Bidadari Tak Bersayap

1.8K 177 36
                                    

Anji-Bidadari Tak Bersayap 🎶

Kamu yang aku butuhkan

Untuk jadi teman hidupku

......

Bidadari tak bersayap datang padaku

Dikirim Tuhan dalam wujud wajah kamu

Dikirim Tuhan dalam wujud diri kamu

Seorang lelaki tersandung oleh sebuah batu, dia tersungkur, lutut dan telapak tangannya lecet. Dia mengumpat kecil, memutuskan untuk jongkok ditrotoar. Mata tajamnya menatap telapaknya yang lecet-lecet dan sedikit mengeluarkan darah.

Dia begitu ceroboh hingga tidak melihat batu yang besar berada didepannya. Matanya melirik lututnya yang berdarah, lagi-lagi dia mengumpat. Topi yang dia kenakan terpaksa dilepas untuk kemudian digunakan untuk mengipasi lututnya yang berdarah berharap hembusan angin dari topi nya itu membuat rasa sakitnya mereda.

Tangan kirinya melepas masker yang dia gunakan kemudian menyimpannya didalam saku celana bahannya. Matanya menyapu seluruh jalan yang sepi, kendaraan saja tidak ada yang lewat apalagi para pejalan kaki.

Tak berapa lama dia mendengar suara langkah kaki, dia menoleh kesamping dilihatnya seorang perempuan tengah berlari menghampiri dirinya kemudian ikut jongkok didepannya, raut jawahnya terlihat sangat khawatir. Keringat sebiji jagung menetes dari pelipis hingga ke dagunya.

"Apa Oppa baik-baik saja?" tanya perempuan itu menatap manik coklatnya. Lelaki itu tersenyum kemudian menggeleng. "kenapa bisa terjatuh?" perempuan itu mendekatkan wajahnya pada lututnya yang berdarah kemudian meniupi luka dilututnya.

"Aku tersandung." Jawab lelaki itu pelan. Perempuan itu tersenyum, berhenti meniupi luka itu kemudian menatap lelakinya.

"Lain kali hati-hati ya, Oppa!" lelaki yang dipanggil Oppa mengangguk, perempuan itu meraih lengan si lelaki kemudian kembali meniupi luka yang terdapat ditelapak tangan si lelaki.

Lagi. Lelaki itu tersenyum. "Terima kasih, Yu." Tzuyu. Perempuan itu mendongak menatap lelaki yang tengah terluka itu. "Terima kasih sudah menolongku dan-" dia menjeda beberapa detik, tangannya terlulur meraup pipi Tzuyu. "-datang untukku."

Tzuyu tersenyum mengangguk pelan. "Sama-sama, Tae-Oppa."

..........

Sungguh tenang kurasa saat bersamamu

Sederhana namun indah kau mencintaiku

Sederhana namun indah kau mencintaiku

Taehyung. Lelaki itu tertunduk lemas, peluhnya dia biarkan tak berniat untuk menyekanya dan itu membuat anakan rambut depannya menempel pada dahinya. Detik berikutnya dia menyenderkan kepalanya pada belakang sofa, kepalanya mendongak dengan senyum yang terpancar diwajahnya kala matanya bertemu dengan mata kucing yang membuatnya tenang.

Tangannya terulur menyentuh pipi gembil kesukaannya. Sang empunya pipi terkekeh pelan, tangannya ikut terulur menyeka peluh disekitar wajah Taehyung, menyingkirkan anakan rambut pada dahinya kemudian mengecupnya pelan membuat rambut hitamnya menggelitik leher Taehyung.

"Kamu lelah?" Taehyung mengangguk, masih menatap wajah bidadarinya. Tzuyu-perempuan itu tersenyum kemudian menjauh dan memutari sofa setelah itu duduk disamping Taehyung.

"Bagaimana pervomentmu, Oppa?" Tzuyu bertanya dan dijawab dengan senyuman kotak Taehyung.

"Menyenangkan?" Taehyung mengangguk. "Tidak mengerjai maknae-mu lagi bukan?" Taehyung tertawa kecil.

Gadis ChouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang