toko buku, mencari buku yang dia inginkan. Dengan malas Keynal turun dari motornya, dia tidak mengerti kenapa adiknya senang sekali berada di toko buku, Keynal mendorong pintu dengan malas, toko buku bukan dunianya, dia pasti akan merasa bosan berada didalam sana.

Begitu masuk mata Keynal menangkap seseorang yang kemarin lihat, seseorang yang membuat Keynal diam terpana dengan penampilannya dan sekarang Keynal kembali melihat orang itu jauh lebih cantik dari sebelumnya. Perlahan kaki Keynal melangkah mendekat ke orang itu, dirinya seperti tertarik magnet, matanya tak lepas dari orang itu dan terus berjalan mendekat hingga jarak mereka dekat, tapi sayangnya Keynal kehilangan jejaknya saat ada orang yang tidak sengaja menabrak Keynal membuat Keynal mengalihkan pandangannya sejenak dan secepat kilat juga orang itu menghilang.

Keynal berusaha mencari tapi tidak menemukannya, dengan malas Keynal mencari Gracia dan mengekor Gracia kemanapun kaki Gracia melangkah membuat Gracia sedikit risih dengan tingkah kakaknya.

“Kak Ve” panggil Gracia saat melihat orang yang dia kenal

Orang itu melirik kemudian tersenyum saat melihat Gracia.

“hei” sapanya dan menghampiri Gracia

“Kak Ve sedang mencari buku?”

“Iya aku sedang mencari beberapa buku, dan kau?”

“Kak Ve pasti tahu kebiasaanku” senyum Gracia dan orang itu menganggukkan kepalanya

“Shani apa kabar?” tanya Gracia

“baik, kau jarang main menemui Shani semenjak kalian kuliah di tempat yang berbeda”

“kuliahku padat sekali Kak Ve” keluh Gracia

Orang itu menyentuh lengan Gracia.

“salahmu sendiri memilih jurusan Kedokteran yang sudah pasti menyita waktumu, kau pergi sendiri?”

Gracia tersenyum, itu memang pilihan dia memilih Jurusan Dokter karena dia ingin mewujudkan mimpinya menjadi Dokter dan membanggakan kedua orangtuanya.

“Tidak, aku bersama kakakku”

“Kakak” panggil Gracia

Gracia menggelengkan kepalanya melihat kakaknya sedang memainkan buku, terlihat sekali dia bosan.

Merasa dipanggil, Keynal menolehkan kepalanya dan dia diam terpaku melihat seseorang yang sedang bersama dengan Gracia, orang yang dia cari dan sekarang ada di depannya dan menatap kearahnya.

“Kakak” panggil ulang Gracia dan Keynal tersadar

“I.. Iya” ujarnya dengan sedikit gugup

Keynal berjalan mendekati Gracia, matanya tak lepas dari orang itu, jantungnya terasa berdetak lebih kencang saat langkah kakinya semakin mendekatinya.

“ini kakakku Kak Ve, Kak Keynal”

Orang itu mengangguk kemudian mengulurkan tangannya, Keynal melirik tangan orang itu, perlahan dia menyambutnya dan terasa sangat lembut sekali saat menjabat tangannya.

“Veranda”

“Key... Keynal” ucapnya sedikit gugup

Gracia mengerutkan keningnya melihat sikap aneh kakaknya dan Veranda hanya tersenyum melihat Keynal yang sedikit gugup. Keynal terus memegang tangan Veranda, terasa nyaman dan hangat, Veranda merasa tak nyaman saat tangan Keynal tak melepaskan tangannya, menyadari Veranda tak nyaman dengan Keynal, Gracia menyenggol lengan Keynal dan membuat Keynal tersadar kemudian melepaskan tangan Veranda.

“maaf” ujarnya pelan

Veransa mengangguk, dia melirik Keynal dan Gracia bergantian, mereka kakak adik yang begitu mirip.

“Ve ayo”

Seseorang menghampiri Veranda dan merangkul pundaknya, Veranda pamit pada Gracia dan Keynal. Mata Keynal tak lepas memperhatikan Veranda yang bersama dengan lelaki tinggi yang entah siapanya.

“kau memalukan kak” cibir Gracia

“aku tidak tahu kalau kau memiliki teman yang begitu cantik”

Keynal mengekor Graxia menuju kasir, membayar buku yang sudah dia pilih.

“maksudmu Kak Ve?”

Keynal mengangguk

“dia sudah punya kekasih kak, apa kau tak melihatnya, lelaki tinggi yang tampan itu”

“mungkin mereka akan putus, lagipula aku jauh lebih tampan dari dia”

Gracia memberikan buku itu pada kasir kemudian membayarnya.

“kau percaya diri sekali, lagi pula kak Ve tidak suka anak kecil sepertimu, sudah bukan waktunya bermain-main, sebentar lagi juga dia akan menikah”

"Apa? Memangnya berapa umurnya?”

“27 tahun, waktu yang pas untuk menikah, kakak baru berumur 23 dan masih kekanak-kanakkan, sungguh bukan tipenya”

Gracia membuka pintu dan keluar dari toko buku, Keynal terdiam sebentar kemudian keluar dari toko buku.

“hanya berbeda 4 tahun”

“jangan bermimpi terlalu tinggi Kak, nanti jatuhnya sakit”

Gracia memukul pelan kepala Keynal dengan buku yang dia pegang membuat Keynal merengut kesal.

Keynal dan Gracia menaiki motor kemudian meninggalkan toko buku.

Kak Ve, I LOVE YOU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang