~~~
" My tears tell me, I love you
I call and call out to you
But I still long for you, my love
I can still only see you "~~~
Hyunbin duduk disebuah taman. Cuaca yang dingin dimalam hari tak pernah menyurutkan langkahnya untuk tetap pergi ke taman tersebut.
Taman yang menjadi satu-satunya tempat baginya untuk bertemu orang terkasihnya, taman yang menjadi saksi bisu datangnya kebahagiaan bagi dirinya.
Sesekali ia menoleh kearah sekitar, waktu menunjukan pukul 23:00 yang mana suasana taman benar-benar sepi, sunyi. Ia menggosokkan kedua telapak tangannya, kemudian memasukannya kedalam saku hoodienya.
Dingin tak masalah, yang terpenting adalah ia bertemu dengan orang terkasihnya.
"Bin? udah lama?" Suara lembut menyapa pendengaran Hyunbin, dengan secepat kilat ia menoleh kearah sumber suara dan tersenyum sumringah.
"Baru aja."
Bohong. Faktanya ia menunggu sejak dua jam yang lalu.
"Duduk sini, Kak Minhyun."
Hyunbin menepuk sisi kosong kursi taman yang tengah ia duduki dan Minhyun pun dengan senang hati menurutinya.
"Berhenti manggil aku kakak. Aku bukan kakakmu!"
Minhyun mengerucutkan bibirnya membuat Hyunbin terkekeh dan menatap Minhyunnya penuh sayang.
"Hanya ingin. Kamu kan pacarku, jadi apapun panggilan buat kamu itu berarti panggilan sayang."
Sekali lagi Minhyun tersenyum, mata rubahnya melengkung membuat garisan indah diwajahnya. Salah satu yang disukai Kwon Hyunbin.
Hyunbin menatap wajah Minhyun dengan tenang. Sembari tersenyum, ia menatap wajah Minhyunnya. Mata rubahnya, hidungnya, bibirnya. Cantik, Minhyunnya masih tetap cantik.
Hanya saja, wajahnya terlihat sangat pucat. Tapi tetap, Minhyunnya tetap cantik seperti biasanya.
"Cantik~" Hanya satu kata yang keluar dari Hyunbin yang masih betah memandangi wajah Minhyun.
"Tapi aku ini laki-laki. Jadi aku tampan." Minhyun berucap dengan percaya diri sedangkan Hyunbin hanya memberikan kekehan pelan.
"Terserah saja."
Minhyun tersenyum teduh, menatap Hyunbin lekat tak lama kemudian kerutan didahinya muncul kala melihat Hyunbin yang terlihat lesu.
"Bagaimana hari ini? Lancar? Kamu kelihatan capek."
"Banyak meeting. Tapi sedikit-sedikit sudah selesai. Jangan khawatir, aku masih bersemangat."
Minhyun hanya memberi anggukan, tanda bahwa ia mengerti.
"Jangan terlalu capek. Kamu tau kan aku tak bisa setiap hari mengingatkanmu untuk istirahat?"
Hyunbin mengacungkan jempolnya, lengkap dengan cengiran khasnya.
"Jangan khawatir ibu negaraku. Semua aman terkendali!"
Lagi-lagi Minhyun hanya bisa tersenyum teduh dan menganggukkan kepalanya.
Keduanya terdiam untuk sesaat. Menikmati suasana disekitar mereka, tanpa ada satupun yang bersuara.
"Kamu inget gak waktu aku gendong kamu disini. Gara-gara kamu jatuh dari ayunan?"
Hyunbin menatap lurus kedepan, berbicara, tanpa melihat lawan bicaranya.
"Iya inget bin. Padahal waktu itu cuma lututku yang berdarah. Kamu aja terlalu berlebihan"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ft. minhyunbin✧
Fanfiction[ONESHOOT/DRABLLE COMPILATION] #14 - No Words Needed Sebuah catatan dari pelayaran-pelayaran singkat kami. Selamat menikmati!