Biarkan aku mencintaimu dengan caraku, biarkan aku menguasai hatimu dan menggeser dirinya yang tidak akan bisa menjadi milikmu. Hingga waktu itu tiba, biarkan aku membuatmu mencintaiku.
¥¥¥
Seorang lelaki duduk berdua dengan gadisnya dibawah pohon rindang, sang gadis menunjukan layar handphone, lelali itu tertawa, mereka tertawa bersama, begitu bahagia, seakan dunia hanya ada berdua. Hanya ada si lelaki dan gadisnya. Mereka remaja yang tengah jatuh cinta, indahnya cinta, indahnya kebersamaan, indahnya tertawa bersama orang disayang.
Tetapi, apakah mereka tahu bahwa dari kejauhan seorang gadis berambut hitam melihat aktivitas mereka, bibirnya ikut tersenyum kala sang lelaki tertawa. Walaupun tangan kanannya meremas dadanya, merasa sesuatu yang salah dalam hatinya. Rasanya sakit, entah sakit karena apa. Semakin lama gadis itu melihat, tak terasa air matanya menetes. Dia tertegun, tangan kirinya mengahapus air mata yang mengalir, bibirnya kini tidak lagi menampakkan senyuman manis. Dia mengigit bibir bawahnya.
Berbalik badan, menyenderkan badanya pada pohon, perlahan-lahan badannya merosot kebawah, memeluk lututnya, menenggelamkan kepalanya diantara lutut dan lenganya. Terisak kecil. Bahunya bergetar. Dia bingung mengapa dia seperti ini, menangis karena melihat sepasang kekasih yang tengah bahagia itu.
Apa yang salah dengan dirinya? Mengapa dia menangis hanya karena kakak laki-lakinya bersama dengan kekasihnya? Perasaan ini seharusnya tidak muncul dihatinya, tidak boleh seorang adik menyukai kakaknya sendiri. Bukan, bukan menyukainya tapi mencintainya, menyayanginya lebih dari seroang adik kepada kakak.
Sebuah sentuhan dibahunya membuat dia menghentikan menangisnya, mengusap air matanya, kemudian mendongak. Matanya langsung tertuju kepada manik hezel itu. Mata hezel yang menatapnya lembut.
"Tzuyu~ jangan menangis, ada aku." Ucap lelaki bermata hezel itu, gadis bernama Tzuyu tersenyum, kemudian mengangguk. Bangkit dari duduknya.
"Terima kasih, Tae." Lelaki bermata hezel-Taehyung tersenyum. Kemudian mengangguk, senyumannya membuat Tzuyu terasa nyaman dan menenangkan.
"Tzuyu!" sebuah suara membuat Tzuyu menoleh kebelakang, disana kakak laki-laki dan kekasihnya tengah berjalan menghampiri mereka dengan tangan yang saling menggenggam. Tzuyu tersenyum kecil, berharap wajahnya kini tidak terlihat habis menangis.
"Sedang apa disini bersama dengan Taehyung?" ucap kakak laki-laki itu.
"Ah kami hanya kebetulan bertemu, Hyung." Ucap Taehyung. Hyung, panggilan seorang cowo kepada kakak laki-lakinya.
"Begitukah?"
Tzuyu mengangguk. "Benar, Oppa. Kita hanya kebetulan bertemu disini."
"Ah baiklah, kalau begitu aku duluan ya!"
Mereka berdua mengangguk sementara gadis yang bersama kakaknya hanya diam saja, bahkan terkesan menatap Tzuyu dingin. Menghiraukan semua itu, Tzuyu tetap memberikan senyuman manisnya.
Setelah mereka menghilang dari pandangan mereka, Taehyung berdiri dihadapan Tzuyu. Memegang kedua bahunya, kemudian sedikit membungkuk membuat jarak wajah mereka terbilang dekat. Mata hezel itu menatap manik hitam lembut.
"Ingatlah, aku disini untukmu. Kamu tahu itu, jangan terbebani dengan perasaanmu kepada Suga-hyung. Apa yang kau lihat sekarang?"
"Kamu." Balas Tzuyu menatap matanya. Taehyung tersenyum.
"Jangan melihat kearah lain, fakuslah kepadaku dan aku akan membuatmu mencintaiku!" Ucap Taehyung kemudian memejamkan mata dan mencium kening Tzuyu lembut. Sementara Tzuyu terdiam dan ikut menutup mata merasakan sentuhan lembut pada kening. Perasaan ini mengalir begitu saja.
Dia yakin sekarang bahwa lelaki yang tengah menciumnya ini memang tercipta untuknya, untuk mengobati hati, untuk menggeser perasaan yang tidak seharusnya ada. Dia akan mencoba mencintai, tidak dia memang sudah mencintai lelaki didepannya ini, walau perasaan ini masih sedikit, tetapi dia yakin Taehyung akan barada dihatinya seutuhnya.
Taehyung melepas ciumannya, kembali manatap Tzuyu. Sementara itu Tzuyu masih memejamkan mata. Taehyung tersenyum jahil, dikecupnya bibir tipis itu singkat, membuat Tzuyu membuka mata langsung, manatap Taehyung tajam. Sementara Taehyung hanya memberikan senyuman lebar.
"Dasar kamu ini!!!!" Tzuyu berkali-kali memukul bahu Taehyung. Sementara Taehyung hanya tertawa.
***
Dimalam gerhana bulan dengan hujan yang menemani aku meng-update cerita ini setelah sekian lama terbengkalai. Semoga suka, mohon maaf jika ada penulisan kata yang salah atau kurang.
Terima kasih. :)
Salam Taetzu!
-Aelvyu-
Di publikasikan : 31 Januari 2018
Di perbarui : 03 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Chou
FanfictionHay! Ini lapak dengan setiap bagiannya berbeda, bisa oneshoot atau twoshoot. Semua tentang dirinya begitu menarik untukku. Senyumnya. Tatapan matanya. Tingkahnya, dan yang paling aku suka dari dia adalah, dia milikku. Hanya milikku. Cerita dalam pro...